Assalammualaikum Wr Wb bapak Suheimi yth Amin YRA. Makasih atas doa bapak untuk papa hanifah ya. Sebenarnya papa hanifah sama saja dengan papa yang lain. Ada masanya beliau menghabiskan waktu untuk main domino di warung. Lalu kebiasaan itu dihentikan sama sekali, kali karena tuntuan kehidupan yang mengharuskan papa untuk bekerja lebih keras lagi. Atau papa menyadari kalau main domino tersebut hanya buang-buang waktu? Nggak taulah. Papa pernah juga ngomong, " di Indonesia ini yang dibutuhkan orang adalah gelar bukan ilmu ". Nggak taulah apa maksud tersirat dari omongan papa tersebut. Seperti yang pernah ifah bilang, papa suka baca buku dan analisinya bagus, tentu dari sisi penguasaan ilmu papa tidak akan kalah dari yang lain. Tapi dari gelar ?? , papa tidak punya gelar akademis karena papa tidak sempat kuliah di PT. Sewaktu sekolah, papa cerita selalu dapat nilai sempurna kecuali untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pesan papa " untuk menguasai ilmu yang lain, hanya dua yang perlu dipelajari, bahasa dan matematika ". Untuk itu papa menguasai dengan baik beberapa bahasa termasuk bahasa Arab. Papa juga jagoan matematika. Walau hanifah tamatan IKIP Padang jurusan pendidikan matematika, dan adik hanifah tamatan S2 bidang ekonomi keluaran La Trobe, ketika kami berdiskusi dengan papa, kami masih kalah telak. Adik hanifah di jitaknya, katanya " itu sen ndak tantu di waang " he he he. Ketika papa ikut bantu-bantu kegiatan dirumah seperti memasak, menyapu rumah, berbelanja kepasar, kadang orang kampung marah ke kami, " kok papa dibiarkan saja ?" kata mereka. Lalu kami bilang ke papa, jawab papa " Iam What Iam ". ( Oh ya mama hanifah pekerjaannya adalah guru SD, jadi ya sibuk dengan peran gandanya). Untuk soal warisan, khusus untuk rumah, papa berpesan agar rumah dijadikan pesanggrahan saja. Adik laki-laki kamipun sudah ngomong tidak akan ambil bagian atas tanah pusako, termasuk sawah yang dibeli oleh papa. Alhamdulillah .. buat sementara aman. Itu saja cerita tentang papa Damanhuri, mudah-mudahan ada hikmah yang dapat diambil. Wass Hanifah Damanhuri suheimi ksuheimi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ifah yg baik Mungkin Pahlawan Bhisma itulah gambaran pribadi papa Ifah yg tak mau mempopulerkan dan tak mau jabatan tapi beliau telah banyak berbuat. Doa kita bersama untuknya Amin Saya kenal dg pak Akhiarly. Pemimpin yg terbaik disaat jadi sekda dan wako P PAnjang. Hatinya terpaut di Masjid dan dia mencoba menerapkan hidup bersih dan menertibkan aparatnya. salam dan do'a K Suheimi hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalammualaikum Wr Wb bapak Suheimi yth Terimakasih atas kiriman tulisan bapak tentang pahlawan ini. Sepertinya tulisan ini ditujukan untuk hanifah ya? Tulisan bapak ini sangat membantu hanifah untuk mengungkapkan rahasia kenapa papa dulu memilih lengser. Beberapa hari yang lalu hanifah bertanya ke bapak Akhiarly Djalil, adik papa se ayah. Hanifah bertanya apa jabatan papa waktu itu, dan kenapa papa lengser? Jawab bapak Akhiarly " bapak tidak tau pasti apa jabatan bapak di Bank Nasional, karena bapak takut masuk kantorn bank tersebut, waktu itu bapak masih kecil. Pernah bapak menemui papa ipah di bank nasional tersebut di bulittinggi, kelihatannya beliau disegani disana. Tapi bapak tidak pernah menanyakan apa jabatan beliau. Bapak Anwar sutan Saidi, sesuahepuh bank nasional dan percetakan nudsantara sangat sayang dan menghargai beliau.Bapak Anwar st saidilah yang mengirim beliau ke Banda Neira untuk belajar ekonomi kepada Bung Hatta. Bapak Anwar st Saidi dengan istri pernah ketemu dengan bapak dirumah ipah di sungai tanang ketika beliauberlebaran kesana. Bapak juga tidak tau apa sebabnya beliau lengser dari bank nasional, karena bapak segan untuk menanyakannya. Kabarnya masalah prinsip, apakah masalah agama ataukah masalah perbankan, bapak tidak tau pasti" Hanifah jawab, kata papa " papa tidak bisa hidup diatas penderitaan orang lain" Jawab bapak Akhiarly "kalau begitu beliau lengser dari bank nasional karena pertimbangan agama dan teknis perbangkan. Beliau sangat zuhud dan wara, beliau rajin mengikuti pengajian inyiak parabek. Kalau kita kaitkan dengan keadaan ekonomi setelah PRRI yang sangat sulit yang tentunya sangat berpengeraruh ke perbankan (menurut hanifah kali banyak perusahaan yang bangkrut, lalu asetnya disita ... yang begini papa tidak tahan melihatnya). Dan lagi gurunya juga Bung Hatta juga sudah lengser yahhh ikutan lengser ajaaa, ngikutin jejak guru. Tapi dampaknya kekeluarga sangat besar.... Tak mudah dari kaya ke melarat, tidak semudah dari melarat lalu jadi orang kaya he he he. Lalu hanifah tanya juga ke bapak Akhiarly apakah papa Damnhuri pernah menulis di koran ? Jawab bapak Akhiarly " Penulis dikoran adalah A Damhuri. Papa ipah ada menulis dibuku tulis kwarto tentang masalah agama, tapi belum sempat diterbitkan. Buku tulis itu ada dipustaka bapak, karena dulu diserahkan kepada bapak untuk dibaca " Bapak janji akan mencarinya di pustaka beliau tersebut. Apa bapak mengenal bapak Akhiarly? Bapak bilang, beliau kenal baik dengan bapak. Nah kalau bapak pengen tau tulisan papa, kali bapak bisa hubungi bapak Akhiarly. Hanifah juga pengen tau. Wass Hanifah Damanhuri PAHLAWAN .... "Pahlawan padamu kami mengadu, karena kau lebih mengerti, kepada siapa kita harus mengadu?" Menakjubkan, bahwa pertanyaan yang terdengar sentimentil itu sering terucap sekarang ini, di saat orang butuh bantuan, butuh pertolongan, butuh seorang pahlawan dan kepadanya kita mengadu. ... Kalau kita tilik, kata-kata pahlawan berasal dari kata pahala. Pahlawan adalah orang yang sedang berjuang dan berkorban untuk mencari dan mendapatkan pahala ... Jadi kata-kata pahlawan bukan diperuntukkan bagi mereka yang memperjuangkan kemerdekaan saja, tetapi juga bagi mereka yang mempertahankan kemerdekaan dan mengisinya dengan perbuatan yang melahirkan pahala. Dia menempuh jalan mendaki, dia menempuh jalan yang sukar. Dikorbankan hartanya, dikorbankannya jiwanya, dikorbankannya waktunya, dikorbankannya rasa kecintaannya, dikorbankannya segala-galanya. Untuk apa? Ya, untuk meraih pahala, untuk mendapat gelar sang Pahlawan. Maka setiap saat kapan saja, di mana saja dan bagi siapa saja, terbuka kesempatan untuk menjadi pahlawan, baik dikenal ataupun tidak dikenal. .... Untuk para pembaca, di Hari Pahlawan ini, saya kirimkan sebuah firman suci-Nya: "Tetapi dia tiada menempuh jalan mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? Yaitu melepaskan budak dari perbudakannya. Atau memberi makan di hari kelaparan. Kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat. Atau orang miskin yang sangat fakir." (Surat Al Balad ayat 11-16). ... Ketahuilah bahwa kekayaanmu dan anak-anakmu hanyalah ujian (bagimu) Dan bahwa Allah, pada-Nyalah pahala yang besar ... Qurban adalah suatu pelatihan untuk mengembalikan diri kita kepada fitrah diri, yaitu Star Principle. Monotheisme, hanya menyembah dan berprinsip kepada Allah Yang Maha Tunggal, tidak ada yang lain. Laa Ilaaha Illallah. ... "Sungguh, kita adalah milik allah, dan kepada-Nya kita kembali" jelaslah bahwa tujuan hidup manusia di dunia, pada hakekatnya adalah untuk mencari/ mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya bagi kehidupan akhirat.Tingkat manusia di akhirat nanti, akan ditentukan oleh sedikit banyaknya bekal yang dibawa dari dunia. Semakin banyak bekalnya, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemuliaannya. Apakah yang dimaksud dengan bekal itu? Jika untuk mencapai kedudukan tinggi di masyarakat kita harus berbekal pendidikan yang cukup, maka untuk mencapai kedudukan tinggi di akhirat nanti, yang kita perlukan adalah pahala. Pahala adalah hadiah yang diberikan Allah kepada manusia apabila ia lulus dari ujian yang dihadapinya. Ujian-ujian ini pada dasarnya terletak pada dua jalur, yaitu jalur hablum- minallah dan hablum-minannas. Pada kedua jalur ini, Allah dan rasul-Nya telah menentukan "aturan main" bagaimana manusia harus bersikap. Misalnya saja dalam jalur hablum-minnallah manusia diwajibkan shalat; dan dalam jalur hablum-minannas manusia diwajibkan berbuat baik terhadap sesamanya. Semua "aturan main" ini tertuang lengkap dalam Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah saw. Lihat lampiran 1 (halaman 461) Barang siapa yang dapat tetap patuh melaksanakan " aturan main" ini, dengan niat semata-mata karena Allah, maka ia disebut orang yang bertaqwa. Dan dia akan memperoleh pahala yang kelak akan dirasakan kenikmatannya di akhirat nanti. Jadi dengan perkataan lain, ladang tempat mencari pahala itu terletak pada jalur hablum-minallah dan hablum-minannas,karena pada dua jalur inilah Allah menguji ketaatan manusia mematuhi aturan-aturan yang ditentukan-Nya dalam Al-Qur'an dan Hadits. "Siapa yang mengajak ke jalan kebenaran maka ia beroleh pahala sebanyak pahala yang diterima oleh orang- orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikit jua pun. Dan siapa yang mengajak ke jalan kesesatan, maka ia beroleh dosa sama banyak dengan orang- orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikit jua pun." HR Muslim Dengan demikian dapatlah dikatakan, kehidupan di alam dunia ini adalah arena untuk mengumpulkan pahala bagi kehidupan akhirat. Semakin banyak pahala yang berhasil kita raih, maka semakin tinggi pula tingkat kita kelak. Mereka diberi pahala dua kali karena kesabarannya. Mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan mereka nafkahkan sebagian dari apa yang Kami berikan kepadaya. Q.S. 28 Surat Al Qashash (Kisah-kisah) Ayat 54 Tidak, barangsiapa menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah, dan ia berbuat kebaikan, baginya pahala pada Tuhannya. Tiada mereka perlu dikuatirkan, dan tiada mereka berdukacita. Q.S. 2 Surat al Baqarah (Sapi Betina) Ayat 112 Menurut hadits Rasulullah, ada tiga hal yang membuat pahala terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia. Yaitu : amal jariyah, anak-anak yang shaleh dan ilmu yang bermafnaat. Secara prinsip ini mengandung makna yang luas, yaitu pentingnya :pendelegasian". Amal jariyah dalam arti yang luas adalah sarana dan prasarana dalam bekerja. Anak yang shaleh adalah sumber daya manusia yang berkualitas (SDM), dan ilmu yang bermanfaat adalah iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).
--------------------------------- Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---