Uda Kurnia nan ambo kagumi.. Batu sekali Da..kita tidak butuh kesemua orang berteori, berdebat tanpa adanya eksekusi. seperti halnya postingan saya sebelum,nya tentang Komposisi MAPPAS bahwa musti ada keseimbangan antara pengurus yang pemikir dengan pengurus type pekerja. karena kalau kebanyakan pemikir yang hanya berteori seperti saya saja maka organisasi tidak akan jalan. sebaliknya jika organisasi hanya diisi oleh type pekerja atau aktivis saja maka organisasi akan berjalan layaknya kuda jantan lagi berahi. melonjak kesana kemari tak tentu arah dan tujuan.
jadi sebenarnya tidak ada yang salah dengan kedua type tersebut. mereka akan saling melengkapi sehingga terciptalah progranm kerja yang terukur dan punya standar kerja yang layak. saya hanya menyampaikan pandangan dan kritikan berdasarkan realita yang ada. bukan bermaksud memojokkan personal tertentu melainkan karena kita yang berada disini mempunyai kepedulian satu sama lain. sama sama peduli terhadap komunitas yang dinamakan Minangkabau. Sama sama peduli akan limbago yang lahir dari tangan tangan kita sendiri, semoga nantik bola tidak mati ditangan kita , semoga bola nanti terus berputar memantul mengisi setiap sudut kehidupan masyarakat sehingga menarik mereka untuk membuka mata bahwa banyak ide dan kreativitas yang akan mendatangkan kesejahteraan di Ranah Minang. itu sajo Da..kito abihi jo maaf kalau ado nan tasinggung dek kecek ambo nan mudo matah koh . salam Ben Kurnia Chalik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Adinda Ben yang ambo banggakan, Terus terang,saya melihat itulah kelemahan orang minang sebenarnya.Orang Minang pinter hanya sebatas berkata-kata,berdebat,berteori,tetapi jarang yang mau berbuat secara nyata.Sehingga di saat dunia berpacu sepertin sekarang ini,kita masih jauh tertinggal di belakang.Karena kita baru bisa sekedar berteori,sementara orang lain sudah mempraktekannya.Ambo pikia,orang minang seperti Adinda Ben,dengan kepinteran yang luar biasa ini akan sangat potensial sekali kalau bisa berbuat nyata.Kita membutuhkan orang2 yang mau berbuat nyata saat ini.Kita sudah lelah dengan berbagai Teori,Seminar,Kursus,Studi Banding ke Luar Negri dsb. Yang kita butuhkan sekarang ini berbuat secara nyata di tengah2 masyarakat.Sekalipun kecil dan sedikit,tetapi ada hasil perbuatan kita itu. Saya sangat menghargai kritik dan saran Adinda Ben mengenai KA si Binuang,tetapi paling tidak kita telah berbuat untuk menghidupkan kembali Mak Itam ini di Sumatera Barat.Dan itulah salah satu efek dari kerja nyata kita itu. Wassalam -----Original Message----- From: benni inayatullah [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, April 26, 2007 9:39 AM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Trans Sumatra dari mimi ke kenyataan --------------------------------- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---