Tulisan spt ini saya suka sekali
   
  salam 
  K Suheimi

muhammad syahreza <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
        Memaknai Kerja
Oleh : Andrias Harefa "WTS" (Writer, Trainer, Speaker), motivator dan penulis 
30 buku laris

Apa arti kerja bagi Anda?" tanya saya kepada sejumlah kawan. 
"Aktivitas untuk memperoleh nafkah hidup," jawab Didi yang pengusaha. 
"Kegiatan yang melibatkan usaha mental atau fisik yang dilakukan untuk mencapai 
suatu tujuan atau hasil," ujar Elly yang dosen perguruan tinggi. 
"Tugas-tugas yang harus ditunaikan," kata Wawan yang tentara. 
"Mengembangkan potensi diri, memenuhi panggilan batin, mencari nafkah sekaligus 
memberi makna pada hidup melalui karya-karya kita," urai Bagong yang pegawai. 

*** 

Di sekolah kehidupan kita menyaksikan bahwa cara pandang atau peta yang kita 
pergunakan untuk memberi makna pada pekerjaan, akan mempengaruhi sikap dan 
perilaku kita dalam bekerja. 

Seorang yang memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang penting, bernilai, 
bahkan mulia, misalnya, akan menunjukkan sikap kerja yang berbeda dengan mereka 
yang memaknai pekerjaannya sebagai hal yang tidak penting, tak bernilai, bahkan 
hina. Orang-orang yang memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang pantas 
dibanggakan akan menunjukkan perilaku kerja yang berbeda dengan orang-orang 
yang merasa malu dengan pekerjaan mereka. Masalahnya bukan pada "apa yang 
dikerjakan", tetapi pada bagaimana mereka memaknai pekerjaan tersebut. 

Seperti seorang kawan bernama Anton yang memaknai pekerjaannya hanya sebagai 
pekerjaan untuk nafkah hidup semata. Statusnya sebagai wiraniaga di perusahaan 
asuransi terkemuka negeri ini, sebenarnya cukup bisa dibanggakan. Namun, ia 
sedikit sekali menaruh minat atas apa yang dikerjakannya dan tak menyukai sifat 
pekerjaannya yang memberikan banyak tantangan. Hanya karena merasa wajib 
bekerja agar mendapatkan penghasilan, maka Anton bertahan di tempat kerjanya 
itu. Akibatnya, Anton sangat sensitif terhadap soal jumlah komisi yang 
diperolehnya. Jika komisinya berkurang sedikit saja dari biasanya, atau ia 
mendapatkan informasi ada komisi yang sedikit lebih tinggi di perusahaan 
asuransi lain, maka ia langsung ingin cepat-cepat pindah kerja. Kalau ada 
kesempatan kerja di luar industri asuransi pun, sepanjang hal itu memberikan 
penghasilan lebih besar, Anton akan segera merasa tertarik. Saat-saat yang 
paling menyenangkan bagi Anton adalah tanggal pembayaran komisi/gajian.
 Selebihnya adalah kewajiban yang harus dilakukan. 

Berbeda dengan Anton, kawan bernama Tommy memaknai pekerjaannya sebagai karier. 
Ia ingin ada peningkatan karier dari waktu ke waktu. Artinya, ia tidak melihat 
uang atau gaji sebagai satu-satunya faktor penentu kepuasan kerjanya. Ia juga 
memperhitungkan soal-soal lain, terutama soal kekuasaan/jabatan, status sosial, 
dan gengsi. Walau gajinya sebagai kepala bidang operasional sebuah bank 
nasional yang sudah mapan hanya rata-rata industri saja, namun ia tetap 
bersemangat karena merasa ada prospek karier untuk menjadi kepala cabang di 
tahun-tahun mendatang. Lagi pula, ia sudah mulai mendapatkan fasilitas pinjaman 
untuk membeli mobil idamannya, sesuatu yang menaikkan gengsinya di lingkungan 
kerabat dan tempat pemukimannya. Bagi Tommy, ia akan mulai berpikir untuk 
mencari pekerjaan baru, bila kariernya sudah mentok tak kemana-mana. 

Lain lagi halnya dengan Titin yang bekerja sebagai penulis lepas. Ia memaknai 
pekerjaannya sebagai panggilan batin. Ia mencintai pekerjaannya, dan antara 
pekerjaan dengan irama kehidupannya sehari-hari tak terlalu banyak bedanya. 
Sebagai ibu dari dua anak remaja yang sudah ditinggal mati oleh suaminya, Titin 
terkadang ikhlas tak mendapatkan imbalan material apapun dari karya tulisnya 
yang dipublikasikan pihak lain untuk tujuan sosial. Ia merasa memang itulah 
tugasnya. Ia merasa ada kemuliaan dari apa yang dikerjakannya. Dan ia juga 
sangat menikmati kebebasan waktu kerjanya yang menurutnya "tak ternilai 
harganya". Sebab, sebagai penulis lepas ia bisa mengatur sendiri waktu untuk 
mengurus anak-anak dan mencari nafkah. Ia juga tidak harus terikat pada lokasi 
kerja seperti kantor, karena bisa bekerja dimana saja berkat laptop sederhana 
miliknya. Karenanya, walau penghasilan Titin tak berlebihan, ia tak pernah 
berpikir untuk berganti pekerjaan. 

Baik Anton, Tommy, maupun Titin, adalah wajah dari orang-orang di sekitar kita. 

Orang-orang seperti Anton selalu mengutamakan gaji, komisi, uang. Status 
sosial, gengsi, jabatan, dan panggilan hidup urusan belakangan. Sepanjang 
pekerjaan mereka menghasilkan uang yang lebih banyak, mereka bersemangat dalam 
bekerja. Sementara orang-orang seperti Tommy masih bersedia bersabar dengan 
gaji yang pas-pasan, asalkan diberi jabatan formal, kekuasaan memimpin sejumlah 
bawahan, dan gengsi karena bekerja di perusahaan terkemuka. Dan bagi 
orang-orang seperti Titin, pekerjaan haruslah berkaitan dengan keyakinannya 
atas kontribusi hidupnya bagi keluarga, bangsa, masyarakat, atau dunia. Tak 
soal penghasilan pas-pasan, tanpa jabatan mentereng, tak punya kantor yang 
megah, dan sebagainya. Asal ada keyakinan bahwa karya-karyanya berguna bagi 
banyak orang, ikut mendorong proses-proses kebudayaan, membuat dunia menjadi 
tempat yang lebih indah dan layak dihuni, cukuplah. (selengkapnya...) 

Kunjungi :
http://bahanbacaan.blogspot.com/

  Sumber Ilmu Pengetahuan Anda
  






       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: 
[EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke