Bagi sebagian orang, cerita ini agak sedikit ofensif.
Sebagian lelaki minang yang besar di kampung, dimasa remajanya pasti punya pengalaman mengintip lawan jenisnya. Baik sengaja direncanakan atau sengaja karena ada kesempatan. Baik mengintip lawan jenis mandi atau mengintip sebeang kawan sekelas. Terutama, di masa pemandian umum masih ramai digunakan dan ketika di sekolah umum belum banyak perempuan berkerudung. Saya punya pengalaman unik soal cigok-mancigok ini. Ketika saya tinggal di pinggiran Danau Singkarak, walaupun di rumah sudah ada kamar mandi dan sumur pompa, saya masih sering dengan kawan-kawan mandi di tepian danau. Disana disebut pasia. Sebenarnya tempat mandi laki-laki dan perempuan terpisah. Laki-laki berada di sisi kanan dan permpuan di sisi kiri. Dua sisi ini dipisahkan oleh sebuah surau. Cuma, yang namanya anak kecil jolong gadang, sering juga sekali-kali berenang dekat-dekat tepian perempuan. Di sinilah proses pengintipan dimulai. Di kampung saya lain lagi, pemandian umum ada dua. Pertama adalah mata air kecil di dasar lereng, kami terbiasa menamakan sumua. Biasanya terletek di pinggir sawah. Tempat kedua adalah tapian batang sinama. Ada bermacam-macam tapian yang saya kenal, yakni tapian godang, tapian aia tajun, tapian muro dan seterusnya. Di sumua ini, biasanya sudah diperuntukkan dengan jelas antara sumuanya laki-laki dan sumuanya perempuan. Kecuali untuk beberapa sumua kecil, biasanya bergantian saja mandi disana. Kalau di tepian batang aia, pemisahan tempat mandi laki dan perempuan tidak begitu jelas. Kalaupun ada, pandangan antar tepian ini tidak begitu tersangkut. Kita masih bisa melihat, siapa saja yang mandi di tepian perempuan. Di kampung, yang mandi telanjang bulat hanyalah anak-anak kecil. Paling besar mungkin kelas 3 SD. Usia rata-rata orang kampung disunat. Yang lain mandi menggunakan kain basahan. Kalau laki-laki menggunakan celana pendek. Beberapa orang, ada juga yangg menggunakan celana kolor segitiga. Biasanya bermerk Hings atau Swan. Perempuan menggunakan kain basahan berupa sarung, yang disarungkan di bagian atas dada. Walaupun tertutup sopan, tentu saja masih menyisakan sedikit "sebeang" objek intipan laki-laki kecil jolong gadang atau para gaek-gaek gata. Sebeang-sebeang ini ditambah juga oleh aliran sungai dan gerak si perempuan mandi. Beberapa ada juga yang menggunakan langsung daster/baju lalok untuk mandi di sungai. Mengintip yang mandi di sungai jauh lebih mudah. Cukup pura-pura berenang ke tengah, bermaksud mencari arus air yang cukup bersih. Lalu mulailah mencuri-curi pandang ke tepian mandi perempuan untuk melihat sebeang. Beberapa orang memang ada yang sengaja, mengintip dari balik semak. Biasanya dilakukan oleh laki-laki marando lamo atau gaek-gaek gata. Saya dan kawan-kawan, tak pernah melakukan metode pengintipan seperti ini. Amit-amit... Ini cerita nyata lain lagi. Kejadiannya ketika saya kelas 3 SMP dan sudah mimpi basah pula. Saya sedang libur panjang di kampung. Suatu siang, saya dan kawan-kawan merencanakan mencari pauah. Mencari pauah ini adalah cerita menarik juga, nanti akan saya ceritakan suatu saat. Kembali ke topik. Kali itu, kami berniat mencari puah di sebuah tempat bernama ujuang tanjuang. Untuk ke sana, harus melewati persawahan bernama sawah ilia. Di tengah perjalanan, kami melihat seorang perempuan muda sedang berjalan sendiri menuju sebuah dangau sawah. Let's say namanya Dewi. Kawan saya berbisik, itu si Dewi sedang mau pacaran tuh, tunggu sebentar lagi akan lewat pacarnya Dewa (nama palsu juga). Lalu kami bersembunyi di balik semak kebun kopi yang tak terurus. Ternyata benar, sekitar lima belas menit berselang sang arjuna Dewa terlihat berjalan sendiri menuju tempat yang sama dengan Dewi. Kami menunggu beberapa saat sambil menyusun rencana pengintipan. Lima belas menit setelah Dewa, kami pun bergerak menuju tempat yang sama. Mulailah kami bergerak pelan, tanpa menimbulkan derak bunyi apa pun. Mulai merapat ke dinding dangau sawah. Dan memang, Dewa dan Dewi melakukan sebuah pekerjaan purba yang seharusnya disakralkan. Kami mengikuti adegan ini selama 5 menitan. Takut ketahuan, kami pun segara kabur meninggalkan dangau ini. Melanjutkan mencari pauh, sambil terus membicarakan adegan 5 menit tadi. Jujur, waktu itu terangsang juga...;) Salam, http://ubgb.blogspot.com/ ____________________________________________________________________________________ Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more. http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2. ========================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---