_____  

From: rozi fakhrul
Sent: Thursday, May 10, 2007 2:37 AM



Assalamualaikum,

Berikut adalah berita yang dimuat harian padang
ekspress edisi hari ini. Sebuah prestasi yang
membanggakan dari adik2 kita yang patut diberikan
acungan jempol.

Dua Siswa SMAN 1 Juara Nasional Miftahul dan Hesti
Pukau ITB

Bukittinggi, Padek-Dua orang siswa SMAN 1 Bukittinggi,
Miftahul Khairi dan Hesti Aulia Rahim, berhasil keluar
sebagai juara pertama dan kedua Lomba Karya Tulis
Ilmiah II (Science and Technology) tingkat nasional
yang diadakan Institut Teknologi Bandung (ITB). 


Bahkan keduanya berhasil memukau dosen-dosen penguji
terkenal ITB, akibat kecemerlangan ide karya ilmiah
yang mereka teliti dan tulis. 

Miftahul Khairi, siswa kelas I Sekolah Nasional
Bertaraf Internasional (SNBI) SMAN 1 Bukittinggi ini
berhasil menaklukkan tim penguji ITB dengan presentasi
tentang hasil penelitian ilmiah membuat motor alat
penghapus papan tulis elektriknya.Ide penemuan alat
tersebut lahir atas pemikiran sederhana setelah
sehari-hari ia menyaksikan guru atau temannya ketika
menghapus papan tulis saat jam pelajaran. Sehingga
muncul pemikiran untuk mencoba menciptakan alat yang
memudahkan pekerjaan tadi. 

Sementara Hesti Aulia Rahim, yang juga siswi kelas I
SNBI SMAN 1 Bukittinggi ini, kesehariaannya tinggal di
lingkungan pertanian di Batu Taba Canduang Agam,
mencetuskan ide membuat pupuk insektisida alternatif
untuk tanaman cabe dari mary gold atau yang lebih
dikenal dengan bunga cik ayam. Hal tersebut ter
inspirasi dari kepedulian Hesti yang merasa penggunaan
pupuk organik atau bahan kimia telah tidak aman bagi
manusia dan lingkungan. 

Kedua siswa tersebut berhasil menyisihkan 5 finalis
lainnya dari seluruh Indonesia, yang diundang ITB
untuk mempresentasikan karya-karya mereka di hadapan
dosen dan mahasiswa ITB.Miftahul Khairi memberi judul
karya ilmiahnya dengan 'Penerapan Pesawat Sederhana
Penghapus Papan Tulis Elektrik', sedangkan Hesti Aulia
Rahim memberi judul karya ilmiahnya dengan
'Memanfaatkan Bunga Mary Gold Sebagai Insektisida
Alternatif Bagi Tanaman Cabe'. 

Ketika diterima Wali Kota Bukittinggi H Djufri di
ruang kerjanya, Selasa (8/4) lalu, keduanya juga
membuat kagum sejumlah pejabat di lingkungan Pemko
Bukittinggi, karena ide ilmiah tadi sangat kreatif dan
tidak terpikirkan orang lain. Bahkan saat
mempresentasikan dan memperagakan hasil karya mereka,
Kepala Dinas Pendidikan Bukittinggi Yalvema Miaz juga
ikut ternganga. 

"Seluruh peralatan yang saya gunakan untuk pesawat
sederhana penghapus papan tulis elektrik ini
memanfaatkan barang bekas. Setelah diolah dan
dikombinasikan dengan peralatan mekanik lainnya, hasil
kerjanya sangat dapat diandalkan untuk membantu
pekerjaan guru dan siswa," ungkap Miftahul Khairi. 
Menurut walikota, segala apa yang terjadi di langit
dan bumi hanya semata-mata karena izin Allah. Serta
apapun yang diperbuat dan diciptakan manusia bukanlah
dari kepintaran semata, tapi karena Allah yang ikut
menggerakannya. 

Bahkan dari sebuah ide sederhana anak-anak ini, ungkap
Walikota, di kemudian hari pasti akan menjadi sebuah
temuan yang akan mempengaruhi dunia."Saya berharap
penemuan ini dikembangkan lebih sempurna dan
betul-betul dapat dipertanggungjawabkan untuk
dikembangkan sebagai penghapus elektrik. Sekarang
dengan modal Rp125 ribu akan dibeli orang menjadi
Rp225 ribu, tapi jika bahan yang dipakai menggunakan
bahan baru, saya yang pertama kali menawar dengan
harga Rp1 juta," ungkap walikota. 

Pada kesempatan tersebut walikota juga memberi
insentif semangat sebesar Rp300 ribu kepada Miftahul
dan Rp250 ribu untuk Hesti Aulia. Sebelumnya, sebagai
pemenang pertama tingkat nasional, Miftahul juga
memperoleh penghargaan serta uang sebesar Rp1,250 juta
dari ITB, sedangkan Hesti menerima hadiah uang sebesar
Rp1 juta. Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain
guru pembimbing keduanya, Mitrawati dan Zefliwer serta
Kepsek SMA 1 Bukittinggi, Perselide. 

Di lain pihak menurut Kepala Dinas Pendidikan
Bukittinggi, Yalvema Miaz, penemuan ini akan
dilindungi secara hukum dengan mendaftarkan atau
dipantenkan, sehingga tidak dapat ditiru orang lain.
Berdasarkan UU Tentang Hak Paten, hak khusus diberikan
Negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang
teknologi selama waktu tertentu. Jika ada pohak-pihak
lain yang meniru tanpa persetujuan pencipta atau
penemu, maka akan berhadapan dengan sejumlah sangsi
hukum yang sangat berat. (*) 





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke