Kalau ditampek ambo kondisi iko memang ado sekitar 10-15 tahun yang
lalu. Bahkan ucapan salam itu sering direspon dengan : " Maaf lu Kiah" (
maaf dulu Pakiah, maksudnya yang memberi salam adalah si Pakiah/orang
peminta-minta-pengemis).

Kini tampaknyo yang sudah kembali menjalankan syariah sudah makin tinggi
persentasenya dari kondisi 10-15 tahun yang lalu itu. Sama seperti
penggunaan jilbab. Dulu murid madrasah cukup berjilbab dengan
menggunakan selendang putih kain voille/voal ( poan sebutan lokalnyo),
ado juo yang jenisnyo agak licin( SARSEP namonyo).
Ditampek kami selendang itu disabuik juo : "CEDA".
Jilbab/ TUNTUN murid Madrasah dipasang hanya melingkar diseputar kepala
untuk menutup rambut dan lehernya saja.  

Tapi kini lah banyak juo generasi  muda yang bukan jebolan madrasah,
menggunakan jilbab yang sampai menutup dada.
 Kalau nan pakai samacam BURJA ,nan tacogok hanyo mato itu mungkin cuma
ado diperkotaan Sumbar sajo, alun masuak ka pelosok .

 Dikampuang ambo dulu alun santri namonyo lai doh. Karano istilah
pesantren baru ado dijaman orde baru.
Dengan adanya : KUNINGisasi pesantren.  Waktu itu madrasah yang bertahan
dengan prinsipnya makin terpuruk karena berbagai fasilitas dan bantuan
mengalir kepada yang welcome terhadap kaum kuning itu . Bahkan ada juga
Madrasah yang sampai dicurigai PEPELRADA karena dituding masuk kelompok
ekstra kanan seperti kelompok JIHAD. Jadi kecurigaan terhadap bangkitnya
Islam seperti yang berasal dari kelompok Baasir atau Khilafah yang ada
sekarang, sudah ada sejak dulu, karena mungkin ditakutkan mereka bisa
menggoyang langgengnya kedudukan si penguasa .
Kalau dulu pasaca PRRI eks. Masyumi cukup dikawatirkan akan berbuat
macam-macam apalagi yang dinamakan DI-TII . Rang Minang mungkin indak
ado nan terlibat DI_ TII iko.

Kapatang ambo liek ado semacam pertemuan/seminar yang diadakan keluarga
Minahasa soal PRRI/Permesta. Tapi urang Minang indak ado nan
memperingati kiprahnnya Dewan Banteng nampaknyo.

Bahkan sekarang wacana pemutihan untuk eks PKI yang makin mengemuka.
Antahlah......ka baa...lai pulo.... 

Adonyo berbagai Perda yang mengatur pakaian murid sikola umum ,cukuik
rancak . Baitu juo keharusan tamat Alquran sebelum memasuki sekolah
tertentu. Kalau dulu MDA cukup banyak yang sekedar pelepas tanya saja
karena bilangan murid bisa dihitung dengan jari saja. Insyaallah
sekarang hal ini sudah ada perbaikan .Kini nilai swadaya masyarakat
dalam membangun Pesantren cukup tinggi

Cuma untuak kelompok yang mbalelo juga semakin transparan bertindak
karano malu itu mulai kurang. Dek karano urang banyak gayanyo co itu,
rasonyo itu pulo nan jadi idola keceknyo. Jadi awak harus baitu juo.
Dari pado beko dikecekkan pulo  awak  katinggalan kureta 

Mungkin dek karano kuatnyo  pengaruh info global yang menyeruak masuak
sampai kepelosok dalam kotak ajaib nan banamo tipi. Sahinggo kadang
adaptasi itu sering bikin geli bahkan vulgar. Cukup banyak peniruan ini
yang salah dalam penempatannya.
Yang penting gaya, soal pas atau tidak soal nanti.-

Wass
St RA- 52+

-----Original Message-----
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Nofend St. Mudo
Sent: Wednesday, October 03, 2007 4:22 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Tradisi Jilbab, Salam dan Idul Fitri di
Minangkabau (Bag. I dari II Tulisan)


Ditulis oleh Elza Peldi Taher, Rabu, 03 Oktober 2007 di
http://www.solok-selatan.com

Di Minangkabau, daerah yang dikenal kuat Islamnya, tradisi mengucapkan
salam, setiap kita bertemu seseorang, tidak tumbuh dan berkembang.
Kalau kita pulang kampung bertemu sanak saudara atau teman, ucapan yang
lazim keluar bukanlah ucapan salam, al-salamu 'alaykum, semoga
keselamatan menyertai kalian semua. Jika ada yang mengucapkan salam
malah terasa asing dan aneh. Orang yang mengucapkan salam boleh jadi
dianggap sebagai pendatang.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke