assalamualaikum wr. wb.
  wak jadi tagalitiak pulo uni hanifah, tentang soalan-soalan nan uni angkek...
  klo buliah ma ulas juo tntg apo nan uni angkek...
  patang ko baru, wak ngobrol jo apak wak, wak kecek-an adat minang itu kan 
ndak ado SOP [standard operating procedure] nyo, tiok nagari beda2, jadi 
variabel terikatnya itu gadang bana jo sdm nyo... jaman dt. perpatih jo datuk 
katamanggungan tu lah jauh lalu, dek tuhan ndak menjamin budaya iko kekal, 
pastilah banyak kesalahan2 persepsi atau perbedaan penafsiran dek angku2 datuk 
nan beda lo ditafsirkan oleh urang2 suku nyo... 
   
  wak cubo dari persepsi wak
   
  wak mulai dari permasalahan MATRILINEAL...
  nan di ajaan di islam nan ado hanya nasab ayah... berarti nasab ibu dalam 
minangkabau gugur dalam hal ini... [ini PR pertama, dan mendasar menurut 
saya]... dalam bahasan dibawah semua atribut keminangan akan saya coba ulas 
dengan menanggalkan klausul matrilineal dan memberikan solusinya, yg masih 
mempertimbangkan bargain posisi suku
  syekh akhmad khatib menyinggung sekali permasalahan nasab ibu ini, yang 
menjadikan beliau memberikan label kafir untuk semua orang minang yang 
mengimani penasaban ini...
  lalu bagaimana solusinya??
  sebagai suatu bangsa (minangkabau red.) maka diperlukan suatu sistem sosial 
untuk menjamin interaksi yang ada didalamnya... entah bagaimana cara dt. 
perpatih dan dt. katamanggungan mereformasi sistem yang ada, yang jelas ada 
banyak perubahan2 mendasar yang perlu kita lihat dalam skala yang lebih besar.
  suku yang dibawa oleh masing2 individu berhenti pada anak tangga yang 
dinamakan laki2... seberapa hebat laki-laki, nasab suku adalah warisan yang 
selalu gugur mengikuti kegugurannya.
  menjadikan penasaban ibu jauh dibawah tingkat dari penasaban ayah adalah 
jawaban yg tidak bisa ditawar oleh siapapun yang mengusung ABS SBK atau 
berislam secara kaffah...
  memahami adat dan budaya minangkabau sebagai suatu sistem sosial menjadikan 
kita tidak terlalu ambil pusing dan khawatir berlebih atas nama ego 
kekeluargaan saparuik. dan menjadikan kita mampu berislam dalam adat itu 
sendiri.
  bagaimana sistem penasaban yg terbatas sperti diatas, maka tidak lah paralu 
seorang laki2 mengubah nama suku-nya dan biarlah menjadi orang besar, 
terpisah2, dan kemudian turut mengagungkan nama sukunya..
  sedangkan bagi perempuan, eksistensi kesukuan terletak pada pundak sang 
perempuan, seorang perempuan manapun tidak pernah akan bisa [yakin 1000%] 
mengagung2kan nama sukunya, karena fungsinya yang utama adalah menjaga 
eksistensi. menruskan estafet label kesukuan. seperti biji pada buah, 
eksistensi sangat bergantung disana.
  secara tidak langsung, menjadikan bangsa2 seperti minangkabau mengalami 
pemerataan kekuatan di setiap sisinya, dikarenakan seorang laki2 yang mampu 
mengagungkan sukunya, suatu saat hanya punya keturunan yang mengagungkan suku2 
lainnya. secara tidak langsung ini lah yang menjadikan pemerataan pembibitan 
sdm di minangkabau, hal ini yang tidak terdapat di bangsa manapun di dunia. 
sekiranya seperti armada perang, 80% dari 100% armada perang memiliki 
standarisasi yang real dibandingkan sistem manapun didunia. seperti pembibitan 
pada tanaman, pendistribusian gen kuat juga dilakukan dengan cara seperti ini, 
dengan menyilangkannya dengan varietas lain, sehingga ini lah yang ditakutkan 
dalam biodiversitas. kepunahan keseragaman. akan tetapi sebagaimana allah 
menjamin setiap perbedaan dalam setiap makhluknya, maka keseragaman ini tak 
lebih dari faktor2 perilaku, pola pikir, mental dan sebagainya... sebagaimana 
yg kita lihat dari orang2 minangkabau dewasa ini.
   
  peranan mamak
  adalah hal paling rancu dan fenomenal ketika dalam sebuah jobdesk strategic 
plan diberikan peranan seorang manusia yang bukan hanya mengkaok urusan 
pribadinya tapi juga turut membantu persoalan disekitarnya. begitu juga peranan 
mamak, sebagaimana dia membesarkan anaknya begitu pula dia membimbing 
kamanakannya. lalu perubahan stigma dalam masyarakat yang mengagungkan peranan 
mamak, hak mamak yg lebih besar terhadap kamanakannya, inilah keaslahan 
persepsi yang tidak pernah ada dalam tataran real.
  apakah mamak tidak punya anak?? jika punya lalu ia abaikan bukankah ia 
termasuk orang2 dzalim yang harus dijauhkan hak kepemimpinan dari dirinya. 
sehingga dengan sendirinya manusia yg ideal adalah yang bisa berperan sebagai 
ayah dan sebagai mamak dalam sistem sosial yg lebih besar. kerap kali stigma 
kita yang akhirnya menyesatkan dan memberikan penilaian yg salah dari kerangka 
ideal yg kita punya. saya yakin banyak mamak2 hebat yang ada di minangkabau.. 
tapi dek kato pepatah, dek nila setitik rusak susu sabalanga...
  tanggung jawab sebagai ayah adalah tanggung jawab kepada allah swt, 
sebagaimana allah mengatakan orang tua nya lah yang menjadikannya nashara dan 
majusi... sedangkan sebagai mamak adalah tanggung jawabnya tehadap sosialnya...
  secara empiris, siapa yg mampu meluaskan lingkar pengaruh sosialnya maka 
meluas pula tanggung jawabnya... ini lah yang menjadi jawaban apakah seorang 
laki2 bisa menjadi ayah dan pantas di mamak-i oleh kemanakan2nya... tentu 
bergantung pada kualitas diri seorang individu... ado gulo ado samuik... klo 
memang hebat si mamak, pastilah banyak kamanakannya dititipkan untuk dibimbing 
ka mamak. tapi klo indak hebat, pastilah bisa kita terka apa yg terjadi. inilah 
klausul sebab akibat nan jelas. 
   
  tentang pusako
  gado2...
  ya itu lah yang terjadi...
  berislam secara kaffah menjadikan banyak orang minang menyerah berijtihad 
demi kepentingan menyelamatkan dirinya sendiri, keluarganya, masyarakatnya dari 
perkara2 haram.
  ironisnya itulah yang terjadi...
  harus dihapuskan pengabsolutan terhadap harta pusaka... 
   
  CUCI jadikan semua harta itu halal!!
  salah satu caranya adalah memberikannya fi sabilillah... 
  shadaqah, waqaf atas nama ... bisa suku bisa rumah sekolah bisa masajik, dll
  ubah posisinya dari harta pusaka tinggi menjadi waqaf atas nama suku yang 
sama... dengan cara ini hilanglah perkara asal usul harta ini didapatkan dari 
cara yg tidak halal oleh inyik2 wak sebelumnya...
  dalam kerangka sosial, masilah kita bisa mengatakan itu harta pusaka 
tinggi... tapi dudukkan semuanya sesuai SOPnya... jika telah dihibahkan atas 3 
alasan yg sifatnya tidak boleh ditunda2 (hadits) dimana itu juga telah 
terasimilasi dalam perkara harta tinggi itu sendiri (3 alsan yg menyebakan 
pusako tinggi bisa digunakan)... 
  ketika harta tinggi (waqaf) itu sudah dihibahkan untuk seseorang maka 
berubahlah dia menjadi apa yg disebut harta pusaka rendah... milik 
perorangan... yg semua klausul nya bisa dipakai sistem perwarisan dan klausul 
syariah biasa...
  lalu timbul pertanyaan, apakah harta pusako tinggi akan brkurang? jawabanya 
bisa iya bisa tidak, terkurang karena 3 penyebab tadi dan bertambah ketika ada 
orang yang mewaqafkannya fi sabilillah atas nama... sehingga tidaklah kita 
perlu khawatir atas permasalahan hilangnya pusako tinggi dan bertambahnya.
   
  MALAKOK
  sebenarnya adat minang itu dinamis, dalam satu referensi disebutkan jikalau 
seorang anak beribu rang minang maka melekatlah suku ibunya dalam dirinya, 
sedangkan bila beribu bukan orang minang maka dipergunakanlah suku ayahnya (hal 
ini yang juga hlang akrena kepentingan tertentu)... malakok adalah suatu 
kondisi memasukkan orang non-minang dalam sistem sosial minang. bahkan klo 
perlu ideal, jika pindah suatu keluarga ke daerah lainnya, maka ia bisa 
berpindah suku... tapi mamak2 wak ternyata lah mengantisipasi hal ini, dengan 
mengatakan suatu koto minimal memiliki 5 buah suku inti seperti bodi, chaniago, 
koto, piliang... sehingga perpindahan satu keluarga dari satu koto ke koto yg 
lainnya hanya mengakibatkan perubahan induk semangnya...
  koto yang satu dengan koto yg lain pun berbeda penamaannya tapi bisa dilihat 
berasal dari jurai yg sama... pitopang jo chaniago, dsb... 
  ajdi malakok itu sabananya adalah salah satu prasarana mengokohkan adat itu 
sneidiri... ntahlah klo kini lain dalam tataran pelaksanaannya...
  ----
  sehingga terjawab sudahlah masalah penasban ibu di minangkabau tak lain tak 
bukan adalah sebuah sistem sosial untuk mengklasifikasi seseorang menurut 
suku... dan ketika itu ia mengetahui kewajiban dan haknya dalam sistem sosial 
itu...
   
   
  salam,
  st. jabok
mohon maaf klo ada yg tidak berkenan

suheimi ksuheimi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:    Hanifah yg responsif
   
  4 point penting nan ifah  tuliskan betul-betul menjadi problem kita bersama
  Banyak diantara kita yg lebih piawai dan lebih mengetahui
  Saya hantarkan ke sidang Palanta, agar kita sama-sama memberi masukkan agar 
kebimbangan, dan keter ombang ambingan  masyarakat minang selama ini menemui 
jalan penyalurannya
  kita buka diskusi serta brain storming  terhadap point yg diajukan  hanifah.
  Kami tunggu masukan dari sanak agar semua pendapat ini bisa kita ungkapkan 
dalam semiloka nanti
   
  salam teriring do'a
   
  K Suheimi
   
  

hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Ass WW
   
  Waalaikum Salam Wr Wb bapak Suheimi yth
   
  Sanak -sanak di Palanta
  Ambo diminta mambacoan makalah dalam seminar FGD dan SEMILOKA tgl 19 Juni
  dicubo meorat oret, namun banyak kekurangannya. Dek kararano awak lai basamo, 
mohon kioronya sabalaum tulisan ko dilewakan  minta masukkan dari dunsanak. 
manukuak jo manambahnyo, semoga semiloka itu bermanfaat.
   
  Sabagai warga ranah, Hanifah cubo batanyo dih pak, mudah-mudahan ado 
manfaatno.
   
  1.            Tantang Peran mamak saat ini
   
  Dulu mamak sato mambimbiang kamanakan dek karano harato pusako  tinggi mamak 
nan mangalolano. Peran ayah indak bara doh. Ayahpun bisa berpoligami dan punya 
anak dimana mana tanpa harus memikirkan biaya membesarkan anak-anak. 
   
  Kini kan alah banyak keluarga nan indak mamiliki harato pusako tinggi li. 
Para ayah pun sadar akan tangguang jawab panuah ka anak, dan mancubo mahidupi 
anak tanpa malibatkan orang lain tamasuak mamak dari anak-anak. Bagaimana 
menurut bapak peranan mamak pada kasus seperti ini ???
   
  Adakalanya sang bapak masih berpaham, mamak ikut bertanggung jawab atas 
kemenakan, sementara sang mamak berpaham, bapaklah yang punya tanggung jawab. 
Bagaimana pula mengatasi kasus seperti ini ?
   
  2.            Tantang pusako randah
   
  Sacaro teori, kalauperlakuan terhadap pusako tinggi sasuai jo aturan, rasono 
indak mungkin ado pusako randah. Tapi nan tajadi indak sasuai jo nan diinginkan 
para leluhur kito dahulunyo sahinggo alah banyak tanah nan manjadi pusako 
randah.
  Untuak pusako randah katanya, warisan dibagi manuruik hukum Islam.
   
  Akibat dari pambagian manuruik hukum Islam, tantu nan bakal tajadi dimaso nan 
katibo adolah, laki-laki banyak nan jadi ahli waris. Baa dampakno terhadap adat 
dan budaya Minang nantino ???
   
  3.            Babarapo wakatu nan lalu sempat dibahas tantang MALAKOK.
   
  Baa pulo dampakno ka adat dan budaya Minang?
   
  4. Baa manuruik bapak untuak maupayokan agar warga Minang mampu bersaing 
dengan suku lain yang lebih kompak sehingga kita bisa kembali diperhitungkan 
orang lain. 
   
  Itu sen dulu nan takana
   
  Wass
   
  Hanifah Damanhuri
   
   
   
  KONFLIK INTERNAL  HUKUM ADAT SUKU MINANGKABAU
   
  Oleh : Dr.H.K.Suheimi 
   
  Topik yang tak biasa saya geluti setiap hari, tapi saya disuruh juga oleh 
komnasham pusat pak saaf, entah kenapa pak saaf ini menunjuk saya sayapun tak 
tahu, kami belum pernah bertemu
  Ada krisis adat yang menimbulkan konflik interna konflik dalam diri 
masing-masing. Ada ketidak sesuaian yang didengar dan yang dilihat/ Tak Ada 
ketidak sesuaian antara ajaran agama dan adat yang dianut
   
  Satu hal yang semua orang minang tahu ialah 
  kaluak paku asam balimbiang, timpuruang lenggang-lenggangkan dibawok nak 
urang saruaso, anak dipangku kamanakan dibimbiang urang kampuang di 
patenggangkan, ditenggang nagari jan binaso. Anak dipangku dalam arti 
harfiahnyo sianak manyatu  jo diri ayahnyo sacaro tunggal ko lari tabawo lari 
kok jatuah samo taraok patah sayok batungkek paruah nan anak digungguang juo, 
antah kok tanah lah tasirah itu bakato urang nan tingga. Ma'nanyo tangguang 
jawab mutlak jo Tuhan batumpua tagak, kemudian disampiang mamangku anak 
kamanakan dibimbiang pulo mambimbiang adolah manuntun tangan urang sambia 
bajalan makasuiknyo mangarahkan kan nan baiak mambawo kan nan bana manunjuakkan 
dima lauik nan sati rantau nan batuah. Nanti kalaulah tibo di jalan data kabuik 
tarang hujan lah taduah mako kamanakan dilapeh-lapehkan. Disuruah malangkah 
surang diiriangkan dari balakang dibari pituah dari jauah barangkali sistem iko 
adi parsamaannyo dengan semboyan pendidikan nasional kito yaitu tutwuri
 handayani. Kini anaklah dipangku kamanakan lah dibimbiang mako urang 
kampuangpun dipatenggangkan tenggang adolah kato-kato minang yang alah di 
Indonesiakan manuruik arti aslinyo iyolah kiro-kiro samo jo usaho perbuatan 
atau karia macam itu indak dapek batenggang arahnyo buntu sagalo usaho 
mampatenggangkan mambantu mananggulangi, tenggang raso pengertiannyo toleransi 
urang kampuang dipatenggangkan yaitu usah nak iduik surang, ciptakan pemerataan 
sosial hilangkan gep antaro sikayo jo si miskin supayo jan timbua keresahan, 
keresahan nan manjadi pangka bala gangguan kamtibmas. Kok tumbuah hak di 
lereang agak i tabiang jannyo runtuah bukik jan sampai kapanehan agiah lalu air 
nan tajun usah bak sudu-sudu di tapi jalan, dijambo kanai miangnyo dijuluak 
kanai gatahnyo, dipangek kanai durinyo, kasudahannyo diparuang dek urang lalu. 
Nah baa pulo caronyo manenggang nagari jan binaso, tanah sabingkahlah bapunyo, 
rumpuik sahalai lah bamiliak tapi malu nan alun babagi, rimbo dipancang
 untuak parah, rawang dipetak untuak sawah tapi alah bauntuak pandam lah 
batantu, tapi raso kepentingan basamo punyo urang sanagari, caro basuku tagak 
disuku caro banagari tahak di nagari kok malu diateh inyo dibaruah, takajuik 
dimudiak ditagamang dihilia mamak dipintu utang, kamanakan dipintu bayia. Oleh 
sebab itu indaklah mudah jadi urang minangko, sulik tangguang jawabnyo luas dan 
rumik. Baban yo barek gayuik bagayuik kapalo sarik bajujuangan bahu barisi 
kaduonyo suwok kida manjunjuang pulo. Tapi itulah resiko sebagai pemimpin. 
Pemimpin nan hatinyo tantang kapamimpinannyo ditanyo dek manusia nan dipimpin, 
ditanyo dek Allah nan mambari pimpinan sadonyo musti dipitangguangjawabkan kini 
ataupun isuak.
   


    
---------------------------------
  Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
Play Sims Stories at Yahoo! Games.   
---------------------------------
  Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. 




       
---------------------------------
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke