Alaikumsalam sanak Ambo.,
   
  Semua ide tentu baik. Komunikasi searah, iklan layanan masyarakat, baik.
  Komunikasi 2 arah langsung kelapangan juga baik. Membuat sekolah 
  pariwisata tentu juga baik. Membuat buku/brosur/booklet dll juga baik.
  Tinggal kita buat skala priritas disesuai dengan kemampuan SDM dan
  dana yang tersedia.
   
  Namun kalau kita kembalikan keajaran agama kita Islam, bahwa
  menghormati tamu adalah merupakan suatu kewajiban setiap
  pemeluknya. Oleh karena itu media Jum'atan disetiok plosok
  nagari bisa dimanfaatkan dengan mengkomunikasikan hal ini
  pada semua ustad/khatib/tuanku disetiap nagari. Ini salah satu cara.
  Disamping itu, ini tentu sudah merupakan tugas melekat pada
  semua instansi pemerintah yang ada. Mereka yang harusnya
  lebih aktif. Jangan sampai kita/MAPPAS terperangkap terlalu
  bersemangat, sampai mengambil oper tugas pemerintah.
   
  Hati-hati MAPPAS memposisikan diri. Cukup sebagai pengingat,
  motivator dan sekali-sekali menjadi provokator. Kalau indak
  tasingguang urang beko, dek dirasa mencampuri urusannyo.
  Kalau alah tasinggung awak dimusuhi. Sudahtu tentu tapakok
  komunikasi. Baa tu dinda cahaya mata dan dinda Benny petunjuk
  Allah?
   
  Mari satu satu semua wacana kita tukar jadi program kongkrit.
  Semoga tidak tinggal wacana saja.
   
  Wassalam
   
  si Ajo nan jauah dimato dakek dihati dan dijari
   
  Dutamardin Umar
  

Nuraini B Prapdanu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      Dunsanak kasadonyo , 
   
  Ambo iyo salut jo anak mudo ko Sanak Benny , Muda , Tampan, Cerdas dan 
Berwawasan , Kebanggaannya  sebagai orang minang patut dacungkan jempol , ya 
memang kita harus bangga jadi orang minang kalau bukan kita siapa lagi, walupun 
hujan batu di negeri sendiri tak peduli ..hujan emas dinegeri orang , tetap 
bangga " that's my country " dengan segala pernak - perniknya , rasa idealisme 
seperti ini harus ditularkan terus pada generasi muda khususnya , yang membuat 
prihatin kadang orang tua juga nyontohin kagak bener , udah jelas - jelas dari 
logatnya ketahuan kalau orang padang eh malu ngaku orang padang walaupun 
didedes tanya Bapak dari Padang ya...! eh cuma tagalak sengeng indak jaleh  !...
   
  Komunikasi akan sangat efektif bila dilakukan dua arah, dan ambo sepandapek 
untuk sosialisasi memang harus dilakukan langsung turba kelapangan , bentuk 
kemasan bisa bermacam - macam ya dialog interaktif , ataupun sosialisasi ke 
masjid - masjid , dengan cara yang persuasif, disamping tidak membutuhkan  
biaya , tapi pesan yang hendak disampaikan keterima oleh masyarakat,untuk itu 
MAPPAS perwakilan Sumbar dapat memulainya , Insyaallah sedikit banyak pasti 
berdampak terhadap pemahaman masyarakat tentang Pariwisata , dan terbentuk 
culture " Budaya Pelayanan" , merubah paradigma masyarakat Sumbar yang sudah 
terbentuk selama ini , memang tidak semudah membalikkan telapak tangan dan 
tidak dapat dilakukan secara instant , dan untuk ini memang cara yang tepat 
adalah sosialisasi dan mengajak pemuka masyarakat di wilayah setempat untuk 
turut serta dalam program ini.
   
  Promosi melalui TV iklan layanan masyarakat memang cukup baik seandainya ada 
Dana kenapa tidak ? cuma kalau kita kaji ulang lagi dengan skala prioritas, 
kayak nya bidang lain lebih membutuhkan misalnya bidang Pendidikan , Sekolah 
Pariwisata MAPPAS di Sumbar aja belum bisa terealisasi , lahan wakaf 5000 m 
sudah ada tapi dana untuk pembangunan tidak punya.....kenapa ngga kita wujudkan 
rencana ini , toh adanya sekolah Pariwisata ini juga akan berdampak luas 
terhadap lingkungan sekitarnya.        
   
  salam , 
  Nuraini 

    
---------------------------------
  From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of benni 
inayatullah
Sent: Monday, July 30, 2007 5:13 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Re: Bangga Aku Jadi Orang Minang 
- sponsor iklan...?


  
  Sanak sadonyo..
  
  Mohon maaf subject ambo ganti manuruik salero ambo...banyak sekali ide-ide 
yang menarik dan visioner yang kita dapatkan di topik ini. pada intinya adalah 
untuk menimbulkan rasa memiliki masyarakat ataupun pelaku pariwisata terhadap 
industri pariwisata sehingga perilaku negatif yang banyak kita temui saat ini 
bisa berkurang bahkan nihil.
  Sedikit berpendapat menurut saya ide membuat iklan layanan masyarakat dan 
membuat TV pariwisata adalah sesuatu yang belum terlalu dibutuhkan kalau 
tujuannya untuk menimbulkan rasa memiliki dan pemahaman masyarakat terhadap 
hakikat pariwisata dan pentingnya budaya pelayanan. Menurut sudut pandang saya 
iklan layanan masyarakat ini mempunyai cost yang sangat tinggi. Besar sekali 
biaya yang dibutuhkan untuk iklan yang hanya berdurasi 30 detik itu mulai dari 
biaya produksi hingga biaya penayangannya. Pertanyaan selanjutnya tentu dari 
mana biayanya ?
  Kemudia mengenai TV Pariwisata sendiri saya kira masalahnya juga tidak jauh 
dari itu yaitu biaya. Untuk membuat satu stasiun TV swasta dengan memenuhi 
standar kelayakan yang diminta Menkominfo sebagai standar pendiriannya 
membutuhkan lebih kurang 7 M. Untuk biaya operasional TV yang membutuhkan 
produksi sebulannya sekitar 300 jt, kalau tidak membutuhkan produksi tentu 
biayanya kurang dari itu. Namun dilihat dari sudut manapun ide ini serasa 
kurang menyentuh akar persoalan. TV pariwisata ini akan bermanfaat apabila 
dilakukan untuk me "maintenance" turis agar tinggal lebih lama di sumbar dan 
tidak efektif untuk sarana promosi apalgi untuk sosialisasi ke masyarakat. 
Setidaknya dibandingkan ide  saya dibawah ini.
  Saya melihat pendekatan ke masyarakat kita tidak bisa dengan cara cara yang 
sepintas lalu. Katakanlah kita membuat iklan layanan masyarakat di TVRI, 
masyarakat kita boleh dikatakan amat sangat jarang menonton TVRi karena boleh 
dikatakan rata2 yang punya TV punya parabola dan tentu saja mereka lebih 
menyukai TV swasta dengan Entong, eneng ataupun tayangan penuh imajinasi 
lainnya. Kalau kita tayangkan ke TV swasta tersebut tentu balik lagi ke 
persoalan awal siapa yang akan membiayai ?
  Saya pikir program yang paling "feasible" yang bisa dilakukan MAPPAS adalah 
dengan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan penyuluhan ataupun 
pelatihan. MAPPAS mengundang pelaku pariwisata di satu lokasi wisata misalnya 
untuk bersama-sama membicarakan mengenai pentingnya budaya pelayanan. Hal ini 
dilakukan di setiap lokasi wisata yang ada di sumbar dengan menghadrikan ahli 
marketing cukup yang lokal saja tidak perlu menghadirkan motivator handal yang 
bayaran nya 40 jt sekali tampil itu. 
  Kemudian untuk sosialisasi ke masyarakat yang berada di sekitar lokasi wisata 
itu atau nagari dimana masyarakatnya bersentuhan secara tidak langsung maka 
forum yang paling ideal adalah sehabis sholat jumat.  Kebiasaan masyarakat 
kampung kita kalau ada hal yang perlu diberitahukan ke masyarakat maka wali 
nagari sehabis sholat jumat selalu meminta peserta jumat untuk duduk sebentar 
untuk mendengarkan pengumuman. Untuk ini saya rasa setiap pengurus ataupun 
anggota mappas bisa berpartisipasi karena forum ini akan berlanjut ke 
pembicaraan dari mulut ke mulut yang sudah teruji kehandalannya. Apalagi budaya 
ota di lapau masyarakat kita bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi ini.
  Bayangkan...efektif mana sosialisasi dua arah yang dilakukan pengurus MAPPAs 
di lokasi wisata dan di mesjid dengan komunikasi searah yang dilakukan oleh 
iklan di televisi ? mana yang lebih efektif sekaligus efisien ? silahkan dibahas
  
  Salam
  Ben
  
    
---------------------------------
  Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, 
news, photos & more.
 





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke