Bapak Mantari Sutan yth.

Saya sutuju sekali dengan usul perbaikan memperiorotaskan "pendidikan dan 
optimalisasi sektor produksi primer" yang harus dimulai secara bersinambung dan 
jangka panjang, karena menurut "teori perencanaan pendidikan" "output dan 
outcame" dari institusi pendidikan baru bisa dinikmati oleh suatu masyarakat 
atau negara pada 15 -20 tahun kedepan sejak "output" pendidikan itu dihasilkan. 
Seperti negara tetangga kita Malaysia, pada tahun 1980-an mereka mengontrak 
guru terbaik kita untuk memperbaiki kualitas pendidikannya, baru di awal tahun 
2000 ini Malaysia menikmati hasilnya.

Nah, disamping melaksanakan program prioritas tersebut diatas, yang mendesak 
itu sekarang adalah bagaimana memperbaiki sistem perekonomian masayarakat 
kecil, sehingga tidak terlilit oleh hutang dan dapat menyekolahkan anaknya 
tanpa menggadaikan harta benda, seperti yang Bapak sampaikan itu, dan juga 
seperi yang disampaikan oleh Budayawan dan juga dosen ASKI dan Unand seperti 
sindiran yang ditulisnya itu, sebagai seorang dosen beliau itu menulis pasti 
mempunyai data dan fakta, walaupun cara penyampaiannya ditulis dalam bentuk 
"ciloteh" yang saya yakin hal ini dirasakan pedih bagi Gebu Minang, walaupun 
bagaimana harus disikapi dan diterima dengan kepala dingin.

Wassalam,
Z. Rky. Mulie


  ----- Original Message ----- 
  From: Mantari Sutan 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: RantauNet@googlegroups.com 
  Sent: Wednesday, October 24, 2007 5:13 PM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [RGM_GM] Meninjau kembali program mengentaskan 
kemiskinan di Ranah


  Mamak Z yang ambo hormati dan ambo kagumi.

  Rasanya bukan sistem perbankan saja yang harus ditinjau kembali.  Banyak yang 
harus kita benahi, kalau memang harus mengurai dengan skala prioritas.  Rasanya 
pendidikan dan optimalisasi sektor produksi primer  yang harus kita dahulukan.  
Sedih sekali mendengar cerita manggadai tanah, manjua taranak atau manggadaikan 
SK PNS urang gaek, perbekal modal marantau.  Dan kita tahu sendiri bagaimana 
tingkat keberhasilan perantau seperti ini.  Kalau tidak salah, Moechtar Naim 
pernah mengatakan sebagian besar lelaki dewasa minang yang tinggal di kampung 
adalah veteran perantau.  Ingat: veteran!  Bukan pecundang rantau. Gagal 
berdagang dan berwiraswasta adalah hal yang biasa.

  Karena bagaimana pun, dalam struktur masyarakat, tak akan bisa semuanya sudah 
jadi pedagang.  Tetap akan ada yang menjadi kuli seperti saya ini misalnya.  
Orang China juga begitu, btetap ada yang menjadi kerah putih, kerah biru dan 
seterusnya.  Yang penting hanyalah profesional, ditambah komitmen pemilik modal 
untuk menciptakan lapangan kerja.  Disitulah peran para saudagar minang 
seharusnya (karena mereka sudah sukses menyandang gelar saudagar).  Buat lah 
sebuah industri di minangkabau, mau itu sektor primer kek, mau menjadi jasa 
outsourcing IT lah.  Terserah mereka, toh saudagar lebih pintar dan jeli 
melihat peluang.


  Wassalam








  ----- Original Message ----
  From: Z. Rky Mulie <[EMAIL PROTECTED]>
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Wednesday, October 24, 2007 4:40:09 PM
  Subject: [RGM_GM] Meninjau kembali program mengentaskan kemiskinan di Ranah

  Sudah saatnya Gebu Minang meninjau kembali kembali sistim perbankan yang 
benar-benar dapat mengentaskan kemiskinan rakyat kecil di ranah Minang, apakah 
betul sindiran yang di sampaikan oleh Budayawan Wisran Hadi atas artikel nan 
ditulisnya di harian Padang Ekpres yang sangat menggelitik dan juga sangat 
pahit bagi Gebu Minang seperti berikut (alinea terakhir) yang berbunyi :

  "Kalian buek Gebu Minang. Kalian kumpuakan pitih urang Minang di rantau. 
Sudah tu kalian dirian bank di nagari-nagari. Lai tahu waang ndak Mang! Urang 
kampuang jadi miskin dek karano barutang! Pitih nan takumpua tu dijadikan pulo 
modal galehnyo dek urang nan di rantau tu! Alah Mang. Ai tahu sadonyo tumah! 
Tahu Ai. Jaan maota pulo waang lai," kato Sabai

  Wassalam
  Z. Rky. Mulie
  ------------ ----







  __________________________________________________
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  http://mail.yahoo.com 
  


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Jika anda, kirim email kosong ke >>:
berhenti >> [EMAIL PROTECTED]
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED]
digest: >> [EMAIL PROTECTED]
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke