Tulisan dari teman saya dimilis sebelah
---------------------------------------

Tak Ton Tong.

Beberapa  tahun  lalu,  ketika  saya  pertama  kali  menghadiri  Rapat
persatuan  orang  tua murid dan guru (PIBG) di Sekolah Kebangsaan King
George  kelima  (SK  KGV)  tempat  anak  anak  saya  bersekolah.  saya
terpesona   oleh   sambutan   musik  talempong  (di  Malaysia  disebut
cahlempong)  memainkan  lagu  tak  ton tong, . . .kalamai jaguang dst.
Waktu  itu  saya  malah  terharu,  lagu  jaman  kanak kanak saya dulu,
dimainkan di negeri orang. Lepas itu anak anak SD itu memainkan banyak
lagi  lagu rakyat Indonesia. Saya gak punya perasaan cemburu bhw orang
lain tak boleh memainkan lagu lagu itu.
 
Tidak ada yang meragukan kebesaran Indonesia di Malaysia. Semua sultan
sultan  kerajaan  negeri  malaysia  adalah  keturunan  Indonesia. Baik
berasal  dari  Bugis,  Jawa,  Aceh atau Minang. Gambar yang tertera di
duit  ringgit,  itu  gambar orang minang. Waperdam Malaysia, Najib Tun
Razak,  mati  matian  nyamain diri dengan Wapres Yusuf Kalla. Saya ini
orang  bugis  isteri  saya  orang  minang  sama kayak wapres Indonesia
katanya.
 
Dulu  Malaysia punya kapal pesiar yang namanya "Rasa Sayang". Terus di
sudut  Eropa  saya  ketemu  restoran Rasa Sayang, milik cina Malaysia.
Waktu  saya nontom marching band, yang dimainkan,itu Halo Halo Bandung
dan Maju Tak gentar.
 
Beberapa  waktu  lalu di kereta api berkaraoke seorang Malaysia dengan
khusuknya menyanyikan lagu Tuti Subarjo, yang dikaraokekan oleh Broery
Marantika:  Berikan  aku jawaban. . . . tunaikan tugasmu, restu sluruh
bangsamu. Waktu selesai menyanyi saya tanya sama dia. Kamu tau gak itu
lagu  apa?  Saya jawab sendiri, itu lagu gadis-gadis Jawa melepas para
kekasihnya pergi ke perbatasan Kalimantan Utara jaman ganyang Malaysia
dulu. Karena itu tentara indonesia sangat ulet di medan tempur.
 
Mereka  gak ngerti hal itu. Kalau mereka ngerti saya malah gak ngerti.
Kita  juga punya "sepasang mata bola". . .tambah gak ngerti lagi, deh.
Nation buildingnya memang beda kok.
 
Jadi kita gak usah cemburuan deh. Dari dulu memang kita berjiwa besar.
 
Andi Prawira


---------------
Elite Politik Malaysia Angkuh 
Para Pemimpin Kedua Negara Bertetangga Diminta Merendahkan Hati

Jakarta,  kompas - Mantan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahim meminta agar
Indonesia membedakan pandangan umum rakyat Malaysia terhadap Indonesia
dengan sikap yang diambil Pemerintah Malaysia.

"Politik (Malaysia) sekarang sangat jelek dan sentimen rakyatnya harus
dididik. Orang Malaysia bukannya tidak peduli dengan apa yang terjadi,
tetapi  dia  tidak  tahu karena media tidak memberitakan sama sekali,"
kata  tokoh  yang pernah dipenjarakan semasa Mahathir Mohamad berkuasa
itu.

Anwar  datang  ke  Jakarta  untuk  menyampaikan  pandangannya mengenai
hubungan  Indonesia-Malaysia  atas  undangan The Habibie Center, Senin
(29/10).

Oleh karena tidak diberitakan media, kalaupun diberitakan sangat kecil
porsinya,  tambah  Anwar,  rakyat Malaysia tidak tahu apa yang terjadi
sehingga  sering  kali  menganggap  mengapa  rakyat  Indonesia  begitu
cemburu dengan keberhasilan Malaysia. "Bukan itu soalnya," tegasnya.

Dia  mengajak  seluruh  rakyat  Indonesia maupun rakyat Malaysia untuk
memiliki  pemahaman  mendalam  mengenai  saudara  dan tetangganya itu,
sebagaimana  dimiliki  para  tokoh  kedua  negara pada masa lalu. "Isu
menjadi  panas  justru  karena  keadaan sudah gawat. Sudah hilang rasa
kasih  sebagai  tetangga, sahabat, sehingga isu yang kecil pun menjadi
panas," kata tokoh oposisi itu.

Anwar  menyesalkan  sikap  elite  politik di Malaysia yang seolah-olah
hanya  kenal Indonesia dari para pekerja kasar dan pekerja tanpa izin.
"Kita   lupa,  kita  kenal  Indonesia  dari  tokoh-tokoh  besar,  para
sastrawan  besar, Soekarno-Hatta. Tidak ada penyair Malaysia yang bisa
menandingi   Khairil   Anwar   dan   Rendra  sampai  sekarang  ataupun
karya-karya  pujangga  itu.  Ini  masalah  politik  yang dangkal. Bagi
mereka soal itu tak penting," jelasnya.

Anwar  pun  dengan  panjang lebih mengutarakan bagaimana tergantungnya
Malaysia  kepada  Indonesia  pascamendapatkan  kemerdekaan  pada 1957.
Ketika  itu,  puluhan  ribu  dokter,  ahli teknik, guru dari Indonesia
didatangkan  untuk  meningkatkan  kemampuan  warga  Melayu  yang  jauh
ketinggalan dari warga China.

"Ini  yang  selalu  saya  ingatkan  di  Malaysia.  Janganlah kasus TKI
menghapuskan   sejarah.   Malaysia   pernah   sangat  tergantung  pada
Indonesia. Harus ada keseimbangan," tuturnya.

Rendah hati 

Ditegaskan,  Malaysia  bisa  tetap banyak belajar dari Indonesia dalam
banyak  hal,  bukan hanya demokrasi dan reformasi. Indonesia juga bisa
belajar  dari  Malaysia  dalam  meletakkan  sistem makro- ekonomi yang
lebih  meyakinkan. "Kedua-duanya harus belajar untuk lebih rendah hati
dan bersungguh-sungguh melihat kepentingan lebih besar," paparnya.

Ketika  ditanya  mengenai  penggunaan lagu Rasa Sayange dan Jali-jali,
Anwar  mengatakan,  memang tidak ada salahnya mengatakan, memang betul
itu  lagu  Indonesia,  tetapi  kami minta pengertian untuk kami anggap
sebagai  budaya  kami.  "Sebagai elite itu seharusnya punya kerendahan
hati," paparnya.

Oleh  karena  itulah  Anwar  mengkritik keras penggunaan cara hukuman,
bahkan  penyitaan  harta,  milik para TKI yang terkena operasi pekerja
ilegal.  "Ini urusan manusia, karena itu harus ada dimensi manusianya.
Jangan semata-mata menggunakan hukuman keras," ujarnya.

Anwar  mengakui,  dalam  kenyataannya, mayoritas rakyat Malaysia masih
lebih suka bekerja sama dengan anak-anak dari Indonesia. (OKI)




  

-- 
Best regards,
 Arnoldison                          mailto:[EMAIL PROTECTED]




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Jika anda, kirim email kosong ke >>: 
berhenti >> [EMAIL PROTECTED] 
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] 
digest: >> [EMAIL PROTECTED] 
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke