Assalamu'alaykum w.w.
   
  Mamanda C.N.L Dt. Bandaro
   
  sato manyalo pulo saketek
   
  satantangan Mampakuaik Lembaga Adat, sabanano alah bausahokan, baiak dalam 
bantuak Dialog-dialog, maupun dam bantuak konsep nan disarahkan / disampaikkan 
ka badan legislatif / eksekutif PEMDA
   
  Babarapo wakatu na lampau, datanglah babarpo urang nan manduduak-i jabatan di 
MUSPIDA, kato baliau ka manyerap aspirasi dari masyarakat, khususnyo 
satantangan Pemerintahan Nagari, mako lah dilakukan dialog / pertemuan,  bahkan 
sampai kapado konsep dasar nan ka dimasuakkan ka PERDA tu, raso-rasono kok ka 
bukik lai ka dapek angin nan sajuak, ka lurah lai ka dapek aia tawa, dibaoklah 
dek baliau isi pamikiran nan ka dimasuakkan ka PERDA nantun, TAPI, nan dinanti 
indak kunjuang datang, nan ditunggu indak kunjuang tibo, nan dapek adolah jawek 
dari baliau nan mambaok aspirasi cako : INDAK SATUJU NAN LAIN. 
   
  jadi sabanano bukan hanyo WACANA, tapi lah sampai pado usul kongkrit

  Kini lah kalua pulo Perda tahun 2007,tentang Pemerinrahan Nagari, nan isino 
indak barubah jo nan lamo, kulikno sajo nan baganti
   
  Bak kato Mak Datuak, supayo jan jadi wacana sajo, mako kini sadang dipajari 
pulo baliak perda nan baru ko, dan nantino akan dibaok dan disampaikan pulo 
baliak usua ka baliau-baliau nan manduduak-i jabatan di PEMDA (eksekutif dan 
legslatif)
   
  Bahan nan ka dikaji ko, alah pulo ambo tarimo dari Pak YUSMAN (kantor 
penghubung Sumbar dan Anjuangan Sumbar TMII) yaitu kumpulan perda Propinsi dan 
Kabupaen / Kodya
   
  mungkin sakitu dulu info nan bisa disampaikan
   
  wassalamu'alaykum w.w.
   
  Bandaro Labiah
chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          para dunsanak kasadonyo
   
  Rasonyo masalah atau anjuran paralunyo MEMPERKUAT LEMBAGA ADA MINANG ko alah 
dibahas dimana mana dengan SEGALA ALASAN serta KONSEP 
   
  MASALAHnyo sampai kini INDAK ADO upaya nyata berkelanjutan Masih sajo WACANA 
ke WACANA  "Tuhan tidak akan merubah nasib suatu umat kalau umat itu sendiri 
tidak merubahnya "
   
  Selamo iko yang DISALAHKAN  pertama tama PEMERINTAH  Penyakik Pemerintah kito 
dima dima di seluruh nusantara ini masih KERPOS Ibarat perangkat listrik 
DITEKAN KNPOP LAMPU INDAK NYALO Sehebat apapun Bupati Wali Kota Gubernur atau 
Presiden kalau aparatnya kerpos indak akan jalan 
   
  Karena itu diharapkan SWADAYA MASYARAKAT Kalau kini kito liek ka nan labiah 
ketek ke ETNIS MINANG nan makin terpuruk INDAK AKAN TERJADI PERUBAHAN kalau 
masih urang Minang habis waktu DIBADEBAT BAKAPANJANGAN Kalaupun ado upayo 
banyak sajo reaksinyo sehinggo ANGEK ANGAK CIRIK AYAM 
   
  Ambo sangat mengharapkan ada KAULA MUDA nan muncul untuk mengadakan PERUBAHAN 
sikap dan mental menghadapi permasalahan yang dihadapi ini  
  


  ----- Original Message ----
From: Nofiardi RM <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Wednesday, July 4, 2007 10:58:31 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Perkuat Lembaga Adat

        Perkuat Lembaga Adat            Rabu, 04-Juli-2007, 09:11:11
Telah dibaca sebanyak 7 kali

                Padang, Padek--Kelalaian orang Minang tak lagi mempertahankan 
khasanah budaya Minangkabau, harus dibayar mahal oleh masyarakat Minang 
sendiri.Eksistensi budaya Minang di pentas nasional, tak lagi disegani. 
Generasi emas yang pernah dicetak Ranah Bundo, sekarang hanya tinggal 
romantisme saja.        Penegasan itu disampaikan Sosiolog Unand Prof Dr Damsar 
dan Sejarawan Unand Dr Gusti Asnan kepada Padang Ekspres, tadi malam. Keduanya 
menilai, saat ini orang Minang tak masanya lagi larut dalam romantisme masa 
lalu. Tapi harus bangkit dan menata diri, sehingga ketertinggalan Urang Minang 
bisa dikejar."Kita akui dulu, ranah Minang banyak melahirkan tokoh-tokoh 
nasional. 

Bahkan kalau kita bicara siapa yang paling berperan dalam mendorong kemerdekaan 
Negara Kesatuan ini, tentu kita sepakat hampir seluruhnya berasal dari 
Minang.Sebut saja, Dr Moch Hatta, Dr Syahril, H Agus Salim dan lainnya. Tapi, 
sekarang era emas itu sudah tergerus. Minangkabau tertinggal dibandingkan etnis 
lainnya," terang Damsar yang juga Dosen Fisip Unand ini.Damsar melihat, banyak 
faktor sebenarnya penyebab terjadinya kemunduran itu. Selain pengaruh 
diberlakukannya UU No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, sehingga 
pemerintahan nagari berubah menjadi Pemerintahan Desa. 

Kondisi ini tak menguntungkan bagi Sumbar, karena penerapan UU ini mencerabut 
budaya Minangkabau dalam diri masyarakat Minang."Pemerintahan Nagari yang 
bersifat desentralisasi, berubah menjadi sentralistik.Apapun bentuk urusan 
dalam administrasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, semuanya 
ditangani Kepala Desa. Akibatnya, kelembagaan adat yang sudah ada di masyarakat 
nagari tidak lagi berperan," terang Damsar. 

Kondisi ini, menurut Damsar terus berlangsung selama era Orde Baru (Orba). 
Bahkan ada kelatahan bagi sebagian tokoh-tokoh Minang, memecah nagari menjadi 
beberapa desa. Sehingga makin menjauhkan orang Minang dengan budayanya sendiri. 
Padahal, bila ditelusuri secara lebih mendalam, banyak keuntungannya kalau saja 
pemerintahan nagari tetap dipertahankan. Salah-satunya nuasa kerbersamaan 
membangun nagari, tetap dipertahankan. 

"Selain persoalan UU itu, terlalu mudahnya orang Minang menyerap khasanah 
budaya lain, menjadi salah satu penyebab kemunduran budaya Minang. Sementara 
pondasi budaya Minang sendiri, tak lagi begitu diperkuat. Akibatnya, orang 
Minang tak lagi kenal dengan budayanya sendiri," tukasnya.Tak jauh beda 
diutarakan Sejarawan Gusti Asnan. Ia melihat orang Minang terlalu bangga dengan 
keunggulan budayanya. Padahal namanya budaya itu harus fleksibel, dan harus 
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 

"Tapi yang terlihat, orang Minang tetap terlalu terlena dengan budayanya 
sendiri. Sedangkan daerah lain, seperti Makasar terus berbenah. Akhirnya, 
daerah itu berhasil mencetak tokoh-tokoh yang mampu berperan penting dalam 
membuat kebijakan di negara ini," ungkap Gusti Asnan yang juga Dosen Fakultas 
Sastra Unand ini.Untuk keluar dari perangkap ini, baik Gusti Asnan dan Damsar, 
perlu dilakukan rekonstruksi kebudayaan Minang. "Keunggulan-keunggulan yang 
terkandung dalam budaya Minang harus digali lagi," ungkap Gusti. (rdo)    

    
---------------------------------
  Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap 
spam. 
http://id.mail.yahoo.com/
  



  
---------------------------------
  Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 





 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke