Asyik da kurnia ikutan,...

Da sepertinya beberapa dari kita sudah sepakat tentang Kemajuan Teknologi 
Informasi ini dan ingin melakukan percepatan perkembangannya di Sumbar terutama 
dibidang Pendidikan.

Nah da untuk presentasi yang lengkap dan comprehensive ini mungkin perlu apa 
kata da Riri "Duduk Baselo lapiak nan samo". Ambo insya allah full support tapi 
untuk kini ambo iyo fokus ke pemberdayaan potensi dan memberikan ide ide untuk 
grass root bisa keluar dari masalahnya dibidang teknologi ini.

Teringat diambo beberapa dunsanak sudah mencoba melakukan hal ini dilevel 
pemimpin, seperti upaya Da Herman Jambak dan beberapa dunsanak lainnyo tapi 
tampaknyo alun berhasil atau kemauan nan alun ado dari Pemda atau hal lainnyo...

Kito karajo samo baa da ? uda nan dari ateih ambo nan dari bawah. Ambo nan 
dibawah mencubo melakukan interkoneksi seluruh institusi pendidikan yang belum 
tersentuh teknologi internet seluruh Sumbar dan dimulai dengan basis kota atau 
kabupaten dengan biaya murah tapi bukan murahan, teknologi yang dikembangkan 
bisa menjadi alternatif income bagi pendidikan itu sendiri.

Parabek alah welcome untuk implementasi, alah ado pulo keceik uda tasril radio 
sebagai sarana penunjang, fasilitas lab. Nan ambo butuhkan tinggal ciek yaitu 
melobi pimpinan Indosat di Sumbar untuk bisa memberikan diskon khusus bagi 
Bandwidth Pendidikan samo sedikit keliling keliling melihat topografi wilayah 
sambil liburan.

Ambo mengundang Uda dan Dunsanak lainnyo untuk ikut terlibat dan bisa bantu 
sosialisasi nantinyo. Insya Allah program nan seperti iko bukan yang pertama 
buat ambo dan pastinya bukan yang terakhir (cie kayak lagu).

Da carito sedikit,..

Di Papua ada wilayah namanya Keerom (sekarang sudah menjadi kabupaten baru), 
murid muridnyo sekolah tanpa alas kaki dan harus berjalan kaki 1-3 km untuk 
menuju sekolah (teringat carito apak dan amak ambo pai sekolah dulu).

Waktu itu teknologi wifi belum legal masih sangat listed tapi waktu itu pemda 
setempat full support. Jam 20:00 (wit) atau jam 18:00 (wib) ambo didatangi 
orang dengan kulit hitam legam 5 orang dengan perawakan tinggi (yh kita bisa 
lihat postur orang papua kan).

Mereka pikul 5 unit komputer dan berjalan 1-3 KM untuk bisa sampai di mess 
saya. Mereka bilang ini kah komputer dan mereka tidak sabar untuk menunggu hari 
esok demi melihat apa itu kereta api lewat internet yang saya janjikan (dipapua 
gak ada kereta api).

Dicupak (solok) ado SMU 1 Gunung Talang, disolok SMU iko terkenal top. 2th lalu 
saya menjemput adik yang habis Ebtanas, saya termangu waktu ambo tanyo pada 
teman2 adik ambo, kemana rencana kuliah dan dijawab tidak tauu, kuliah mahal 
dan tidak ada biaya.

Saya sampaikan masuk saja ke sekolah sekolah pemerintah seperti STIS (Sekolah 
Tinggi Ilmu Statistik) dan STAN, akademi rontgen  yang gratis. Nah mereka tidak 
tauu

Kita punya potensi, kita punya keunggulan dan kita punya sejarah yang 
membanggakan.Tapi.......?

Duh jadi kepanjangan and curhat sama da kurnia, maaf kalou kepanjangan dan 
kurang berkenan

Regards
Ronal Chandra

 
 Kesimpulan
  
 Jadi sebaiknyo kito perkenalkan bana  lah kepada mereka,apa dan bagaimana 
kemajuan dunia IT saat kiniko dan  bagaimana kemajuan suatu komunitas akan 
dapat dipercepat dengan kemajuan IT  nya.Sebaiknya disiapkan sebuah presentasi 
yang komprehensive baik masalah  teknisnya,manfaat serta management IT itu 
sendiri.
 Disinilah sebetulnya kesempatan  dan tantangan kita untuk mengoptimalkan PERAN 
 PERANTAU MINANG ko menuruik ambo,kalau memang kito2 ko ingin  berpartisipasi 
dalam memajukan dunia IT dan komunikasi di Sumatera Barat.Karena  posisi ini 
masih kosong sejauh pengetahuan Ambo sampai saat kini,belum ado IT  specialist 
lai di Pemprov Sumbar,baik di Kantor Gubernur,maupun di tingkat  Kotamadya 
maupun Kabupaten barangkali (Mungkin paralu di cek secara detail  per Kota/Kab 
barangkali).
  
 Kalau ado proyek2 pengadaan dan  usulan mengenai IT tu,tentunya mereka akan 
memberikannya kepada pihak  ketiga (Konsultan IT) serta IT providernyo.Nah 
Kalau peran pihak ke tiga  ini, baik Konsultan IT maupun IT Provider  tu bisa 
digantikan oleh  PERAN Awak2 Perantau Minang yang mengerti masalah IT  
tu,tentunya ini akan jauh lebih baik lagi,paling tidak akan bisa mengurangi  
beban biaya APBD buat konsultan IT tu sahinggo kito2 perantau Minang ko  tidak 
hanya sekedar,mengkritik, bateori dan berkonsep sajo.Tetapi juga bisa  berbuat 
nyata di lapangan.Untuk itu sebaiknyo diawali dulu  dengan presentasi IT ko 
kepada PEMDA Sumbar dulu  (Pemprov/ Kota/Kab).Yakinlah,nanti tabukak bana tu 
mah,apo  ado kesulitan yang sedang mereka hadapi sekatang dan solusi IT  
seperti apo yang mereka butuhkan sabananyo. 
  
 Wassalam,
 Kurnia Chalik 
  

    -----Original Message-----
From: RantauNet@googlegroups.com    [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Riri - 
Mairizal    Chaidir
Sent: Wednesday, April 18, 2007 8:47 PM
To:    RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Pendidikan dan    Telekomunikasi Sumbar.


   Kurnia Chalik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    
   >>> Pegawai Negeri di Pemda    Sumbar bukannya tidak namuah dan juga bukan 
tidak >>> siap    dengan perubahan,tetapi banyak dari Mereka yang belum paham 
sabananyo    >>> mengenai kemajuan dan kecanggihan serta manfaat IT    tu.
    
   Untuk bidang pengelolaan keuangan daerah pendapat ini tidak berlaku.    
Istilah "resistance to change" yang biasanya mengawali buku teks sistem    
informasi tidak ditemukan di lingkungan ini.
    
   Mereka - mulai dari level atas spt    sekwilda dan asisten, kepala 
biro/bagian/badan keuangan, sampai ke pelaksana    sangat memahami dan 
membutuhkan, serta berusaha memanfaatkan IT secara    maksimal.
    
   Sayangnya, begitu masuk ke level    implementasi, ternyata produk yang 
mereka beli tidak semudah dan semurah    "katanya" dulu. 
    
   Contoh paling mutakhir, ketika peraturan mengenai pengelolaan keuangan    
daerah berubah (kalau dibandingkan, sih garis besarnya ga berubah), banyak    
daerah yang terpaksa "membangun" aplikasi baru. Kenapa? Jangankan untuk    
mengadaptasi peraturan yang totally baru, untuk merubah kode rekening saja    
harus minta "asistensi" developer. 
    
   Kalau begitu, siapa sebenarnya yang    "tidak namuah dan tidak siap dengan 
perubahan?"
    
   Catatan: Bisa saja kesimpulan saya salah, tapi harusnya tidak terlalu    
salah. Tahun 2005-2006 saya bbrp teman melakukan studi ttg ini, sebagai bagian  
  dari program pengembangan local goverment finance and governance reform.    
Mudah2 studi ini tidak bias karena kami bekerja untuk pemerintah, dan dibayar   
 oleh lembaga donor. Bukan berarti teman2 saya ahli, tetapi kebetulan kami    
berasal dari berbagai latar belakang, akuntan pemerintah dengan pemahaman IT,   
 orang IT dengan pemahaman akuntansi, ada yang orang kampung seperti saya, tapi 
   juga bbrp urang gaek dari lua nagari nan pernah terlibat pengembangan sistem 
   keuangan pemerintah di negara maju dan negara mundur. Dan tidak ada satupun  
  dari kami yang akan "beruntung" kalau daerah pakai IT, atau "merugi" kalau    
mereka tidak pakai, karena tidak satupun yang berbisnis IT.
    
   Studi memang tidak mencakup seluruh 400an daerah, "hanya" 21    propinsi, di 
mana 4 propinsi diantaranya (termasuk Sumatera Barat) menjadi    partisipan. 
Bapak2 dan Ibu2 itu diminta masukan melalui kuesioner, wawancara,    dan 
diskusi - baik dengan kami, maupun "sesama mereka". Mereka ini dari unit    
keuangan, perencanaan, "pencari uang", dan "pengguna uang". Pengertian    
"sesama mereka" itu bisa satu profesi-beda daerah, dan satu daerah-beda    
profesi. Untuk 4 Propinsi, tim datang liat2 orang kerja, ngobrol dll    ke 
level propinsi, kabupaten, dan kota (di Sumbar: Sumbarnya    sendiri, Padang, 
dan Padang Pariaman). 
    
   Riri (45)
      

 

  
 


       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke