Dari harian singgalang,
Harusnyo pemerintah daerah ma agiah uang tunai nan labiah tinggi daripado 
pemerintah pusat.

Is St Marajo 38+
www.cimbuak.net
Kampuang nan jauah dimato dakek dijari

Murid SDLB Juara Tenis Meja Dunia 
Kamis,8 November 2007
Sijunjung, Singgalang
Murid kelas VI Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Sawahlunto Sijun­jung, 
Metri, 16, tampil sebagai juara dalam pertandingan tenis meja Special 
Olympies World Summer Games (SOWSG) yang berlangsung di Shanghai Cina 
selama 18 hari (26/9-13/10). Berpasangan dengan atlit cacat, Riska dari 
Jakarta , Metri yang tuna grahita keluar sebagai juara I dalam 
pertandingan ganda putri serta juara IV single putri dan juara VI ganda 
campuran. “Dalam pertandingan ganda campuran, Metri berpasangan dengan 
atlit, Muhazir dari Lombok ,” kata Kasi Olahraga dan Seni Budaya Dinas 
Pendidikan Sawahlunto Sijunjung, Yudalius, S.Pd, di Kantor Bupati, Senin 
(5/11). 
Selain menyabet tiga medali, Metri yang merupakan satu-satunya atlit 
Sumbar dalam memperkuat kontingen Indonesia ke ajang inter­nasional, juga 
menerima uang tunai Rp6,4 juta dari pemerintah pusat, Rp1 juta dari 
pemerintah Provinsi Sumbar dan bea siswa Rp250 ribu/bulan dari Pemkab 
Sawahlunto Sijunjung. Medali yang diraih putri dari pasangan Kamaruddin 
dan Simis (warga Pematang Panjang) ini, diserahkan kembali oleh Bupati 
Sawahlunto Sijunjung, Darius Apan, seusai apel organik, Senin (5/11), di 
halaman Kantor Bupati. “Kita bangga, karena di samping satu-satunya atlit 
Sumbar yang memperkuat kontingen Indonesia ke ajang internasional, Metri 
juga tampil sebagai juara dalam pertandingan tenis meja SOWSG yang diikuti 
64 negara. Artinya Metri telah mengukir prestasi yang sangat berharga, 
yaitu juara tenis meja di tingkat dunia, “ kata Darius. 
Sebagai hadiah dan penghargaan, seperti siswa lain yang juga telah 
mengukir prestasi, kepada Metri Pemkab Sawahlunto Sijunjung akan 
memberikan bea siswa Rp250/bulan. Menurut Yudalius, Metri yang merupakan 
anak bungsu dari lima bersaudara, sudah mengenal olahraga tenis meja sejak 
masuk SDLB. Dibawah binaan P3SB Dinas Pendidikan, bakat yang dimiliki 
Metri disalurkan oleh guru olahraga SDLB, Suhardi, S.Pd., dengan 
mela­tihnya setiap sore. “Usaha dan kerja keras yang dilakukan Suhardi 
bersama P3SB, tidak sia-sia. Metri kini tampil sebagai juara,” papar Kasi 
Olahraga dan Seni Budaya, Yudalius. “Waktu di SDN Kandang Baru, Kecamatan 
Sijunjung, Metri tidak pandai apa-apa. Dia baru bisa main tenis meja 
setelah di SDLB, di dilatih dan dididik oleh guru olahraganya,” kata 
orangtua Metri, Kamaruddin dan Simis, di Pematang Panjang. Menurut 
pasangan suami istri ini, sebagaimana anak lain, setelah berusia 6 tahun 
Metri mereka masukan ke SDN Kandang Baru. Tapi karena IQ-nya lemah, tiga 
tahun di kelas I tidak pernah naik kelas, sehingga mereka berinisiatif 
memindahkannya ke SDLB. 
Ungakapkan kedua orangtua Metri, dibenarkan guru olahraga SDLB, Suhardi. 
Begitu duduk di kelas I SDLB tahun 2002, sebagaimana murid lain, pada 
Metri juga tidak ada yang menonjol. “Perbedaannya dengan murid wanita 
lain, Metri menyukai olahraga laki-laki, main sepakbola dan bulutangkis. 
Kebiasaan itu kami biarkan sampai dia duduk di kelas III tahun 2004,” 
jelas Suhar­di. Namun karena perkembangan fisiknya cukup baik dan dia hobi 
berolahraga, tahun 2004 itu bakat yang dia miliki disalurkan ke olahraga 
tenis meja. Dia pun menyukai dan menyenanginya, sehingga latihan 
dilaksanakan setiap ada kesempatan. Meski Metri cacat tuna grahita ringan 
(debil), dengan IQ 70, namun berkat ketekunannya berlatih, dia cepat 
pandai, sehingga waktu mengikuti Popcada Sumbar di Padang, Mei 2005, Metri 
meraih juara I di tunggal putri. Karena juara di tingkat Sumbar, pada 
September tahun yang sama, Metri diutus mengikuti Popcanas di Solo. Dia 
pun tampil sebagai juara I di tunggal putri. 
Selain Popcada dan Popcanas, sebelum mengikuti SOWSG di Shanghai Cina, 
Metri juga memperkuat kontingen Sumbar ke Porwil Soina di Pekan Baru dan 
Pornas Soina di Jakarta, Juni 2006. Hasil yang diraih cukup memuaskan, dia 
tampil sebagai juara I di ganda campuran dan juara III di tunggal putri, 
urai Suhardi. Bukti dari prestasi yang diukir dan keberhasilan yang diraih 
Metri lewat olahraga tenis meja, kini di gedung SDLB Sawahlunto Sijunjung, 
terpajang sejumlah piala dan piagam penghargaan. Prestasi gemilang yang 
diraih anak cacat yang pantas dicatat dengan tinta emas itu, tentunya 
tidak terlepas dari upaya dan kerja keras yang dilakukan guru olahraga 
SDLB, Suhardi. Karena lewat tangan dingin bapak ini juara demi juara, 
bahkan juara dunia, berhasil diraih metri. Menjawab Singgalang , kemarin, 
Metri mengaku cukup senang saat berada di Shanghai . “Di Shanghai enak, 
saya senang di sana . Tidur di hotel tinggi (hotel bertingkat-Red) yang 
dingin. Makan enak, teman saya juga banyak,” tururnya. Namun ketika 
ditanya apa nama hotel dan siapa saja temannya, Metri mengaku tidak ingat. 
“Apa nama hotel dan siapa saja teman bermain, saya tidak ngat. Lupa 
saya,”? katanya dengan senyum. Nasrul Rasyad 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Jika anda, kirim email kosong ke >>: 
berhenti >> [EMAIL PROTECTED] 
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] 
digest: >> [EMAIL PROTECTED] 
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke