Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Al Qur'an menginformasikan kematian dialami manusia
sebanyak dua kali,sedang hidup dialami minimal dua
kali,.
Orang-orang kafir di hari kemudian berkata : " Tuhan
kami,Engkau telah mematikan kami dua kali,pertama
ketika kami belum wujud di pentas bumi ini dan kedua
keitka kami harus meninggalkan dunia ini dan
menghidupkan kami dua kali,yakni pertama di dunia
ini,kedua di alam Barzakh,maka kini kami mengakui
dosa-dosa kami ( Q.S Ghafir 11 ).

Memahami mati sebagai ketiadaan hidup dapat diterima
jika yang dimaksud adalah kematian yang
pertama,sebagaimana dalam ayat diatas.

Tapi jika yang di maksud adalah kematian yang kedua
setelah meninggalkan pentas bumi ini, atau dengan kata
lain,setelah nyawa meninggalkan badan,maka maut
tidaklah menyebabkan " ketiadaan hidup ".

Rasa dan tahu,masih menyertai salah satu unsur diri
manusia yang meninggalkan dunia,yakni unsur nafs nya.
Banyak ayat,atau Hadist nabi SAW menyatakan hal
ini.Bukan hanya orang beriman,tokoh-tokoh kafirpun
tetap memiliki potensi rasa dan tahu serta gerak yang
dapat mereka aktualkan dialam sana.

Setelah sekian banyak  kaum kafir yang tewas dalam
perang Badr di kuburkan,Nabi Muhammad SAW berkata pada
mereka : " hai si Fulan,apakah kalian telah
mendapatkan dengan benar apa yang di janjikan Tuhan
pada kalian,karena aku telah mendapatkannya dengan
benar ?

Mendengar sabda nabi itu,para sahabat bertanya : "
Apakah Engkau wahai Nabi mulia,berbicara pada
orang-orang mati ? "Nabi SAW menjawab,kalian tidak
lebih mendengar dari mereka.Hanya saja mereka tidak
dapat menjawabku ( yakni jawaban mereka tidak bisa di
dengar oleh mereka yang masih menarik dan
menghembuskan nafas di dunia ini ).( H.R
Muslim,melalui Anas bin Malik dan Umar bin Al Khattab
)..

Di kali lain nabi bersabda : " Sesungguhnya yang
meninggal dunia mengetahui siapa yang
memandikannya,mengafankannya,memikulnya, serta
menurunkannya  ke liang kubur ( H.R Ahmad ).

Dengan demikian kematian kedua tidak mengakibatkan
ketiadaan.Ia adalah proses yang harus di lalui manusia
untuk pindah dari alam dunia kea lam lain,yang sama
sekali berbeda.Demikian ucap khalifah kelima Umar Bin
Abd Aziz.

Al Qur'an sering sekali menekankan bahwa kehidupan
ukhrawi jauh lebih bahagia dan sempurna daripada
kehidupan duniawi.Dan tidak ada jalan menuju
kebahagiaan itu,kecuali melalui kematian.Walau
kelihatannya seperti kepunahan,pada hakikatnya adalah
kelahiran kedua.

Ia dapat di ibaratkan dengan menetasnya
telur.Anak-anak ayam yang yang terkurung dalam telur
tidak dapat mencapai kesempurnaan evolusinya,kecuali
kalau kulit telur,tempat tinggalnya – menetas dan ia
berhasil meninggalkannya.

Agaknya itulah makanya mengapa Al Qur'an menamai
kematian dengan " Wafat ",yang secara harfiah berarti
" kesempurnaan ", " penahanan " , yakni jalan untuk
mencari kesempurnaan hidup. Kematian juga akibat
penahanan nafs , sehingga tak dapat kembali lagi
ketempat nya semula.

Wassalam.Rahima


__________________________________
Do you Yahoo!?
Free Pop-Up Blocker - Get it now
http://companion.yahoo.com/
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
----------------------------------------------------
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
========================================

Kirim email ke