Iko bana nan dipraktekkan dek urang Barat geledir ko. Awak nyo tubo taruih jo 
teknologi nan nyo buek. Balilah taruih oto feroza...kijang....mercedez...BMW 
tu.... Usang saketek HP, lansuang babali ganti e nan terbaru......Kalau indak, 
awak maraso randah gensi.  Nyo kauik pitih awak....nyo kacau kesadaran regional 
dan nasional awak. Kito sangko kito nan paliang modern. Tinggi pulo onjak pado 
galapua.

syd


Assalamualaikum w.w. Sanak Dewis Natra,
 
Tarimo kasih ateh kiriman tulisan Sanak Nasrul Azwar, nan salain alah mancubo 
mangurai kompleksitas masalah Minangkabau [di Ranah] juo alah bausaho 
manyampaikan saran-saran. Menurut penglihatan saya, saran terpenting dalam 
tulisan Sanak Nasrul Azwar ini adalah bagian berikut ini:
 
"Dalam situasi dilematis tersebut, upaya-upaya bagi revitalisasi budaya-budaya 
lokal dalam konteks perkembangan budaya global, tampaknya harus didukung oleh 
pemikiran, filosofi, visi dan strategi budaya yang cerdas dan kreatif, sehingga 
globalisasi dapat dijadikan sebagai peluang bagi pengkayaan budaya lokal di 
dalam kancah budaya global, tanpa ha-rus meninggalkan nilai-nilai kunci budaya 
lokal itu sendiri".

Saya setuju dengan pendapat ini. Dalam konteks budaya Minang, yang tidak 
mempunyai institusi sosial di atas tingkat nagari, siapakah yang harus 
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya pemikiran, filosofi, visi, dan strategi 
budaya yang cerdas dan kreatif itu ? Gubernur? DPRD? Universitas? Parpol? LSM?
 
Bulan Juni yang lalu, dalam semiloka hak masyarakat hukum adat Minangkabau di 
Universitas Andalas, saya menyampaikan gagasan agar ada suatu lembaga 
pengkajian terpadu terhadap dinamika masyarakat Minangkabau, oleh karena 
masalah yang dihadapi oleh masyarakat Minangkabau benar-benar multi kompleks, 
bukan hanya ekonomi , politik, atau sosial budaya saja, tetapi juga sejak dari 
tataran pemikiran yang paling dasar. Bukankah sulitnya membenahi masalah 
pemikiran yang paling dasar itu yang merupakan sumber dari betapa susahnya kita 
menjabarkan apa yang kita sebut sebagai 'ABS SBK' itu? Saya jadi teringat pada 
pendapat Prof Dr Bahder Djohan dahulu, bahwa sesungguhnya Sumatera Barat 
memerlukan suatu Fakultas Filsafat.
 
Bagaimanapun, kesediaan Bp Prof Dr Musliar Kasim, Rektor Unand, untuk membentuk 
suatu kelompok kerja untuk menyusun draft Kompilasi Hukum ABS SBK akan 
merupakan suatu langkah positif ke arah itu. Mari kita dukung kesediaan beliau 
tersebut.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar


      ________________________________________________________ 
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi 
Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke