Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

 Terima kasih Bapak Darius atas komentarnya,

 Saya setuju bahwa menurut agama kita maka ada satu 'link', yang kita
 masih bisa berhubungan dengan orang tua yang telah meninggal
 yaitu mendoakannya, seperti hadits yang diungkapkan oleh Rasulullah
 tersebut.

 Adapun  tulisan  tersebut merupakan curhat dari seseorang (saya tidak tahu
 identitasnya)  yang  berupa pengalaman hidupnya dan di bagi-bagikan
 mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain yang membacanya.

 Tulisan tersebut kalaulah ditinjau dari segi hukum kata perkata
 tentu memang bukan untuk pada tempatnya dinilai, kita ambil saja
 pokok pikiran penulis yang bermanfaat.

 Saya  mentafsirkan kata-kata 'kalau hendak berbakti sebaiknya sewaktu
 ayah  dan  ibu  masih hidup. Jika sudah tiada, menangis airmata darah
 sekalipun  tidak  berarti  lagi',  merupakan  bentuk  penyesalan yang
 sangat  dari  penulis bukanlah bermaksud untuk mengatakan bahwa tidak
 ada  cara  lagi  untuk  berbakti  kepada orang tua seperti yang telah
 diajarkan oleh agama kita.

 Membaca  kisah-kisah  membuat  kita  lebih  faham  karena  kadangkala
 komounikasi melalui kisah lebih efektif dibandingkan dengan kata-kata
 yang verbal.

 Dalam  bentuk  pengajarannya, Al Qur'an juga banyak bercerita tentang
 kisah-kisah  dari  orang-orang  terdahulu  untuk  menjadi  pengajaran
 kemudian.

 Tapi tentu bobotnya berlainan, bukan sekedar kebenaran beritanya, tapi juga
 dari segi kebenaran dan keindahan bahasa, sanadnya,dll dan yang lebih penting 
bahwa
 aktualisasinya yang sepanjangan jaman.

 Sehingga ketika diturunkan sangat mencengangkan orang yang
 faham tentang ilmu dan bahasa, dikemudian hari ada orang yang mecoba
 menirukan tapi tidak berhasil mungkin sekedar tulisan telah
 menyamakannya tapi dari segi isi tidak bisa menandinginya.


 Wassalamu'alaykum


 Arnoldison
 
 
Thursday, June 7, 2007, 6:58:52 PM, you wrote:

D> Assalmualikum  WW.
D> Bp.Arnoldison.
D> Pagi ini Ambo betul2 terharu dan menangis samapi ahkir carito membaco kisah 
yang anda caritokan  "Senangkan Orang Tua Semasa Hidup!. Ambo tabao arus 
caritonyo. arwah ambo taraso tabang jaueh ka
D> kampuang halaman taringek ayah jo mande na lah tiado samajak 22 tahun nan 
lah barlalu, Semoga Arwah urang tuo2 kito ditarimo disisi Allah dan dilapangkan 
 kuburannyo semoga kito berkumpul kelak di
D> Sorga bersamo urang tu2 kito. Amiiiin
D> yarobulngalamiiiin.
D> Tapi rasonyo kato2 kalau hendak berbakti sebaiknya sewaktu ayah dan ibu
D>  masih hidup. Jika sudah tiada, menangis airmata darah sekalipun tidak
D>  berarti lagi.

D> Sapangatahuan ambo Hanyo 3(tigo) hal yang kito bao mati nanti :
D> 1. Amal jariah
D> 2. Ilmu yang bermanfaat dibarikan ka urang lain.
D> 3. Anak yang Sholeh nan salalu mando"akan kaduo urang Ibu / Bapaknyo.

D> Ambo mangartikannyo anak nan barbakti kapado Ibu /Bapak baiek samaso beliau 
hidup maupun setelah beliau meninggal dunia. Bukankah  do'a anak nan sholeh 
Allah manjajikan akan di kabulkan ???
D> Sabaieknyo kito mambacokan do'a Alloahummafirgli  waliawalidaina warhamhuma  
kamaarobbayani shoghiroah. Jadi ngak usah baputuih aso kito tidak bisa mambaleh 
jaso urang tu kito
D> Semoga bapak dan dunsanaka kasadonyo bisa maluruihkan, Mungkin Bapak Suheimi 
khsuheimi labieh tau. mahon Bp.Suheimi kalau lai bisa dipajaleh .

D> Wassalam WW.
D> Darius Nurdin.




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to