Penulis: Ari Wahyudi, Ibnu Sutopo & Muhammad Abduh T.

*Sumber:  www.muslimah.or.id*

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk
dan agama yang benar untuk dimenangkan di atas semua agama. Shalawat dan
salam semoga terlimpah kepada Rasul akhir zaman dan teladan umat manusia
dalam menggapai kebahagiaan dan menghindarkan diri dari kebinasaan. *Amma
ba'du.*

Kaum muslimin -semoga selalu dirahmati Allah-, sesungguhnya bahaya yang
sangat besar tengah mengancam kaum muslimin di negeri kita ini. Berbagai
macam upaya dilancarkan oleh musuh-musuh Islam untuk merongrong keutuhan
umat Islam. Mereka berupaya mencabut kaum muslimin dari akar dan jantung
kehidupan mereka. Mereka bekerja keras untuk menjauhkan umat Islam dari
ajaran Islam yang murni yaitu tauhid dan tuntunan Nabi *shallallahu 'alaihi
wa sallam*. Mereka bekerja keras untuk menyebarkan agama dan pemikiran
mereka yang batil agar kaum muslimin ikut terseret dalam kesesatan mereka.
Allah ta'ala berfirman yang artinya, *"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka."* (QS.
Al-Baqarah: 120)

Allah ta'ala juga berfirman yang artinya, *"Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagimu."* (QS. Al Maa-idah: 3)

Oleh sebab itu, Allah menjamin kerugian bagi siapa saja yang mencari agama
selain Islam. Allah ta'ala berfirman yang artinya, *"Barangsiapa mencari
agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama
itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."* (QS.
Ali Imron: 85)

*Pengertian Murtad*

Murtad berasal dari kata *irtadda* yang artinya *raja'a* (kembali), sehingga
apabila dikatakan *irtadda 'an diinihi* maka artinya orang itu telah kafir
setelah memeluk Islam. (lihat *Mu'jamul Wasith*, 1/338). Perbuatannya yang
menyebabkan dia kafir atau murtad itu disebut sebagai *riddah* (kemurtadan).
Secara istilah makna riddah adalah: menjadi kafir sesudah berislam. Allah
ta'ala berfirman yang artinya, *"Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari
agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya."* (QS. Al-Baqarah : 217) (Lihat *At-Tauhid li Shaffits
Tsaalits 'Aliy*, hal. 32). Kemurtadan (*riddah*) akan menghapuskan amal
perbuatan seseorang. Jika orang yang murtad tersebut bertaubat maka amalnya
akan menjadi baru seperti semula. Namun jika dia mati sebelum bertaubat,
maka dia termasuk penghuni neraka dan akan kekal di dalamnya. (*Aysarut
Tafasir,* Abu Bakr Jabir Al Jazairi).

*Macam-Macam Kemurtadan*

1. Murtad karena ucapan

Seperti contohnya ucapan mencela Allah ta'ala atau Rasul-Nya,
menjelek-jelekkan malaikat atau salah seorang rasul. Atau mengaku mengetahui
ilmu gaib, mengaku sebagai Nabi, membenarkan orang yang mengaku Nabi. Atau
berdoa kepada selain Allah, beristighotsah (meminta dihilangkan kesusahan
yang sedang menimpa, pen) kepada selain Allah dalam urusan yang hanya
dikuasai Allah atau meminta perlindungan kepada selain Allah dalam urusan
semacam itu.

2. Murtad karena perbuatan

Seperti contohnya melakukan sujud kepada patung, pohon, batu atau kuburan
dan menyembelih hewan untuk diperembahkan kepadanya. Atau melempar mushaf di
tempat-tempat yang kotor, melakukan prkatek sihir, mempelajari sihir atau
mengajarkannya. Atau memutuskan hukum dengan bukan hukum Allah dan meyakini
kebolehannya.

3. Murtad karena keyakinan

Seperti contohnya meyakini Allah memiliki sekutu, meyakini khamr, zina dan
riba sebagai sesuatu yang halal. Atau meyakini bahwa sholat itu tidak
diwajibkan dan sebagainya. Atau meyakini keharaman sesuatu yang jelas
disepakati kehalalannya. Atau meyakini kehalalan sesuatu yang telah
disepakati keharamannya.

4. Murtad karena keraguan

Seperti meragukan sesuatu yang sudah jelas perkaranya di dalam agama,
seperti meragukan diharamkannya syirik, khamr dan zina. Atau meragukan
kebenaran risalah Nabi *shallallahu 'alaihi wa sallam* atau para Nabi yang
lain. Atau meragukan kebenaran Nabi tersebut, atau meragukan ajaran Islam.
Atau meragukan kecocokan Islam untuk diterapkan pada zaman sekarang ini
(Lihat *At-Tauhid li Shaffits Tsaalits 'Aliy*, hal. 32-33)

*Mengenal Dr. Peter Youngren*

Dr. Peter Youngren ialah seorang penginjil dari Kanada. Dia telah melakukan
perjalanan penginjilan ke lebih dari 85 negara di dunia. Di Indonesia, dia
telah mengadakan Festival Penyembuhan di berbagai kota, seperti Semarang,
Bandung dan Manado. Dia juga telah melatih lebih dari 110 ribu pendeta dan
pemimpin dalam seminar 'Global Harvest Praise'. Tentang penyembuhan atau
mukjizat yang ditawarkannya, dia mengatakan, *"Kita menawarkan hidup baru
dalam Kristus. Saya percaya bahwa setelah mereka terima Kristus mereka akan
mengerti bahwa mereka harus pergi ke gereja.*" (Bethanygraha.org dan
Wikipedia). Dia juga mengatakan, *"Saya sudah berkunjung ke banyak negara
selama 30 tahun. Baik negara dengan penduduk Hindu, Islam, Budha, sampai
penganut atheis sekalipun dan responnya cukup positif,"* (Denpost).

Kaum muslimin, yang semoga senantiasa mendapat taufiq dari Allah, di antara
program kunjungan Dr. Peter Youngren adalah rencana kedatangannya di kota
Yogyakarta pada hari Rabu, 30 Mei 2007 sampai dengan hari Sabtu, 2 Juni 2007
di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Tema Acara ini adalah Jogja Festival
2007 yang berisi acara pengobatan/penyembuhan massal yang diiringi dengan
kebaktian rohani.

*Membongkar Kedok Pemurtadan di Balik Pengobatan Dr. Peter Youngren*

Kaum muslimin, yang semoga senantiasa mendapat taufiq dari Allah, keimanan
seorang muslim terhadap Allah dan Rasul-Nya, Muhammad *shallallahu 'alaihi
wa sallam* tidaklah boleh ada keragu-raguan sedikit pun di dalamnya. Allah
ta'ala berfirman yang artinya, *"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta
dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar."*(QS. Al-Hujurat: 15)

Seorang muslim haruslah yakin bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan
yang berhak untuk disembah dan sesembahan selain Allah adalah batil.

Dalam suatu wawancara, Dr. Peter Youngren pernah ditanya, *"Seringkali orang
Kristen memiliki suatu konsep yang salah dalam hal bersaksi tentang Kristus
kepada orang lain yaitu dengan cara membawa orang ke gereja atau menjadikan
dia Kristen dan bukan memberitakan Kristus kepada orang tersebut. Apakah
pendapat Bapak tentang hal ini?"* Kemudian ia menjawab, *"Kita tidak pernah
meminta orang-orang untuk menjadi Kristen tetapi menjadikan mereka orang
yang percaya kepada Yesus (Jesus' believers). Bukan merubah agama orang itu.
Yesus dan Petrus sendiri tidak pernah menggunakan istilah Kristen untuk
orang percaya. Saya juga tidak gunakan istilah ini. Kalau hal ini terjadi
maka kita akan disangka mengkristenkan mereka. Kita menawarkan hidup baru
dalam Kristus. Saya percaya bahwa setelah mereka terima Kristus mereka akan
mengerti bahwa mereka harus pergi ke gereja."* (Bethanygraha.org). Dalam
festival penyembuhan massal yang dilakukannya, dia juga menyatakan, *"Saya
doakan mereka secara umum dan dalam doa kesembuhan itu saya ucapkan apa yang
Yesus telah lakukan."* Ia juga menyatakan, *"Kesembuhan massal didasarkan
pada penanganan Tuhan secara pribadi dengan umat-Nya, juga iman si individu
di dalam Kristus. Tetapi itu semua terjadi pada waktu yang bersamaan."* (
Bethanygraha.org).

Dari ucapan di atas, dapat diketahui bahwa Dr. Peter Youngren ingin agar
setiap orang (pemeluk agama selain Nashrani) percaya pada Yesus atau beriman
kepadanya. Setelah mereka beriman kepadanya barulah dia akan terseret masuk
ke gereja (alias 'murtad' secara perlahan-lahan). Dan seseorang tidaklah
mungkin menjadi sembuh dari sakitnya dalam acara festival tersebut kecuali
setelah sebelumnya ia yakin (beriman) pada Yesus yang dengan ini dapat
membuatnya keluar (murtad) dari Islam.

Dr. Peter Youngren juga telah mengelabui kaum muslimin dengan memberi nama
acara pengobatan massal yang dia lakukan dengan nama 'Festival' semacam
Jogja Festival, Bandung Festival, atau Balikpapan Festival. Padahal di dalam
acara festival pengobatan massal tersebut diiringi pula dengan acara
peribadatan ala Nashrani (kebaktian rohani) yaitu diiringi dengan lagu-lagu
kidung rohani versi Nashrani. Mengapa dia tidak menamai acara tersebut
dengan Kebaktian Rohani Kristen saja[?!] Malah umat Islam dikelabui dengan
Festival yang seolah-olah terbuka untuk semua umat beragama. Ada apa di
balik itu semua?!

Dalam suatu wawancara, Dr. Peter pernah ditanya, *"Mengapa dalam ibadah
kesembuhan anda menyebutnya sebagai Festival dan bukan Crusade atau Revival
Meetings (KKR-Kebaktian Kebangunan Rohani-)."* Ia menjawab, *"Kata Crusade
(KKR) adalah kata yang melukai saudara sepupu kita dari agama lain
(maksudnya adalah umat islam, pen), sedangkan kata Revival tidak kita
gunakan dalam ibadah kita. Kita menyebutnya Festival atau Celebration
(perayaan). Misalkan kalau diadakan di Surabaya, kami menyebutnya di poster
sebagai Surabaya Festival bukan Jesus Festival atau Festival Injil. Ini sama
sekali tidak memberikan kesan agamawi. Orang bertanya apa ini? Mereka tidak
tahu dan datang menghadirinya. Kita bahkan tidak gunakan lambang gereja
seperti salib dan sebagainya. Ada yang bertanya kepada saya apakah saya
telah berkompromi? Kita tidak berkhotbah di poster atau di iklan tetapi kita
berkhotbah di festival. Setelah mereka ada di festival, baru kita sampaikan
Injil kepada mereka."* (Bethanygraha.org).

Kaum muslimin, yang semoga senantiasa mendapat taufik dari Allah, bentuk
pemurtadan yang lain dalam acara festival tersebut adalah ditujukannya suatu
ibadah kepada selain Allah. Padahal memalingkan suatu ibadah kepada selain
Allah termasuk kesyirikan. Dan di antara bentuk ibadah yang paling agung
adalah do'a, sebagaimana Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam*bersabda,
*"Do'a adalah ibadah."* (HR.Tirmidzi, hasan shohih). Apabila seseorang
berdo'a kepada selain Allah (seperti berdo'a kepada Yesus, jin, mayit, atau
bahkan kepada para Nabi yang telah wafat) maka ia telah berbuat kesyirikan
dan pelakunya adalah kafir (keluar dari Islam). Demikian pula orang yang
meridhoi perbuatan kesyirikan dan tidak membencinya, maka ia juga telah
kafir.

*Himbauan*

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan, mengeluarkan fatwa terkait
pelaksanaan 'Balikpapan Festival 2003', yang dilaksanakan pada tanggal 1-5
Oktober 2003 di Gelora Patra, dengan menghadirkan pembicara utama Pdt. Peter
Youngren dari Kanada. Ketua komisi Fatwa MUI Balikpapan mengatakan, *"Jadi
kalau ada umat Islam yang menghadiri acara ritual itu dan meyakini bahwa
pengobatan yang diberikan Peter Youngren bakal membawa kesembuhan, maka bisa
digambarkan bahwa keyakinan yang bersangkutan mulai goyah. Bahkan condong ke
arah kemurtadan."* (Kaltim Post, Cybernews, Rabu 1 Oktober 2003)

Oleh sebab itu, kami juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat
muslim untuk tidak hadir dalam acara-acara tersebut, meskipun mereka
mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah kristenisasi. Karena tentu
saja kalau acara kekufuran itu disebut kristenisasi niscaya tidak ada
seorang pun di antara kaum muslimin yang mau menghadirinya. Inilah tipu
muslihat mereka untuk menjerat kaum muslimin!

Wajib bagi kaum muslimin untuk mengingkari acara-acara semacam ini sesuai
dengan kemampuannya. Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam*
bersabda, *"Barangsiapa
di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia merubah dengan
tangannya, apabila tidak sanggup maka dengan lisannya, apabila tidak sanggup
maka dengan hatinya. Dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman."* (HR.
Muslim). Jadi hendaknya setiap kaum muslimin juga melarang anggota keluarga,
saudara, kerabat, dan tetangganya untuk tidak manghadiri acara pemurtadan
berkedok pengobatan/penyembuhan massal tersebut.

*Sikap Seorang Muslim Dalam Menghadapi Musibah*

Kaum muslimin -semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita- dalam
hidup di dunia ini tentunya kita tidak akan lepas dari berbagai macam
cobaan. Allah berfirman yang artinya, *"Apakah manusia mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: 'kami telah beriman', sedang mereka tidak
diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta."* (QS. Al-Ankabut: 2-3)

Allah juga berfirman yang artinya, *"Tiap-tiap jiwa akan merasakan mati.
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan
hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan."* (QS. Al-Anbiya': 35)

Kaum muslimin -semoga Allah senantiasa membimbing kita ke jalan yang lurus-,
Nabi kita, Muhammad *shallallahu 'alaihi wa sallam* telah bersabda, *"Sungguh
menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan
kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia
mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya,
dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan
baginya."* (HR. Muslim)

Demikianlah keadaan seorang mukmin, jika ia mendapatkan nikmat maka
bersyukur dan menggunakan kenikmatan tersebut untuk ketaatan kepada Allah.
Namun apabila ia mendapatkan cobaan atau musibah (misalnya dengan kebutaan
dan lumpuh) tidaklah hal itu menjadikankan berpaling dari Allah atau bahkan
kafir kepadaNya-*na'udzubillah*-, akan tetapi ia bersabar menghadapi cobaan
itu dengan mengharap pahala dari Allah. Sungguh indah dan mulia agama kita.

Perlu diingat pula bahwa di balik musibah terdapat hikmah yang begitu
banyak. Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, *"Andaikata kita bisa menggali
hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang
dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, pen). Namun akal kita sangatlah
terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan
sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang
sia-sia di bawah sinar matahari."* (Lihat *Do'a dan Wirid*, Yazid bin Abdul
Qodir Jawas).

Ingatlah pula bahwa cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah
kepada hamba-Nya. Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam* bersabda,
*"Sesungguhnya
Allah Ta'ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka
cobaan."* (HR. Tirmidzi, shohih). Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami
keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini.

Jadi carilah sebab agar mendapatkan kesembuhan dari penyakit dengan berobat.
Karena Rasulullah menganjurkan pada umatnya untuk berobat. Sebagaimana
Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam* bersabda, *"Wahai hamba Allah
berobatlah karena tidaklah ada suatu penyakit kecuali Allah memberi
obatnya."* (HR. Tirmidzi, hasan shohih)

Namun seseorang harus memperhatikan pula hukum yang terkait dengan
pengambilan sebab. Pertama, sebab yang diambil harus terbukti secara syar'i
atau qodari (penelitian ilmiah). Kedua, tidak bersandar pada sebab namun
bersandar pada Allah. Maka hendaklah setiap yang ingin berobat tidak
menyandarkan hatinya kepada dokter atau obat, namun hendaklah selalu
bertawakkal pada Allah. Ketiga, keampuhan suatu sebab hanya tergantung pada
taqdir Allah. Maka pahami dan perhatikanlah ketiga hukum pengambilan sebab
ini ketika hendak berobat dari suatu penyakit.

Terakhir, Rasulullah *shallallahu 'alaihi wa sallam* bersabda, *"Seorang
hamba yang ditimpa musibah, lalu mengucapkan 'Inna lillahi wa inna ilaihi
raaji'un, Allahumma'jurni fi mushibati wa akhlif li khoiron minha'. Maka
Allah akan memberi ganjaran padanya dalam musibah yang dihadapi dan Allah
akan memberi ganti yang lebih baik darinya."* (HR. Muslim)

Semoga Allah menjaga dan meneguhkan keimanan kita sampai datangnya kematian,
menjaga urusan kaum muslimin dari makar musuh-musuhnya serta menjadikan para
pemimpin kita termasuk orang-orang yang memperjuangkan syariat-Nya dan
berjalan di atas jalan Islam yang lurus. *Amin Yaa Mujibad Da'awat.*

*Perhatian:*
*Mohon artikel ini disebarluaskan kepada seluruh kaum muslimin!!!*

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke