Masalah tranformasi adat kepada para pemuda berkaitan erat dengan sejauh mana relevansi adat dengan kehidupan sekarang.
Walaupun bukan penelitian ilmiah, kalau ukuran keminangan itu diukur secara geneologis maka sebetulnya banyak orang-orang minang memiliki prestasi-prestasi, banyak para pemuda-pemudi (minang) yang mencetak prestasi tanpa teridentitas sebagai orang minang, padahal mereka-mereka itu keturunan dari orang-orang minang asli. Masalahnya apakah mereka masih termasuk sebagai bagian dari output budaya minang ? Karena mereka itu orang minang yang tidak memakai budaya minang. Oleh karena itu ketika kita menginginkan revitalisasi adat (budaya minang) maka yang dihadapkan adalah kontekstualisasi zaman itu sendiri. Kalaulah dari segi filosofinya maka adat minang kaya dengan makna yang universal, misalkan alam takambang menjadi guru, filosofi ini tampaknya lebih terpakai kepada bangsa Amerika, Jepang, Jerman, yang bergiat dalam bidang peneltian,riset, dll walaupun mereka itu tidak mengenal adat minang. Sejauah manakah masalah keminangan itu diukur atau point of view bahwa itu merupakan masalah keminangan? Dengan pertanyaan dan jawaban berikut mungkin kita bisa melihat sejauh mana orang minang concern terhadap suatu persoalan Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan banjir di Jakarta ? " Jawab : "Karena ada warga minang yang ikut kebanjiran." Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan gempa di Jogja? " Jawab : "Karena ada warga minang yang rumahnya ikut roboh akibat gempa." Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan kasus IPDN ? " Jawab : "Karena ternyata salah satu dosennya(Inu) orang minang" Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan gempa di Sumbar ? " Jawab : "Jelas dong, karena tanah airnya" Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan Palestina ? Jawab : "...???? " Dari tanya jawab itu maka bisa diambil benang merah bagaiamana orag minang melihat suatu persoalan ? Menjadi pertanyaan apakah tokoh semacam Moh Hatta, Agus Salim, Natsir, Syahrir dll, mereka menjadi berperan dalam pentas nasional karena output budaya minang ? Atau jangan-jangan mereka berhasil karena telah keluar dari koridor budaya minang. Atau kita mengklaim mereka itu masih orang minang hanya berdasar pada faktor geneologis saja. Wassalam Arnoldison Tuesday, June 5, 2007, 8:06:09 PM, you wrote: RC> Wa'alaikum Salam Ayah Saaf, Da Hendara dan Arnoldison. RC> Postingan da Hendra ini salah satu favorite saya dan jarang sekali saya lewatkan walaupun diwaktu yang sedikit karena netralitas postingannya yang membuat saya selalu ingin membacanya :-) RC> Mungkin sudah waktunya kita orang awak merenung, meredam semua emosi dan menganalisa kembali kehadirannya sehingga kita mampu melihat sebesar apa kita sebenarnya. RC> Dulu ketika sterling seagrave menulis buku tentang lord of the rim dan menceritakan bagaimana para pendekar taipan mengusai dunia terutama asia saya langsung berpikir pasti ada yang salah dengan RC> orang awak. RC> Saya termenung kenapa cina bisa menghasilkan hua kiau tapi kenapa kita gak bisa menghasilkan Minang Kiau ? dan dalam bukunya tersebut pun tertulis uranga awak punya kemampuan lebih besar dari RC> etnis lain untuk menandingi kekuatan cina kiau ? RC> Saya pikir sudah waktunya kembali menganalisa kekuatan urang awak, tidak dengan lagi pendekatan merasa besar dan dominan tapi dengan cara menyatukan semua potensi yang dimiliki untuk menjadi satu RC> kesatuan yang kokoh. RC> Saya melihat ada yang salah dalam pola pengkaderan generasi Minang yang tumbuh. Itu artinya emang ada yang perlu diluruskan dalam sistem sosial masyarakat Minang dikampung. Sehingga kader yang RC> dihasilkan kader yang mampu bersaing dan berkompetisi bukan lagi kader yang opportunis, mencari kesempatan dalam kesempitan dan kader yang hidup dalam ketidakmampuan. RC> Tapi semua tentu dikembalikan kepada masyarakat itu sendiri untuk memilih dan tentunya emang tidak enak menjadi yang kalah, apalagi ketika kekalahan direspon dengan sangat agresif jyang ustru RC> menimbulkan potensial konflik dan kembali membenamkan ras yang dulu dihormati ini. RC> Regards RC> Ronal Chandra --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---