salam,
   
  dalam NG versi the real eve... 
   
  teorema yang ingin membuktikan bagaimana perempuan dapat menurunkan DNA 
permanen yang tidak dapat berubah... dalam ulasan itu dikatakan dengan 
mengikuti perkembangan DNA terseut maka asal-usul manusia bisa diketahui, 
sejauh ulasan tersebut mengusung manusia berasal dari satu perempuan...
   
  matrilineal, mungkin ini bisa mendasari kenapa matilineal itu baik untuk 
kekerabatan... karena dari faktor kedekatan... sama seperti kenapa bayi yang 
sama-sama disusui jadi muhrim satu sama lain...
   
  kana tetapi tetap dalam ilmu pengetahuan dikatakan 98% penentu faktor 
keberlangsungan makhluk hidup adalah lingkungan... dan tuhan mendaulat 
kepemimpinan dibahu laki2...
   
  sebagai sistem sosial kekerabatan bisa diakui kalau matrilineal adalah 
baik... dan dari sisi pertimbangan non-genetis,  lingkungan... patrilineal 
tetap harus ada yang harus diketahui masing2 individu...
   
  jabok

"Nofend St. Mudo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Panyambuang Singgalang Online, maap bagi nan alah baco.
--------------------------------------------------------------------------------------
** DR. Dra. Nurwani Idris, Pemerhati Politik Perempuan Minangkabau
(Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga)

Pemilu 2009 sudah diambang mata, perempuan diharapkan lebih banyak
ikut duduk dalam parlemen untuk mewakili kaumnya. Pada Pemilu 2004
yang lalu, keterwakilan mereka masih jauh dari harapan, karena begitu
banyak kendala dan hambatan yang harus dilalui. Sebenarnya perempuan
Minangkabau mempunyai kekuatan dan peluang yang cukup besar untuk itu,
namun peluang dan kekuatan itu belum dimanfaatkan secara maksimal.
Kesimpulan itu diungkapkan Nurwani dalam promosi doktor Program Studi
Ilmu Sosial, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya, 28
Juni 2007 yang lalu.

Kesimpulan Nurwani tersebut ditinjau dari ilmu sosiologi politik dalam
disertasinya yang berjudul; Perempuan Minangkabau dalam Politik (
Studi tentang hambatan dan usaha untuk mendapatkan kedudukan
kepemimpinan politik ). Nurwani adalah seorang doktor yang mempunyai
semangat yang luar biasa, yang telah menjadi nenek dari 7 orang cucu.
Dalam penelitiannya ditemukan bahwa perempuan Minangkabau mempunyai
kekuatan yang cukup untuk menjadi pemimpin, karena sistem matrilinial
yang dianut masyarakatnya, yang menempatkan perempuan sangat sentral,
egaliter dan setara dengan laki-laki. Sebagai perempuan matriarchat,
sebenarnya perempuan Minangkabau mempunyai sesuatu yang lebih dari
perempuan lain yakni bakat kepemimpinan yang harmonis dengan
kepribadian perempuannya.

Perempuan tipe ini pada umumnya mempunyai; kekuatan, kemauan yang
keras dan kesadaran tinggi dalam lingkungan rumah tangga dan
sekitarnya; ada kalanya ia mengangkat diri menjadi tokoh keibuan atau
matriarkhat , namun pada saat ini tidak mendapat dorongan untuk
beralih ke ranah publik, disebabkan oleh keadaan stagnan yang
menyebabkan dia ragu-ragu dan bimbang. Sebenarnya perempuan
matrilinial seperti dikatakan oleh Bachoffen mempunyai sifat antara
lain: memiliki aktivitas keluar yang besar, giat dan bersemangat.
Sedang aktivitas ke dalam dirinya yaitu: erotismenya cukupan besarnya,
yang cenderung agak pasif, karena sifat keibuannya, maka dalam fungsi
sosialnya ia patut menjadi seorang ibu yang mempunyai anak banyak;
atau menduduki satu fungsi kemasyarakatan yang langsung bersangkutan
dengan sifat keibuannya. Aktivitas ke dalam dirinya sendiri biasanya
diekspresikan dalam bentuk religiusitas yang mendalam. Ia berminat
sekali pada masalah kultural dan ideologis, sekali pun sikapnya agak
konservatif dan kurang revolusioner. Sebab sang ibu tidak hanya
membawahi masalah pengaturan rumah saja, akan tetapi juga
mengendalikan kehidupan segenap keluarganya. Bachoffen, penemu sistem
matriarkhat, menyebutkan bahwa dalam keluarga semacam ini ada "
tellurische gynaecocratie "1, yakni suatu "kekuatan pemerintahan
perempuan", serta kekuatan itu telah menjadi lengkap dengan tidak ada
lagi peraturan yang melarang perempuan untuk menjadi pemimpin.

Selanjutnya Nurwani memaparkan, bahwa kekuatan itu harus diiringi
dengan minat, kemampuan dan kesadaran politik yang tinggi, perempuan
Minangkabau sudah waktunya merobah sikap dan pandangan terhadap
politik, seperti: " politik bukan dunia perempuan ", serta politik
adalah " permainan kekuasaan belaka " yang sering dimainkan dengan
kotor, kekuatan yang telah ada itu harus diiringi dengan usaha yang
maksimal, terorganisir, bergerak secara bersama-sama ( social effort )
untuk menembus semua kendala yang ada dengan strategi pemanfaatan
kekuatan yang ada, serta meminimalisir kelemahan-kelemahan; dalam ilmu
manajemen dikenal dengan analisis S.W.O.T ( Strengths , Weaknesses ,
Opportunities , dan Threats ), yakni : Pada masa ini, kesempatan telah
terbuka lebar, namun ada aturan main yang ditetapkan konstitusi,
sehingga terdapat persaingan yang sangat ketat yang sama bagi
laki-laki dan perempuan. Dalam pandangan Nurwani, bagi perempuan
kesempatan itu harus diraih, dan diperjuangkan ( taken) , tidak ada
lagi yang given atau diberi, seperti memasuki partai politik, aktif
didalamnya meraih kedudukan puncak; membentuk jaringan sesama
organisasi pemberdayaan perempuan yang ada ( intermediate organization
); bekerja sama dengan perempuan dan laki-laki yang sudah duduk dalam
parlemen, organisasi Bundo Kanduang; LKAAM; pemerintah daerah,
membentuk suatu gerakan yang lebih luas, terorganisir dan terarah
untuk meraih kursi yang lebih banyak.

Masyarakat dunia sekarang sudah menyadari bahwa perempuan harus ikut
serta di dunia politik karena mereka percaya bahwa perempuan akan
membawa agenda, isu dan gaya kepemimpinan tersendiri dalam politik.
Prioritas dan gaya kepemimpinan laki-laki dan perempuan yang berbeda
akan dapat bertemu di satu titik pada saat yang sama ketika mereka
sama-sama berintegrasi dalam tugas politik yang menyangkut negara dan
masyarakat, dengan kombinasi yang unik, karena perbedaan yang dipunyai
mereka. Begitu juga di Minangkabau, terlihat kampanye Pemilu
legislatif 2004, cukup banyak spanduk di perempatan jalan utama kota
Padang dan kota-kota lainnya di Sumatera Barat bertuliskan, "Tiada
Demokrasi Tanpa Padusi2", seperti yang ditulis oleh Yurnaldi dalam
Kompas, 31 Mei 2004. Spanduk itu seperti berupaya menggugah siapa
saja. Tidak hanya kaum perempuan yang jumlahnya di Sumatera Barat 53
persen dari populasi, tetapi juga kaum laki-laki, bahwa keberadaan
perempuan tak bisa disepelekan. Seperti dalam budaya Minangkabau yang
menempatkan perempuan pada posisi sentral sebagai pengontrol
kekuasaaan, dalam pembuatan keputusan. Masyarakat memaknai kalimat
dalam spanduk itu juga semacam penegasan bahwa partisipasi politik
perempuan Minangkabau bisa diandalkan tidak hanya sebatas ranah
budaya, melainkan juga perlu dilibatkan dalam kekuasaan politik
negara, seperti menjadi anggota parlemen/ legislatif atau wali
kota/bupati dan sebagainya.

Para aktivis politik telah lama mengungkapkan hubungan antara
kehadiran pemegang jabatan perempuan dan sifat agenda politik. Sebuah
lengan gerakan feminis yang penting telah mengkampanyekan pemegang
jabatan perempuan selama beberapa dekade seperti National Women's
Political Caucus (NWPC), didirikan tahun 1971, dan Women's Campaign
Fund (WCF), didirikan tahun 1974, bekerja meningkatkan jumlah
perempuan pro pemilihan dalam jabatan yang dipilih dan ditunjuk tanpa
memandang afiliasi partainya. Kedua kelompok ini percaya bahwa
pemimpin perempuan akan meningkatkan perhatian publik dan memberikan
solusi inovatif atas banyak masalah sosial yang meliputi kemiskinan,
kualitas hidup, pemeliharaan anak berkualitas dan perawatan kesehatan,
upah setara, perumahan terjangkau, kesejahteraan ibu dan anak.
Beberapa pengamat berkesimpulan bahwa kehadiran perempuan sebenarnya
sangat dibutuhkan dalam politik untuk menjamin suara, kepentingan dan
prioritas perempuan tersebut agar terwakili dalam pemerintahan dan
dalam undang-undang yang diberlakukan oleh pemerintah. Banyak aktivis
politik dan warganegara yang terlibat dalam politik tampaknya setuju.
WPC dan NWPC telah dirangkul oleh beberapa komite aksi politik lebih
baru yang berkomitmen memilih lebih banyak perempuan untuk jabatan
politik.




       
---------------------------------
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke