Waalaikum salam Wr Wb sanak Kurnia
   
  Sekedar babagi info sen kok lai kapaguno.
   
   Dulu katiko hanifah ketek, Sungai Tanang alah dikenal sabagai salah satu 
tujuan wisata.
  Sambil menikmati alam yang indah, urang bisa baranang di Tiagan (sayangnya 
setelah dirombak bentuknya dari kolam pemandian alam jadi kolam renang standar, 
Tiagan ini jadi ditinggalkan orang dan rusak). Letaknya di ujung Tabek Gadang. 
  Kalau indak baranang di Tiagan urang bisa babiduak biduak di Tabek Gadang. 
   
  Karano waktu itu kahidupan alun baitu sulik bagi urang kampuang, trus ado 
dampak negatif kakahidupan remaja di kampuang tantang bapakaian dan bagaul ... 
mako akhirno Sungai Tanang indak lai disiapkan jadi tujuan wisata. Biduak 
dipadiakan rusak indak dirawat sampai indak babakeh lai.
  Kudian Tabek Gadang dialihkan jadi kolam pemancingan, tapi indak tarawat. dan 
indak pulo mambao pangaruah banyak ka warga
   
  Tahun-tahun balakangan kahidupan mulai sulik .. pareman banyak nan jadi 
maliang, bahkan ado pulo nan talibat narkoba. 
  Lalu akhirno tadanga kaba Sungai Tanang kembali jadi tujuan wisata. urang 
datang ba biduak biduak tapi alun baranang karano Tiagan masih alun di benahi.
  " Sajak diaktifkan baliak kampuang awak jadi tujuan wisata, lumayan ... 
maliang alah bakurang, pareman nan manganggur alah punyo kagiatan", mantun 
komentar tetangga dikampuang wakatu rayo nan lalu.
   
  Kini Sungai Tanang sadang baduka.... mudah-mudahan indak laruik dalam duka.
   
  Nan kadipikian diantaro no adolah baa caro mangurangi akibaik pariwisata ka 
pargaulan anak mudo dan caro bapakaianno, dan baa pulo caro  manjinakkan 
pareman. Baa pulo pariwisata bisa manjadi lahan bakarajo untuak nan manganggur 
dll.
   
  Itu sen dulu nan takana
   
  Wass
   
  Hanifgah Damanhuri
   
   
Kurnia Chalik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
        Ass wr wb Pak Saaf,Bu Nuraini,Pak Johan,Da Nof sarato Dunsanak 
kasadonyo,
   
  Pertama-tama saya mengucapkan "Selamat" kepada seluruh pengurus MAPPAS yang 
terbentuk pada hari Jum'at 30 Maret 2007 yang baru lalu dan saya berdo'a kepada 
Allah SWT semoga niat tulus ikhlas dan usaha keras kita semua dalam rangka 
miningkatkan potensi besar dari industri Pariwisata Sumbar demi kemaslahatan 
Masyarakat Ranah tercinta ini, akan dicatat oleh Allah sebagai Tabungan Amal 
ibadah bagi kita semua di akhirat kelak,amin yarrabal'alamin.
   
  Saya melihat Potensi besar Pariwisata Sumbar ini,sebetulnya sama persis 
seperti kita melihat Gunung Merapi dari Kejauhan,tinggi menjulang,indah,Hijau 
kebiru2an,asri ditumbuhi banyak tumbuhan tropis,sejuk rasanya mata memandang 
dsb.Tetapi setelah kita coba kita dekati lebih dekat dan masuk benar ke dalam 
Gunung Merapi itu,ternyata sebetulnya banyak juga kengerian yang ada  di gunung 
Merapi itu,ternyata ularnya banyak juga,tebingnya curam2,kalajengkingnya 
apalagi,harimaunya juga sangat ganas dsb.
   
  Nah kalau kita ingin masuk ke dalam Gunung Merapi itu dengan selamat dan 
bermanfaat,tentunya kita perlu mempersiapkan segala sesuatunya agar kita bisa 
mengambil manfaat lebih dan dapat dengan selamat menikmati keindahan Gunung 
Merapi itu. 
   
  Begitu jugalah analoginya dengan MAPPAS ini yang akan memasuki Gunung 
Pariwisata Sumbar ini.Dari jauh memang indah betul Gunung pariwisata Sumbar 
itu,tetapi kita juga harus ingat bahwa rakyat Minang atau saudara2 kita di 
kampung yang tinggal di sekitar Objek2 pariwisata itu ternyta masih banyak yang 
susah2 hidupnya,banyak pengangguran sehingga banyak yang menjadi pareman2 
tukang palak,tukang pakua,pelayanan yang belum begitu baik,raso bagak 
dikampuang nan bakalabihan dsb,yang saya analogikan sebagai 
ular2,kalajengking,harimau,bingkaruang dari Gunung Pariwisata Sumbar yang indah 
tetapi liar itu.
   
  Untuk itulah MAPPAS harus punya strategi2 jitu untuk menghadapinya.Bagaimana 
agar Potensi Gunung Pariwisata Sumbar yang indah tetapi Liar itu,bisa kita 
rubah menjadi "Taman Safari" Pariwisata Sumbar yang akan ramai dikunjungi orang 
nantinya.Sekalipun Ularnyo Masih ada,Harimaunya Masih mengaum,Kalajengkingnya 
Masih menyengat,tetapi semuanya bisa kita manage dengan baik,sehingga orang 
tetap aja datang berbondong2 ke taman Safari Pariwisata Sumbar dengan tetap 
merasa nyaman dengan tanpa harus  mengurangi atau membasmi totalitas habis 
kesan  keNaturalan dan kesan Alaminya....
  Taman Safari Cisarualah contohnya,sekalipun Singonyo Ganas2,Harimau Lalu 
Lalang,tetapi masyarakat tetap aja ramai berkunjung dan masih bisa menikmati 
keganasannya dari Atas Mobil...begitu jugalah kira2 dengan Taman Safari 
Pariwisata Sumbar...
   
  Ambo sangat Yakin dibawah Nakhoda Pak Saaf, Bu Nuraini,Pak Johan dan 
Pengurus2 MAPPAS lainnya,InsyaALLAH semua Impian kita agar
  Potensi Gunung Pariwisata Sumbar yang indah tetapi Liar dann belum terkelola 
dengan baik itu,bisa kita rubah menjadi "Taman Safari" Pariwisata Sumbar yang 
tetap ramai dikunjungi orang, yang pada gilirannya Nanti akan meningkatkan 
kesejahteraan Masyarakat Minang yang di Ranah secara keseluruhannya,Amin 
Yarabbal'alamin Ya Allah 
   
  Wassalam,
  Kurnia Chalik
  Ketua II MPKAS (Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat) 
   
   


 
---------------------------------
Don't get soaked.  Take a quick peek at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke