Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dari email tetangga, semoga bermanfaat. Maaf bagi yang tidak berkenan.


----- Original Message -----
From: Bintan - Susan <[EMAIL PROTECTED]>
To: <Undisclosed-Recipient:;>
Sent: Wednesday, October 29, 2003 2:20 PM
Subject: Perempuan Lain


Perempuan Lain

Setelah 21 tahun menikah, saya tiba-tiba menemukan cara baru dalam
 menyalakan api cinta kami. Demikian tulis seorang pria yang ingin
berbagi pengalaman.
Beberapa waktu lalu  istri saya mengusulkan agar saya berkencan
dengan seorang perempuan lain,  besok malam.
"Kamu akan mencintainya," kata istri.
"Apa-apaan sih," protes saya. "Mengapa kamu tidak ikut?"
"Itu acara kamu berdua dia," jawab istri.
Perempuan yang dimaksudnya adalah ibu saya yang telah menjanda selama
19 tahun belakangan ini. Saya jarang menemuinya karena kesibukan kerja dan
mengurus tiga anak kami.
Malam itu saya telepon ibu, mengajaknya makan malam dan nonton
film. Berdua saja.
"Ada apa dengan istrimu?" kata ibu dari ujung telepon.
Ibu saya adalah tipe yang selalu curiga kalau menerima telepon
ditengah  malam atau undangan yang datangnya tiba-tiba. Bagi dia, itu pasti
akan  membawa berita buruk.
"Saya pikir, pasti akan menyenangkan kalau kita sekali-sekali ke luar
berdua saja," jawab s aya.
"Ibu mau sekali," jawabnya setelah terdiam beberapa lama. Aha, dia
masih curiga.
Besok malam, sepulang kantor saya ke rumah ibu. Dia terlihat agak
senewen tapi berdandan resmi sekali. Ibu jelas telah menata
rambutnya di salon, dan dia memakai gaunnya yang terbaik. Gaun yang
dipakai pada pesta ulangtahun perkawinan yang terakhir ketika ayah
masih hidup.
Ibu menyambut saya dengan senyum lebar.
"Saya bilang ke kawan-kawan tentang rencana kita ini. Mereka semua
kaget  dan merasa ikut senang seperti ibu sekarang," kata ibu seraya
masuk mobil.
"Mereka bilang besok pagi ingin tahu ceritanya."
Kami pergi ke restoran yang agak mahal. Suasananya elegan,
menyenangkan.
Ibu menggandeng lengan saya ketika memasuki ruangan, persis seperti
First Lady. Jalannya anggun.
Saya harus membacakan daftar menu karena ibu tak bisa lagi membacanya
walau dengan kacamata tebal.
Ketika sedang membaca daftar itu, saya berhenti sejenak menengok ke
ibu.   Dia sedang memandangi saya den gan senyum kasih.
"Dulu, ibu yang membacakan kamu daftar menu ketika kau masih kecil,"
katanya. "Sekarang ibu santai saja. Giliran saya yang melayani ibu,"
jawab  saya.
Sambil makan, kami membincangkan banyak hal sehari-hari. Tidak ada
topik yang istimewa tapi obrolan mengalir saja sampai-sampai kami
terlambat untuk menonton film.
Mengantarnya pulang, di muka pintu ibu berkata, "Ibu mau pergi lagi
dengan kamu, tapi lain kali ibu yang bayar."
Saya setuju.
"Bagaimana kencanmu?" tanya istri saya di rumah.
"Sangat menyenangkan. Lebih dari yang saya duga. Tadinya tidak tahu
mau ngomong apa."
Beberapa hari kemudian, ibu meninggal karena serangan jantung. Begitu
tiba-tiba kejadiannya, saya tidak sempat berbuat apa-apa untuk
menolongnya.
Satu minggu berlalu, sepucuk surat tiba dari restoran tempat ibu dan
saya makan malam. Surat itu dilampiri kopi tanda lunas. Ada
selembar kertas diselipkan di situ, bertuliskan:
"Ibu sudah bayar makan malam kita karena rasanya tak mungkin kitamakan bersama lagi. Walaupun begitu, ibu sudah bayarkan untuk dua orang,
barangkali untuk kau dan istrimu. Anakku, besar sekali arti undanganmu
malam itu."

Pada detik itulah saya mengerti apa pentingnya arti bahwa kita
mengatakan kepada orang-orang yang kita sayangi mengenai perasaan
kita itu. Tidak ada hal yang lebih penting dalam hidup daripada Tuhan dan
keluarga. Berikan waktu Anda untuk mereka, jangan sampai terlambat
untuk mengatakan 'nanti'



Add photos to your messages with MSN 8. Get 2 months FREE*. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ---------------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ========================================

Kirim email ke