MATI LANGKAH Oleh : Dr.H.K.Suheimi Setiap kali main badminton saya selalu menggunakan tangan kanan, karena tak terbiasa dan tak pandai memakai tangan kiri. Sehingga hanya lapangan sebelah kanan yang bisa saya kuasai. Kalau lawan memberi bola ke lapangan sebelah kiri, kewalahan saya mengejarnya, sering bola saya kembalikan dengan back hand, tapi back hand saya tidak baik, sering jelek, sehingga bola sering nyangkut di net. Apalagi kalau tiba-tiba lawan memberikan bola silang saya tidak siap, selalu saya mati langkah. Ndak tahu kenapa istilah mati langkah ini di gunakan dalam olah raga, tapi yang saya rasakan betul-betul mati langkah, langkah itu tak bisa hidup, saya seakan-akan terpaku, sementara bola mengelindig masuk. Lawan menang orangpun bersorak, sayapun berkeringat di ngin. Mengetahui titik lemah dan kelemahan saya ini, maka lawan secara bertubi-tubi selalu mengarahkan bola ke lapangan kiri dan selalu membuat bola-bola silang. Jika sudah demikian dapat dipas­ tikan diakhir pertandingan saya akan menjadi orang yang kalah dan selalu jadi bulan-bulanan. Memang jika lawan tahu kelemahan dan titik lemah kita dengan mudah dan enak dia dapat membuat kita bertekuk lutut, tidak berkutik lagi. Begitu pula saya lihat para atlit kita, kalau sekali mati langkah habis dan musnah sudah. Tampak sekali perubahan rona wajahnya disamping mereka ketaku­ tan, tapi juga beban psikis dan emosinya yang terpancing. Sema­ kin dia emosi, semakin dia salah langkah dan grogi, sebentar lagi dia akan bertekuk lutut , menyerah dan habislah sudah dia di permain dan di perbagaikan oleh lawan. Orang mati langkah adalah karena tidak mau melatih diri ditempat-tempat kelemahnannya itu. Orang mati langkah karena takut akan keadaan yang akan di hadapi. Orang akan mati langkah kalau di hadapkan akan hal-hal yang menghantuinya. Untuk itu perlu sekali latihan dan menghadapi hal- hal yang di takuti dan membiasakan hal-hal yang dianggap sukar. Kesalahan saya adalah saya tidak membiasakan dan menghidup­ kan back hand, dan saya tak membiasakan bermain di lapanagan kiri dengan segala kemungkinannya dan yang lebih jelek lagi saya selalu takut akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, saya kalah sebelum bertanding. Kalau lawan tahu kelemahan saya habis sudah, saya takut saya ngeri, sering saya menyerah sebelum per­ tandingan usai. Begitupun waktu saya main catur, kalau sudah mati langkah, saya mulai berkeringat dingin dan sesudah itu dapat di ramalkan saya akan kalah. Saya perhatikan ternyata bukan dalam main badminton, main tennis, main catur saja orang mati langkah, rupanya dalam semua permainan ada saja orang yang mati langkah. Dalam permainan hidup pun demikian, sering orang mati langkah. Kalau sudah mati lang­ kah, maka hidup pun mulai mempermainkannya, membawanya kesana ke­ mari, mengombang ambingkannya dan akhirnya menghempaskannya. Tidak sedikit orang yang terhempas dan terkandas akibat mati langkah, buntu fikiran "tatumbuak pangana", apapun yang dikerja­ kan tak mau menjadi, jangankan akan menjadi, bahan mentahnyapun rusak binasa. Apa yang di resek menjadi rusak, apa yang di kakok menjadi bengkok, serba salah, maju kena mundur kena. Kalau sudah mati langkah dan mati pucuk, artinya kemanapun kaki akan dilang­ kahkan akan menimbulkan kesalahan, sering menemui jalan buntu karena fikiran yang tertumpu dan fikiran yang buntu.
Lalu bagaimana pandangan dan bimbingan agama kita terhadap orang yang mati langkah dan buntu fikiran ini?. Dalam beberapa kisah saya dengar. Tuhan selalu memanggil hamba-hamba_Nya ini, wahai orang-orang yang letih, wahai orang-orang yang lesu, wahai orang-orang yang buntu fikiran, wahai orang-orang yang tatumbuak pangana, kembalilah pada Allah. Allah akan bukakan rahasia besar dan terlindung yang selama ini engkau tidak ketahui. Pintunya senantiasa terbuka, memintalah kepada_Nya sekali=kali Dia tak akan pernah mengecewakanmu. Kalau engkau masih menyandarkan diri dan hidupmu kepada orang lain ketahuilah, bahwa orang lain itu tak pernah merasa dirinya puas dan selalu merasa kurang. Maka tempat berharap satu-satunya dan tempat bersandar satu-satunya hanyalah pada Allah. Bukankah setiap Shalat kita selalu berkata;"Hanya pada_Mu kami menyembah dan hanya pada_Mu kami minta pertolongan". Dengan cara demikian kita selalu mencari keredhaan_Nya. Kalau kita telah mendapat ke redhaan_Nya, maka akan dibukakan_Nya untuk kita semua jalan-jalan, jalan menuju keselamatan. Jalan yang tidak akan mematikan langkah dan jalan yang tidak membuntukan fikiran. Dan Tuhan menunjukki hamba-hamba ini dengan bimbingan dan wahyu yang diturunkankan pada Rasul- Rasul-Nya yaitu kitab Suci Al_qur'an. Dengan Al_Qur'anlah kita bisa menuju jalan keselamatan. Al_Qur'anlah yang akan membimbing dan membukakan mata kita kalau kita menemui jalan buntu. Disaat kita tak menampak jalan keluar, disaat kita diliputi kabut yang tebal, disaat kita bingung tak tahu kemana kaki harus dilangkah­ kan, bukalah Al_Qur'an, disana akan kita temukan apa yang kita cari, jalan akan terbuka dan terbentang di hadapan mata kita, yakni jalan keselamatan. Untuk itu saya teringat sebuah Firman suci_Nya dalam Al_Qur'an surat Al Maaidah ayat 16:"Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan_Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin_Nya, dan menunjukki mereka ke jalan yang lurus". P a d a n g 8 Juni 1993 --------------------------------- Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan Gempa di Sumbar. Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---