Assalamualaikum, Selamat Siang
Sebelumnya saya minta maaf atas kiriman informasi dari kami. Apabila di antara 
sahabat ada yang keberatan atas e-mail kami silahkan reply untuk kami delete 
dari recipient kami. Apabila informasi ini Sahabat anggap penting untuk 
diketahui Jadilah teman sejati dan kirimkan artikel ini ke semua teman yang 
Anda Cintai & Sayangi.



Berhentilah Jadi Gelas 


Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini 
selalu tampak murung. 

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke 
mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya. 

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk 
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang murid 
muda. 

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah 
kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu." 

Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya 
itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta. 

"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata Sang Guru. 
"Setelah itu coba kau minum airnya sedikit." 

Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. 

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru. 

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. 

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan. 

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat 
mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau." 

Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa 
asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, 
tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu 
pikirnya. 

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil mencari batu 
yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir 
danau. 

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke 
mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di 
tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?" 

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung 
tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. 
Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau 
ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya. 

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?" 

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. 
Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, 
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas. 

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam 
hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam 
garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang 
kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, 
segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang 
lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia 
seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah." 

Si murid terdiam, mendengarkan. 

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari 
besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa 
menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar 
danau."

Wassalam
Darius Nurdin 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke