Pak Arnoldison,

Salah tulis ya....:), mungkin maksudnya adalah Ronal (tanpa 'd),
soalnya Ronald (yang pake 'd'), laen orangnya, dan sepertinya
laen pula cara pandangnya... :))

Wassalam,
Ronald P Putra

On 3/30/07, Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>    Beni dan Ronald,
>
>    Saya mencoba untuk mengajak berpikir lurus (dan mungkin saja pikiran
>    saya yang bengkok) dalam melihat suatu persoalan, sebagai seorang
> minang
>    kita harus bisa bertindak kritis tapi rasional dan proporsional.
>    Terutama dalam membuat perbandingan dalam menilai sesuatu.
>    Kalau semua persoalan ini dibandingkan secara langsung dengan
>    kemiskinan rakyat tentu tak ada program yang jalan.
>
>    Seandainya program pembangkitan sarana jalan kereta api sumatra
>    dibandingkan  keadaan yang rakyat miskin maka
>    tentu lebih diprioritas kan menuntaskan kemiskinan terlebih dahulu.
>
>    Seandainya program peningkatan pariwisata sumbar dikonfrontasikan
>    dengan banyaknya kondisi ekonomi rakyat minang yang perlu dibantu
>    maka selayaknya dana tersebut disalurkan untuk membantu ekonomi
>    lemah.
>
>    Jadi tidak akan ada suatu programpun yang jalan, bila melalui alur
>    cara berpikir demkian,  yang saya kritisi adalah cara
>    berpikirnya itu.
>
>
>    Tidaklah berarti saya  membela kepemilikan laptop buat anggota DPR,
>    cuma berhusnuzon bahwa yang mereka minta adalah untuk kepentingan
>    kerja.
>    Menurut saya dengan melihat fungsinya laptop itu bukan barang mewah
>    tidak seperti mobil mewah, rumah mewah.
>    Sekali lagi laptop itu adalah alat untuk membantu kerja, bukan bentuk
>    penumpukan  harta atau kekayaan.
>
>    Saya  lebih  bisa  mencerna kritikan seperti Roy Suryo bahwa lebih
>    baik  dana  diberikan  pembelian desk komputer, dan mempertanyakan
>    harga  yang  tidak  lumrah.  Ini  argumentasi yang masih fokus dan
>    relevan, tidak melebar kemana-mana.
>
>    Sekali lagi jangan membuat suatu kritikan dengan argumentasi yang
>    tidak fokus.
>
>    As  a  joke saya ikut tertawa tapi saya tidak berhenti disitu saja
>    namun  lantas  saya  berpikir, begitu dungukah anggota-anggota dpr
>    kita sehingga dikarikaturkan dengan joke yang demikian, bukankah
>    dengan penggambaran demkian merendahkan sendi kehidupan bernegara
>    kita. Ini juga ikut saya sayangkan penggambaran yang demikian
>
>    Wassalam
>
>    Arnoldison
>
>
> Thursday, March 29, 2007, 1:46:23 AM, you wrote:
>
> RC> He he he,..
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke