Wa'alaikumsalam w.w. Ananda Rahima,

Sekali lagi terima kasih  atas perhatian dan sambutan 
Ananda terhadap rencana lokakarya bulan Juni mendatang
itu. 

Sudah barang tentu tidak semua masalah masyarakat
hukum adat Minangkabau dapat diselesaikan dengan
pertemuan yang dua hari itu. Apalagi ada masalahnya
yang sudah berusia 170 tahun.

Yang penting adalah bahwa pada saat yang sama bisa
hadir unsur-unsur dari seluruh komponen masyarakat
Minang, untuk membahas secara komprehensif 20 buah
masalah hukum adat dan masyarakat hukum adat
Minangkabau dari perspektif hak asaski manusia, yaitu
10 buah masalah internal dan 10 buah masalah
eksternal. Dari 20 masalah tersebut kita akan sadar
bahwa Minangkabau adalah bagian  dari bangsa Indonesia
secara menyeluruh, yang dewasa ini sedang berjuang
menegakkan hak asasi manusia, baik secara perseorangan
maupun secara kolektif.

Untuk tindak lanjuutnya nanti, saya telah mengajukan
gagasan kepada Fakultas Hukum Unand tentang
kemungkinan membangun sebuah Pusat Kajian Terpadu
tentang Minangkabau, serta kemungkinan bantuan
fasilitas  Komnas HAM untuk pengembangan  Pusham FH
Unand yang sudah ada, yang telah diberikan kepada
Universitas Diponegoro dan Universitas Surabaya.

Tolong sampaikan salam saya kepada Bp. Kepala MAN.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

--- Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
> Wa'alaikumsalamwarahmatullahiwabarakaatuhu.
> 
> --- Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > Assalamualaikum w.w. {maaf saya singkat lagi,
> > kebiasaan sih] Ananda Rahima,
> 
> Makasih Apak Saaf.
> Begini Pak, sebenarnya alangkah lebih baiknya supaya
> Bapak ngak susah-susah. Cukup dengan menuliskan
> Assalamu'alaikum saja Pak. Asal jangan ditulis
> seperti kebiasaan di milist ini dulunya yang saya
lihat "Ass"(Ini sebenarnya yang sangat saya kritik pak
> Saaf, jadi alah batua menuliskan Assalamu'alaykumnya
Pak, ni kalau boleh saya menyarankan Pak, ngak papa
koq
> Pak, dah benar, mata saya kemaren yang kurang suka
> melihat penyingkatan salam dengan "Ass" itu saja koq
> Pak Saaf, jangan merasa bersalah Pak, saya jadi ngak
> enak, soalnya saya sadar benar kalau saya juga
> memiliki segudang kelemahan dan kekurangan) 
> 
> > 
> > Membaca komentar Ananda ini saya teringat diri
> saya sendiri sewaktu berusia 33 tahun dahulu,
kira-kira mirip seperti itu, sehingga saya dinilai
oleh
> > Panglima Kodam III/17 Agustus Brigadir Jenderal
Soemantoro  sebagai seorang perwira yang 'vuurig'
> [=berapi-api]. Pokoknya sikap saya saat itu
bagaikan'tabujua lalu tabalintang patah'. Kini tentu
tidak lagi, maklum sudah gaek.
> 
> Wah,..statement Bapak ini mengingatkan saya akan
> perkataan yang senada dengan dari Bapak Quraish
> Shihab saat beliau menjadi Dubes di Kairo, saat itu
kami di mesjid Kairo selalu mengadakan diskusi
keagamaan.  Apa kata beliau pada saya:" Rahima,
mudah-mudahan kelak kamu juga bisa seperti saya, dulu
juga semasih muda saya berapi-api, semangat saya juga
kala muda sangat tinggi, kaya kamu sekarang, begitupun
kalau
> berbicara". dalam hati saya kala itu, koq ngak
sekalian berapi unggun saja, kaya pramuka, atau
berembun ria, biar dingin seperti salju).
> 
> > 
> > Saya ucapkan terima kasih atas`kesediaan Ananda --
> > serta kepala sekolah MAN -- untuk turut serta
> dalam  lokakarya tanggal 19-21 Juni 2007 yang
> > diselenggarakan  oleh Komnas HAM bersama Fakultas
Hukum Unand dan Perwakilan Komnas HAM Sumbar tersebut.
Saya juga mengucapkan terima kasih atas kritik beliau
> terhadap Kerang ka Acuan yang saya susun, dan
kesediaan untuk  membicarakannya nanti dengan saya.
> 
> Iyah Pak, sama-sama makasihnya.Yang semangat
> sebenarnya Pak kepala itu, beliau meminta semua
> tulisan Bapak, sehingga beliau mengenal betul siapa
> Bapak sebenarnya dengan membaca hasil karya Bapak,
> kata beliau pada saya.
> 
> Kami sering berdebat di sekolah itu Pak. Masalah
> warisan gender, sistem matrinial di Minangkabau.
> Pada akhirnya yang beliau sampaikan adalah:"
Sebenarnya bukan adatnya yang salah rahima, karena
adat Minang pada hakikatnya ABSSBK, hanya implementasi
dari masyarakatnya yang salah, juga pemberian gelar
datuk untuk saat ini begitu mudahnya diberikan tanpa
> memberikan kriteria". 
> 
> Beliau membenarkan saya, dan tidak menyalahkan adat
> Minang, tetapi implementasi dari masyarakat Minang
> itu yang beliau salahkan.Itu akhir diskusi kami Pak.
> Karena saya bilang pada beliau, sampai titik akhir
> kita debatkan hal ini. Saya juga menyampaikan,
> disinilah letak kehenaran saya, saya melihat
> pepatah-pepitih, slogan bahkan dari buku-buku yang
> saya baca, sungguh budaya Minang ini sangat tinggi,
> tidak dimiliki daerah lain, namun kenapa kenyataan
> dari praktek yang saya lihat jauh dari slogan ABSSBK
> itu.
> 
> Di kampung dekat rumah saya sekarang, sama
> pendudukpun saya sampaikan aja, disaat saya tau,
suaminya ini punya anak dua orang lelaki, dan keduanya
membagi harta pusaka tinggi nenek tersebut. Tatkala
saya tanyakan, apakah punya anak perempuan ortunya.
Jawab mrk, tidak punya, kalau punya bakalan suaminya
ini ngak dapat harta pusaka tinggi itu sama sekali(Ini
> pengakuan langsung yang saya dengar dari beberapa
> penduduk juga teman2 saya).
> 
> Lantas saya tanyakan, sekarang harta itu dibagi
> untuk mereka berdua saja, trus kalau ada anak pr,
anak lk2 ngak dapat keduanya?"Iyah jawabnya, karena
begitulah pembagian harta di Minang ini Rahima".Saya
hanya tersenyum-senyum saja.Dan saya hanya jawab,
"kalau dalam agama bagaimana sebenarnya bu?Jawabnya
> "Yah..gimana lagi Rahima, sudah begitu dari turun
> temurun".(sekali lg ini realita).Dan jujur saya ngak
> mau ambil pusing tokh..saya pikir semua sudah tau
> sebenarnya masalah agama itu ko.
> 
> Ok, Pak Saaf. Mari sama-sama kita nantikan bagaimana
> tanggapan Pak kepala atas masalah gender dan sistem
> kekerabatan yang Bapak tulis dari kerangka acuan
> tersebut. Pada hakikatnya saya setuju dengan apa
> yang Bapak tulis.
> 
> Wassalamu'alaykum.Rahima Sikumbang Sarmadi
>  
> --- saya potong disini --



       
____________________________________________________________________________________Need
 a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke