Assalamualaikum WW.
 
Iko dikampuang ambo di Canduang, iyo agak lain mak Zul, Suku ambo, Sikumbang alah ado dan buliah kawin sasuku, tapi nan indak saadat. Dek Sikumbang lah laweh bana di Canduang. Saadat artinyo adolah datuaknyo ciek.
 
Antah baa ditopaik lain. Kini, rasono alah ado pulo. Dulu alah perbnah dikupas disiko.
 
Wass. WW
-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of zul amri
Sent: Sunday, November 09, 2003 9:06 PM
 
Assalamualikum wr.wb
 
Mengenai topik kawin sasuku sudah pernah dibahas beberapa waktu yang lalu , bahwa secara syarak memang tidak melarang kawin sesuku , demikian pula ditinjau dari segi pertalian darah . Namun sesuai alur dan patut  berdasarkan adat belum  bisa diterapkan di Minangkabau . Entahlah kalau sudah sama sama dirantau dan tidak berniat lagi pulang kekampung . Di dalam sistem kekerabatan adat Minangkabau kalau kita merasa satu suku , rasanya kita ini bersaudara dekat , tak terniat rasanya  untuk berbuat yang tidak tidak apalagi untuk mengawini , karena sudah merupakan keluarga sendiri . Dengan adanya larangan kawin sesuku ini menurut adat , mamanda kira belum akan mempersempit ruang perjodohan dinegeri kita , karena semakin berkembang dan semakin banyaknya suku yang ada .
 
Wassalam : Mamanda Zul amry di bali

Reply via email to