datuk endang ysh,
   
  kebetulan saya membaca referensi tersebut buku tua tentang perang paderi di 
perpustakaan UIN syarif hidayatullah, 
   
  perang paderi yg selama ini kita kenal ternyata bukanlah bernama perang 
paderi, tetapi perang bonjol, perang paderi tidak pernah diikuti oleh imam 
bonjol, keterangan lebih lengkapnya silakan melihat referensi tersebut...
   
  satu hal pula yang menjadi catatan, perang paderi dan bonjol ditenggarai oleh 
keinginan sisa-sisa keluarga kerajaan pagaruyung untuk mendapatkan posisinya 
kembali yang pada saat itu hariman nan salapan menghabisi seluruh pewaris 
kerajaan pada jamuan makan malam karena dianggap kafir.
   
  --
  cerita dari orang2tua
   
  mengani pasukan sentot ali yang banyak itu sebagian besarnya dijadikan 
pekerja tambang di sawahlunto, yang kemudian banyak pula dari suku2 bangsa 
lain, setelah belanda angkat kaki, dan akhirnya terbentuk masyarakat disana, 
kaum ninikmamak mendudukkan mereka dalam sebuah suku, saya lupa nama sukunya, 
mohon dikoreksi.
   
  --
   
  buku itu lumayan bercerita banyak tentang perang paderi, akan tetapi 
sayangnya dikarenakan waktuyg terbatas saya tidak sempat mengkhatamkan buku 
tersebut...
   
   
  tan jabok
  

Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Dunsanak Arifianto ysh,
  Saya berusaha mencermati aspek eksternal dalam Perang Paderi, namun belum 
menemukan referensi yang memadai. Sentot Alibasya memang sebelumnya adalah 
salah seorang panglima perang dalam pasukan Pangeran Diponegoro, dan termasuk 
pemimpin-pemimpin pasukan pertama yang berhasil ditawan oleh Belanda. Pada masa 
itu sepertinya terdapat dua pilihan bagi pasukan yang ditawan, yaitu: 
diasingkan atau menjadi pasukan untuk Belanda.
  Beliau akhirnya masuk menjadi pasukan Belanda dan mendapatkan pangkat yang 
cukup tinggi, kalau tidak salah overstee, dan memimpin satu grup pasukan. 
Pasukan ini akhirnya diterjunkan pada Perang Paderi sejak tahun 1833. Namun 
tidak berapa lama akhirnya Belanda memulangkan beliau ke Jawa, karena dinilai 
beliau tidak sepenuh hati melakukan peperangan. Di tengah jalan, akhirnya 
beliau ditinggalkan di Bengkulu dan meninggal di tempat tersebut hingga akhir 
hayatnya (1855?).
  Saya masih meragukan bila disebutkan beliau bersisian dengan pasukan Paderi 
dalam peperangan melawan Belanda, kemungkinan hanya bersifat pasif atau 
memberikan informasi. Apalagi bila disebutkan selama ini beliau memprakarsai 
pertemuan di Bukit Marapalam itu. Salah satu alasan adalah bilamana memang ada 
relasi yang dekat dengan pasukan Paderi, tentunya dari Bengkulu beliau bisa 
bergerak kembali ke Minangkabau.
  Sebagai catatan kita bersama, peperangan Paderi 1821-1837, pasukan Paderi 
tidaklah bertempur dengan pasukan yang 100% Belanda. Di dalam suatu grup 
pasukan, paling hanya 10% yang berdarah murni Belanda, yaitu komandan dan para 
perwiranya saja. Selebihnya adalah pasukan pribumi yang pada umumnya berasal 
dari Maluku, Nusa Tenggara, Bugis, Madura, dan Jawa.
  Karenanya sangat menarik dicermati, bahwa setelah pengembalian kedaulatan 
Belanda dari Perancis 1800 dan penyerahan kedaulatan Indonesia dari Inggris ke 
Belanda (1805?), fokus pertama ‘penguasaan’ kembali secara teritorial oleh 
Belanda adalah ke wilayah Timur Indonesia; suatu wilayah geografis yang 
ditempuh paling jauh. Maksudnya memang bukan menguasai sumber daya alamnya, 
tetapi lebih kepada sumber daya manusianya. Kita mengenal pecahnya perang 
Pattimura 1817.
  Fokus kedua Belanda adalah wilayah Minangkabau, yang sudah dijajaki sejak 
tahun 1821. Namun pada tahun 1825, fokus itu beralih ke tanah Jawa, untuk 
kemudian beralih kembali ke Minangkabau pada tahun 1831. Strategi penguasaan 
secara militer ini memang menarik untuk dipelajari, terutama dalam hal 
mobilisasi sumber daya manusia dan pengelolaan logistik kemiliteran.
   
  Wassalam,
  -datuk endang


"a.arifianto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:     assalamualaikum ciek lai..
   
  dek kato sejarah, sentot ali basya nan manjadi kawan diakhir peperangan 
bonjol (sejarawan belando mengaceknyo perang paderi), membawa pasukan jawa 
sedemikian banyaknya, walaupun diakhir cerita dikisahkan sang sentot berpaling 
membela imam bonjol... 
   
  singkat cerita pasukan sentot di duduk-an oleh ninik mamak dan di pasukuan 
dengan namo suku yang baru... (lupo namo sukunyo), dan memiliki hak dan 
kewajiban yang sama sebagaimana dengan suku2 minang lainnya... 
   
  selama ini kita bangsa minang terbelenggu oleh kata "minangkabau", sehingga 
kita lupa bahwa kita adalah bagian dari satu rumpun yang lebih besar lagi yang 
dibilang oleh dt. tan malaka nusantara (indonesia sebenarnya yang diusung tan 
malaka adalah rumpun melayu muda)... bangsa minang lupa mereka memiliki wilayah 
rantau... saudara2 wak nan di kuok, kampar, jambi, dsb menjadi hilang... 
   
  kita mungkin hanya teringat bagaimana nasib minangkabau yang sekarang 
menggenaskan, tapi lihat bagaimana rantau minangkabau sekrang, sangat2 
menggenaskan... yang terlihat hanya hutan, kemana mereka? pernahkah kita ingat, 
bahwa mereka yang merantau atau bahkan diutus untuk menjadi pagar penopang 
minangkabau dari daerah luar ditempatkan di rantau... orang2 hebat minangkabau 
ditempatkan di daerah rantau, dharmasraya, deli, kampar, dsb... 
   
  ketika minangkabau (sumatera tengah) terpetakan paksa dengan propinsi2 yang 
lebih kecil (sumatera barat, riau, jambi, sumut, dsb..) dan rantau hancur 
hingga tak bersisa... masihkah kita sadar mereka saudara kita telah hilang...
   
  malakok, menjadi jawaban... ninik mamak harus cepat mendudukkan permasalahan 
ini... karena minangkabau bukan cuma 50 kota, tanah datar dan agam... 
   
  yang menjadi perhatian adalah, hancurnya minangkabau, hancurnya peradaban, 
menjadikan hancurnya kehidupan manusia yang ada didalamnya...
   
  apa yang bisa ninikmamak katakan esok pada anak dan kamanakannya... 
   
  rang mudo JABOK
  anak kamanakan mendengar...
  maaf terlalu semangat.. ^_^
  makasih atas saran2 dulu tentang imigrasi, alhamdulillah lah selesai walo 
agak berbelit seketek...
    
---------------------------------
  Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! Autos.




 
---------------------------------
8:00? 8:25? 8:40?  Find a flick in no time
 with theYahoo! Search movie showtime shortcut.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke