Dunsanak kasodonyo, makasih. Dalam hal ini, saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, karena semua menjalankan peraturan(katanya).Makanya dalam judul sayapun mengatakan:"Luar biasa peraturan di Indo ini".
Bagi saya, ngak papa.Saya bukan bermaksud bergunjing disini, tetapi menginfokan suatu kejadian yang saya rasa agak simpang siur. Ketika pertama sekali datang dari Kairo, saya menanyakan kepada Dirjen Depag Pusat.Bagaimana kemungkinan saya ambil S3.Jawab beliau:Silahkan saja, asalkan dilengkapi syarat2nya yaitu, surat keterangan promotor Al Azhar, surat sponsor yang akan membiayai.Ok. Saya bilang, tetapi saya ingin mengabdikan diri saya dulu ke sekolah saya untuk satu tahun ini. Dan sekarang kedua syarat itu, sudah saya lengkapi. Saya sedikit kecewa, untuk mengambil S2 di bidang lain, yaitu di Bandung, bidang kurikulum, saya malah disuruh(bukankah ini sudah menyalahi aturan, kalau memang aturan saya mengabdi dulu 2 thn baru bisa sekolah lagi), Ini belum sampai empat bulan disekolah, saya dah disuruh untuk ambil S2 bidang lain.Tetapi suami saya tidak izinkan, untuk apa ambil jurusan yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengn keilmuan kita.Yang anehnya, kenapa saya di jurusan hadits, tidak diberi mengajar jurusan ilmu2 hadits, tetapi malah disuruh ngajar bahasa Arab, menterjemah yang bukan terjemahan dibidang saya, bahkan tak jarang saya disuruh dalam urusan bea siswa, dan diminta untuk minta sumbangan buat korban gempa keluarga Kandepag, juga zakat buat murid2. Ini mah perintah gila, saya pikir, tetapi saya akan bersabar. Saya jawab pada pak Kepala:"Pak, benar, saya ada masuk uang ke rekening saya untuk bantuan korban gempa, juga zakat orang yang akan disalurkan ke yang berhak menerimanaya, pesan dari pengirim adalah untuk orang korban gempa yang di Padang"Ini amanah Pak, saya akan menjalankan amanah itu, jungkir balikpun Bapak menyuruh saya membagikan zakat itu sesuai dengan perintah Bapak, tidak akan saya berikan, karena saya harus menjalankan amanah ini tanggung jawabnya diakhirat kelak. Ok, kalau itu mau kamu, kata Pak kepala lagi, kamu memang orang keras hati, tetapi kamukan bisa bilang ke orang yang ngirim agar zakat, atau sumbangan itu diberikan untuk si A,B, atau si C. Saya jawab aja :" Maaf Pak, itu saya mengatur orang yang berikan zakat dan sumbangan namanya, saya hanya menjalankan apa yang ia minta pada saya".Wah,..suasana semakin emosi. Kalaulah saya orangnya suka ambil muka, suka caper, disaat saya membutuhkan surat izin beliau sekarang, tentu saya akan mengikuti semua kemauannya, meskipun itu bertentagan dengan hati nurani saya, meski itu bertentangan dengan amanah ilahi.Tetapi saya bukan orang semacam itu.Dulu pernah saya katakan, meskipun jabatan dan kerjaan saya yang jadi korban demi tegaknya kebenaran itu, saya rela untuk itu, karena ridha Allah lebih saya utamakan, ketimbang manusia.Semenjak kehadiran saya disekolah itu, mereka mengakui, baru satu-satunya pegawai, yang"terlalu berani", mengkritik ketimpangan yang ada.Seperti ketransparanan administrasi uang sekolah, potongan gaji untuk ini, itu, saya kritik habis-habisan, saat di rapat. Jadi wajar, saya memang kena batunya, urusan saya dipersulit,hanya ngak mungkin memecat saya toh. Meski begitu, urusan pribadi saya tetap baik-baik saja, bahkan tak jarang apa-apa sering diminta pada saya, suka cerita, diskusi sama saya, bahkan hampir semua diruangan itu, termasuk kepala sekolahnya bilang:"Kalau kamu ngak ada di sekolah ini Rahima, sepi rasanya, kami kehilangan kamu, karena adanya kamu suasana jadi ramai, orang yang penuh semangat,cerdas, energik, dan berani", itu penilaian mereka terhadap saya. Hanya saja, saya tau apa maunya.(sesuai yang disampaikan secara canda, atau serius, saya ngak bisa pastikan)Cuma saja, saya bukanlah orang yang mau bermain uang dengan istilah "menyogok", Tidak akan pernah terjadi itu dalam hidup saya, biarlah saya begini saja, namun "Allah melaknat orang yang menyogok dan di sogok".Saya takut peringatan sabda Rasulullah itu. Bagi saya sih, selagi masih ada jalan keluar yang terbaik, akan saya tempuh. Kalau ngak ada lagi, saya akan ambil jalan terakhir itu.Bisa jadi"Sengsara membawa nikmat bagi saya lagi".Dengan cuti itu, justru kelak mempermudah saya pindah ke PT(ini anjuran Pak Fauzan, mantan Kakanwil Sumbar, juga mantan Sekjen Depag Jakarta, sekarang guru besar di UIN Ciputat, beliaulah yang keras mendorong saya, juga mengurus urusan ini, beliau keras suruh saya ambil S3 itu), karena menurut beliau, saya punya kemampuan untuk itu. Yah..saya santai aja, ngak satu jalan ke Roma saya pikir.Cuma sering merasa suatu keanehan saja.Peraturan itu lain-lain, si A bilang begini, si B bilang lain lagi. Saya juga dulu pernah alami, ketika di Kairo, saya dipanggil polisi, gara-gara izin tinggal saya dah habis, (pertama kali datang, visa hanya satu bulan saja).Setelah satu bulan, kepolisian minta surat keterangan kuliyah agar visa diperpanjang 1 thn lagi.Saya bilang, bagaimana mo diperpanjang, kuliyah bilang kalau surat keterangan itu bisanya setelah tiga bulan jadi mahasiswi.(Akhirnya saya diperbolehkan, sambil kepala kepolisian itu minta maaf, dah membuat saya susah)Karena dah terbiasa dengan lika-liku berbagai persoalan mulai dari yang gampang, sampai yang rumit sekalipun, ternyata ini membawa saya menjadi orang yang kuat dan tegar. Kata orang, kalau mau jadi orang besar, lika-liku, persoalan rumit harus dilalui dulu.Yah..saya akan berusaha melalui kehidupan ini, apa adanya, karena saya yakin firman dan janji Allah:"Allah tidak akan memberikan sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri".Allah maha tau kemampuan saya", maka saya diberikan berbagai persoalan, kemudahan, kesulitan dan macam-macam, ejekan, cacian, hinaan, dan sebanyak itu pula pujian semua saya terima.Dan saya berusaha menerima semua itu dengan tenang dan lapang dada.Namanya juga kehidupan, kalau ngak begitu, yah kematianlah namanya.Hidup itukan ciri-cirinya bergerak, berkembang dan tumbuh. Wassalamu'alaikum. Rahima. --- "Z. Rky Mulie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Sanak Rahima, > > Persoalan nan sanak alami tu, samo lo jo ambo ko mah > dahulu. Ambo adolah guru negari nan di pabantuan ka > STM Muhammadiyah. Ambo diangkek dengan ijazah > sarjana muda FKT-IKIP, dengan golongan II/b. > > Kamudian ambo ingin malanjuikan kauliah ka S1 > FPTK-IKIP, indak diizin karano ambo alun cukuik > maaja 2 tahun lai, sabab peranturannyo ambo harus > mangabdi dulu salamo dua tahun, kasanyo tranferlah > ilmu nan di peroleh dengan ijzah sarnud tu dulu duo > tahun, nah dinilai oleh atasan lai mangkuih baru > diizinkan kuliah balik. Iko aturan pamarentah nan > alah dibuek. ____________________________________________________________________________________ Catch up on fall's hot new shows on Yahoo! TV. Watch previews, get listings, and more! http://tv.yahoo.com/collections/3658 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---