Sewaktu rombongan Beautiful Moment ANTV episode Payakumbuh mau shooting  
"Selamat datang di Bandara International Minangkabau dg artis2nya...", juga 
DIGANJAL oleh pihak Bandara. Katanya harus ada izin dulu. Asfarinal dan Pak 
Rafles akhirnya terpaksa BERNEGOSIASI dg pihak BIM. Ujung2nya Pak Rafles dr 
Tigobalai Tour yg ikut sponsor kendaraan tapaso "marogoh sakunyo" sehingga 
akhirnya bisa shooting disitu...:) Bara jumlahnyo, silahkan tanyo beliau... 
Nanang ampe malu juga tuh sama rombongan yg notabene bukan urang awak itu...:D
   
  Tapi ini tidak terjadi utk 3 episode sebelumnya yg didukung dan disambut 
langsung oleh Pemko/Pemda nya di BIM.
   
  Salam,
  Nofrins

benni inayatullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Yth Bu Sekjen..sebaiknya MAPPAS tidak hanya menghimbau
saja agar pengelola BIM memperbaiki pelayanannya tapi
juga memberikan analisis, assesement kebijakan yang
berisi kajian tentang kebijakan apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan persoalan yang ada. 

BUkankah MAPPAs punya departemen kajian kalau ndak
salah, saya rasa banyak pengurus MAPAS yang mampu
melakukan kajian kebijakan publik tersebut.

salam

Ben



--- Nuraini B Prapdanu 

wrote:

> Ajo duta dan dunsanak kasadonyo, 
> 
> Prihatin sekali terhadap situasi yang terjadi di BIM
> dan MAPPAS akan
> mengirimkan surat Himbauan kepada pengelola Bandara
> Angkasa Pura dan
> Maskapai Penerbangan, untuk mengadakan pembenahan
> dan meningkatkan
> pelayanannya , Perwakilan MAPPAS Sumbar akan
> menindak lanjuti dengan
> pemantauan di lokasi .
> 
> Pengalaman buruk ini pun pernah menimpa KETUA I
> MAPPAS M Johannas Backir
> yang pernah terlunta - lunta di BIM , kami sama -
> sama ketika itu dalam
> perjalanan pulang setelah mengikuti rombongan
> fotografer ke SUMBAR bulan mei
> yang lalu, kami sudah sejak sore di Bandara , beliau
> tidak satu pesawat
> karena Saya menggunakan Asia Air , sementara beliau
> menggunakan pesawat LION
> AIR dengan jadwal penerbangan Pukul 19.00 Wib
> ternyata sampai jam dinantikan
> tidak ada informasi penerbangan di delay setelah
> kasak kusuk ada informasi
> delay, tunggu punya tunggu hari sudah malam dan
> loket sudah gelap , masih
> tidak ada informasi kejelasan , akhirnya setelah
> complain dan bawa2 bendera
> Pers mereka berjanji mau metransfer ke pesawat
> Garuda , dan harus menunggu
> lagi dan jadilah beliau bermalam di Bandara karena
> mau pulang kemana ?
> saudara nggak punya di Ranah mau balik ke Hotel
> sudah tanggung , karena
> informasi yang nggak jelas menunggu tanpa
> kepastian...menyebalkan , keesokan
> harinya setelah dengan upaya yang meletihkan
> pimpong kesana - kemari kayak
> ngurus KTP aja...Tiket garuda yang dijanjikan tak
> kunjung tiba akhirnya
> dengan secarik kertas dan tanda boarding pas untuk
> rekomendasi Lion ke
> Batavia Air, kebayang ngga kalau ada apa2 di udara
> pasti beliau tidak bisa
> ngurus asuransi , tapi dari pada harus nyangkut
> lebih lama di BIM sementara
> hari itu harus ngantor ..ya dgn Bismillah beliau
> akhirnya nekad naik ke
> Batavia Air tsb .
> 
> Pengalaman buruk ini sudah disampaikan ke
> Kadisparprov Sumbar , untuk
> ditindak lanjuti dan ternyata kejadian yang sama
> terulang terus menerus, ini
> merupakan masalah utama untuk pengembangan
> Pariwisata Sumbar , Bandara
> merupakan Gerbang Utama dan bila di pintu masuk saja
> sudah " Bad Mood " ,
> belum lagi ditambah perlakuan dari supir taxi yang
> tidak berargo dan taksi
> gelap yang notabene tidak sopan suka bercaruit -
> caruit , untung saja
> kekecewaan para wisatawan tersebut masih agak
> sedikit terobati oleh
> Pemandangan SUMBAR yang luar biasa menakjubkan .
> 
> Ini harus segera di benahi ! wahai pihak yang
> berwenang segeralah turun
> kelapangan , survey dan sidak langsung , kalau cuma
> terima laporan -
> laporan dari balik meja saja , apa yang bisa
> diharapkan, perubahan tinggal
> mimpi dan angan - angan saja......contohlah Pemimpin
> Kita Pak Presiden
> beliau turun langsung kelapangan dan ternangis -
> nangis ketika di lokasi .
> 
> Semoga segera saja ada perbaikan dan dunia
> pariwisata dapat tersenyum.
> 
> salam, 
> Nuraini 
> 
> 
> 
> _____ 
> 
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of dutamardin umar
> Sent: Tuesday, July 03, 2007 8:04 AM
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: [EMAIL PROTECTED] BIM Masih Kampungan
> 
> 
> 
> O wayoi, baa kolah
> 
> ajoduta
>
----------------------------------------------------------------------------
> -
> 
> BIM Masih Kampungan 
> 
> PADANG -- Kendati di satu sisi, pelayanan terhadap
> pengguna jasa bandar
> udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM),
> mulai membaik dibanding
> ketika jasa penerbangan masih dilayani di Bandara
> Tabing, namun kesan
> sebagai bandara kampungan masih mencolok. 
> Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan budi
> masyarakat Minangkabau
> di BIM. Cobalah perhatian, ketika sebuah pesawat
> bertarif mahal mendarat,
> biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
> sampai kepada awak taksi,
> bus bandara dan travel gelap-- terlihat
> tenang-tenang sapai. 
> Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif
> murah, mereka pasti akan
> saling menyerbu orang-orang yang baru menginjak bumi
> setelah beberapa puluh
> menit berada di angkasa. Ada yang mulanya merayu,
> tapi tak mempan. Sang agen
> sedikit mulai membelalakkan mata, tak mempan juga.
> Jalan terakhir adalah
> main tarik dan paksa. 
> Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi
> tontonan menarik. Yang ditarik
> bercarut pungkang, yang menarik pun marutok-rutok .
> Lepas dari satu agen,
> disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan
> kasarnya tak kurang pula dari
> agen sebelumnya. Persis benar dengan agen bis
> berebut calon penumpang di
> Terminal Lintas Anda-las tempo doeloe . 
> ''Kalau yang mendarat itu Garuda, kami memang
> tenang-tenang saja. Sebab
> umumnya penumpang Garuda itu sudah ada mobil yang
> menjem-put. Jadi buat apa
> bacirabuik . Kalau yang datang itu Adam Air, Lion
> Air, Wings Air, Batavia
> Air, Air Asia dan pesawat murah lainnya, barulah
> kita 'menyerbut'. Kita tahu
> persis, sebagian besar di antara penumpang pasti
> tidak ada yang jemput.
> Kalaupun ada, ujung-ujungnya mereka juga akan
> mencari ojek atau angkutan
> lainnya," terang Ali, begitu seorang agen angkutan
> gelap yang kerap
> beroperasi di BIM minta dituliskan namanya. 
> Itu dari sisi pelayanan, belum lagi dari segi jadwal
> penerbangan. Tidak
> sedikit pula yang molor, baik pada penerbangan
> Jakarta-Padang maupun
> Padang-Jakarta. 
> "Saya ditelepon adik minta dijemput ke BIM pukul
> 12.00 WIB, karena dia
> berangkat dari Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.
> Be-rangkatlah saya pagi-pagi
> dari Bukittinggi. Eh apa lacur, pesa-watnya delay
> (penerbangan ditunda)
> hingga sore. Barangiklah saya di Bandara yang
> sepintas terkesan kalibuik
> saja," kata Nisa. 
> Beberapa pengguna jasa penerbangan dari BIM pun
> mengaku, jadwal penerbangan
> kerap delay atau malah dibatalkan sama sekali.
> "Sejak pukul 05.00 WIB saya
> sudah sampai di BIM, berangkat dari Side-mpuan tadi
> malam. Gila, pesawatnya
> ndak berangkat-berangkat juga. Udah tergelincir
> matahari, masih juga belum
> terbang aku," kata R. Harahap, pengguna jasa BIM. 
> Harahap bersama ratusan warga Tapanuli Selatan,
> Padangsidempuan dan
> Mandailing Natal, termasuk orang yang terpaksa
> menggunakan BIM menuju
> Jakarta, karena disamping lebih dekat dibandingkan
> harus ke Polonia Medan,
> biro perjalanan di Padangsidempuan yang menyediakan
> armada jemput antar ke
> bandara pun memilih BIM seba-gai tempat
> pemberangkatan dan kedatangan
> pengguna jasa mereka. 
> Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Aliman Salim, saat
> dikonfirmasi, tidak
> menapik kacau balaunya pengelolaan BIM. Namun
> menurutnya, persoalan justru
> terletak pada kurang maksimalnya pelayanan yang
> diberikan Angkasa Pura dan
> maskapai penerbangan itu sendiri. 
> Akan tetapi, Aliman kurang sependapat, jika BIM
> dikatakan sebagai bandara
> kampungan. "Meskipun saya menilai pengelolaannya
> telah berjalan cukup baik,
> tapi saya tidak menampik pelayanan yang diberikan
> pihak pengelola bandara
> 
=== message truncated ===




____________________________________________________________________________________
Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
that gives answers, not web links. 
http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC




       
---------------------------------
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke