Thanks, dear Yanti, atas liputannya.

9 Pemda Dukung Pembangunan Kereta Api Sumatera Barat
Jum'at, 20 April 2007 | 11:12 WIB

TEMPO Interaktif, Padang:Sembilan pemerintah daerah di Sumatera Barat sepakat 
mendukung operasional kereta api dan pembangunan sejumlah jalur baru di 
Sumatera Barat.

Nota kesepakatan (MoU) dukungan itu ditandatangani Direktur Utama PT Kereta 
Api Indonesia, Ronny Wahyudi, dengan kesembilan kepala daerah di Kantor 
Gubernur Sumatera Barat, Jumat (20/4). Kesembilan pemerintah daerah itu 
adalah Provinsi Sumatera Barat dan 8 kabupaten/kota yang dilalui jalur kereta 
api.

Delapan daerah itu adalah Kota Padang, Kabupaten Padangpariaman, Kota 
Pariaman, Kota Padangpanjang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto, 
dan Tanahdatar.

Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi mengatakan dukungan utama 
pemerintah-perintah daerah adalah bantuan modal awal untuk menghidupkan 
kembali kereta api di provinsi itu, bantuan pembebasan lahan untuk jalur dan 
stasiun baru, serta program pariwisata penunjang jalur kereta api.

"Masing-masing pemerintah daerah diminta menganggarkan bantuan kepada PT KAI 
Divisi Regional II Sumatera Barat melalui APBD dua tahun ke depan untuk modal 
awal pengaktifan kembali jalur-jalur kereta api, baik untuk pariwisata maupun 
angkutan penumpang dan barang," kata Gamawan.

PT KAI, kata Gamawan, membutuhkan dana modal dari daerah-daerah sekitar Rp 6,3 
miliar. Pemerintah provinsi akan menganggarkan melalui APBD 2007 perubahan 
dana bantuan sekitar Rp 1,7 miliar. Sisanya akan dibagi dengan kedelapan 
daerah masing-masing antara Rp 500 juta hingga Rp1 miliar.

Gamawan mengatakan potensi kereta api sebagai angkutan pariwisata dan angkutan 
barang hasil pertambangan dan perkebunan sangat besar. Hasil tambang batubara 
dan hasil perkebunan seperti sawit dan karet tak hanya dari Sumatera Barat, 
tetapi juga dari Provinsi Riau dan Jambi bisa dibawa dari stasiun terdekat ke 
Pelabuhan Telukbayur.

Kepala Divisi Regional II PT KAI Sumatera Barat, Sukirman Denin, mengatakan 
pengoperasian kereta api di Sumatera Barat mendapat bantuan dari Departemen 
Perhubungan sebesar Rp 6,2 miliar. Namun untuk modal selama dua tahun masih 
dibutuhkan dana bantuan dari daerah sebesar Rp 6,3 miliar.

"Kami sudah mengaktifkan kereta api penumpang trayek Kota Padang-Kota Pariaman 
pulang-pergi setiap hari sejauh 70 kilometer sejak 15 Februari lalu, kini 
penumpang sudah 40 persen, tapi janji Pemko Padang membantu Rp 100 juta per 
bulan belum terealisasi, kami berharap dengan MoU ini pemda-pemda segera 
membantu," katanya.

Juni nanti, kata Ronny, PT KAI akan meresmikan jalur kereta api wisata 
Padang-Padangpanjang-Sawahlunto melewati objek wisata Lembah Anai. Selain itu 
juga direncanakan pengaktifan kembali angkutan batubara dan komoditas lain 
dari Sawahlunto ke Telukbayur dan Indarung, serta pembangunan jalur dari Duku 
ke Bandara Internasional Minangkabau.

Jalur kereta api di Sumatra Barat dibangun pada zaman Kolonial Belanda sejak 
1887 sepanjang 230 kilometer. Pada masa Penjajahan Jepang (1942-1945) 
ditambah jalur sepanjang 220 kilometer dari Muaro Sijunjung ke Pekanbaru 
(Riau), dan pada 1977-1979 ditambah 14 kilometer jalur Indarung-Telukbayur.

Febrianti 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke