On 10/12/07, Muzirman -- <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> SAYA FORWARD KAN DR PADNGEKSPRES. Wass. Muzirman
>
> Optimis, Jika Mau Membenahi Diri
> Rabu, 10-Oktober-2007, 23:12:22
> Telah dibaca sebanyak 7 kali
>
>
>
>
> Oleh: H Dikki Syarfin
> Banyak di antara para perantau Minang yang berharap Forum Silaturrahmi
> Saudagar Minang (SSM) yang akan diselenggarakan di Kota Padang, 19-21
> Oktober 2007 mendatang sebagai starting point bagi Pemerintah Provinsi
> Sumatera Barat untuk memulai sebuah pekerjaan besar yang terkat dengan
> nasib anak nagari.
>
>
> Salah seorang di antaranya adalah Dikki Syarfin. Menurut tokoh muda
> Minang di Jakarta itu, berbagai gagasan yang pada akhirnya mengkristal
> kepada sebuah strategi perubahan sudah mulai mencuat. Terutama dari
> para saudagar asal Minang yang berada di kota-kota besar seperti Kuala
> Lumpur, Singapore, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Berikut, sebagian
> dari kutipan wawancara Padang Ekspres dengan Dikki Syarfin, di ruang
> kerjanya, Gedung Dikmart, Jalan Kramat Raya, kawasan Jakarta Pusat
> dengan wartawan padang Ekspres, Zulfasli.
>
> Bagaimana anda mempersepsi Forum SSM 2007 ini? Ini adalah forum yang
> sangat penting dan strategis bagi kita semua. Terlepas dari apapun
> substansi yang akan berkembang, pertemuan ini hendaknya dapat
> dimanfaatkan oleh Sumatera Barat sebagai awal kebangkitan investasi
> dan silaturrahim diantara perantau dan masyarakat Minang di kampung.
> Terkait dengan forum ini akan diikuti oleh mayoritas saudagar Minang,
> secara konkrit manfaat apa yang semestinya diperoleh? Sementara
> pemerintah daerah sudah memposisikan dirinya hanya sebagai
> fasilitator. Secara formal, pemda memang harus bersikap demikian. Tapi
> ada hal yang lebih esensial ketimbang hanya bersikap sebagai
> fasilitator. Gubernur, bupati dan walikota selaku kepala daerah
> hendaknya memanfaatkan momentum ini sebagai modal dasar untuk
> membangun masyarakat produktif dengan cara melibatkan para perantaunya
> dalam proses produksi.
>
> Caranya? Siapkan Daftar Inventaris Masalah (DIM) secara jujur dan
> objektif lalu mengajukan berbagai alternativ untuk menyelesaikan
> masalah tersebut yang dikemas dalam bahasa yang dimengerti oleh
> masyarakat luas. Setelah itu bangun sikap positif dalam memandang dan
> memahami para perantau yang akan bersilaturrahim ini yang kebetulan
> punya latarbelakang saudagar. Maksud dari latarbelakang Saudagar? Ya,
> secara empiris kira-kira sekelompok manusia yang terbiasa dan terlatih
> melakukan banyak hal secara sistematis dan terukur serta realistis
> yang bertumpu pada kekuatan rasionalitas sebagai anugerah yang
> diberikan Allah kepada mereka. Jika Forum SSM menilai secara objektif
> bahwa Sumatera Barat butuh investasi riil, apa forum bisa
> memfasilitasi kebutuhan tersebut?
>
> Kenapa tidak? Bagi kita persoalannya bukan berinvestasi di Sumbar atau
> luar Sumbar. Yang terpenting adalah kesungguhan dari pemerintah untuk
> membangun iklim investasi. Kita pada dasarnya tidak meminta hak-hak
> istimewa dalam berinvestasi. Yang kita butuhkan hanya kejelasan dalam
> berurusan baik secara prosedural administrasi maupun batas waktu
> penyelesaiannya. Sebab dari beberapa kawan-kawan yang semula punya
> niat berinvestasi di Sumbar sesegera mungkin membatalkan niatnya
> karena merasa habis waktu dan kesabaran saat berurusan dengan aparat
> pemerintah daerah. Akhirnya, para saudagar itu lari ke luar Sumbar.
> Fakta ini sebaiknya diungkap saja secara lebih detil dalam Forum SSM?
> Saya nilai kurang efektif. Yang terbaik adalah kita berharap gubernur,
> bupati dan walikota berkomitmen dengan forum lalu secara
> sungguh-sungguh membenahi aparaturnya secara objektif. Komitmen
> seperti apa?
>
> Menempatkan para staf atas dasar kompetensi, bukan relasi apalagi
> titipan. Jika satu soal ini bisa ditangani secara baik, maka dengan
> sendirinya mekanisme dan irama kerja pemerintah itu akan berjalan
> secara lebih baik. Artinya, semua pekerjaan yang mereka lakukan akan
> mengarah kepada tren baru pemerintahan yakni pelayan publik, bukan
> pelayan atasan. Salah satu persoalan mendasar bangsa ini adalah belum
> berlangsungnya reformasi di tubuh birokrat. Salah satu cirinya adalah
> semua pekerjaan yang dilakukan sepenuhnya dipersembahkan untuk atasan,
> bukan untuk kepentingan publik. Implikasinya, hingga saat ini aksi
> protes publik atas kinerja pemerintah kian meningkat, baik secara
> kualitas maupun kuantitas.
> Kemungkinan Forum SSM menghimpun dana untuk membangun cooperate?
>
> Sangat tergantung dari komitmen dan garansi jabatan serta moral yang
> diberikan oleh masing-masing kepala daerah. Sebagai contoh, bahwa di
> Sumbar ada masalah lahan terkait dengan hak ulayat, kita sangat
> mengerti tentang itu. Yang kita inginkan adalah apa solusinya dari
> pemerintah hingga kondisi ini dapat diperbaiki. Bukan sebaliknya,
> membeberkan masalah ini ke publik sementara kinerja organisasinya
> tidak efisien dan boros dalam menggunakan fasilitas negara serta gagal
> dalam memenuhi kebutuhan publik. Menurut anda, bagaimana contoh yang
> efisien itu? Wah, gampang sekali dan tidak usah jauh-jauh mencarinya.
> Suatu ketika Umar bin Khatab memerintahkan anaknya untuk mematikan
> lampu-lampu yang tidak diperlukan. Lalu sang anak bertanya, bukankah
> hari sudah malam dan rumah butuh penerangan. Umar menjawab, lampu itu
> bisa menyala karena dibiayai oleh umat. Untuk itu gunakan lampu itu
> sesuai kebutuhan.
>
> Demikian juga dalam mengurus rakyatnya. Umar bin Khatab tidak akan
> pernah bisa tidur malam tatkala masih ada diantara rakyatnya yang
> belum makan. Suatu malam, Umar bin Khatab sendirian menelusuri
> kediaman warganya. Di sebuah rumah, Umar mendengar tangisan seorang
> bayi. Lalu Umar bertanya kepada orang tua bayi itu. "Wahai sang ibu,
> tidakkah kau dengar anakmu menangis di malam buta ini?." Sang ibu
> tidak menjawab, lalu Umar menuju dapur karena melihat api menyala di
> tungkunya dan segera membuka tutup periuk. Alangkah terkejutnya Umar
> bin Khatab karena yang dimasak itu ternyata hanya batu. Saat itu juga
> Umar berlari ke istananya dan memanggul gandum sendirian untuk
> diberikan kepada bayi yang tengah kelaparan tersebut. (*)
>
>   Kirim Data            Print Data
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda menerima pesan ini karena berlangganan ke Grup "RantauNet" Google Groups.
 Untuk memposting ke grup ini, kirimkan email ke RantauNet@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di 
http://groups.google.com/group/RantauNet?hl=id
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke