Penulis urang awak nan tingga di Washington, DC
  Jadi masih ok untuk RN yo.....
   
  ajoduta

Gadis Arivia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
From: "Gadis Arivia" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 4 Jan 2008 14:05:14 -0600
Subject: [forum-iki] Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Obama vs Hillary = SBY vs Mega ?

          "The Idea of Change!"
   
  Oleh: Gadis Arivia
   
  Hingga larut malam, mata masyarakat Amerika melekat ke tv mereka.  Di sebuah 
ruangan keluarga di Maryland, keluarga Smith menyimak baik-baik hasil dari 
pemilihan di Iowa.  Mereka keluarga kulit putih biasa dari kalangan menengah 
yang sibuk sejak pukul 7 malam berdebat di ruangan keluarga.  Keluarga yang 
terdiri dari tiga orang ini masing-masing memiliki jagoannya.  Sang ayah 
memilih John Edwards yang memperoleh suara 30%, sang ibu memilih Hillary 
Clinton dengan 29% suara sedangkan sang anak yang masih berumur 12 tahun 
memilih Barack Obama dan berjingkrak-jingkrak karena idolanya menang 38%.  
Masing-masing mengemukakan pendapatnya tentang pilihan mereka.  Sang ayah 
merasa pemimpin masa depan Amerika haruslah seorang populis yang berada di 
belakang rakyat miskin sedangkan sang ibu memilih Hillary Clinton karena merasa 
pengalaman dan kerja keras merupakan nilai-nilai bangsa Amerika sedangkan sang 
anak mengharapkan masa depan Amerika yang "cool", dipimpin oleh orang muda dari
 kalangan campur karena Amerika pada dasarnya masyarakat "melting pot".  Semua 
mengajukan perbedaan pendapat masing-masing namun semua sepakat bahwa perubahan 
di Amerika hanya dapat diperoleh lewat partai Demokrat. 
   
  Partai Demokrat merepresentasikan perubahan, kandidat-kandidat mereka 
mencerminkan hal itu.  Hillary Clinton bila terpilih akan menjadi presiden 
perempuan pertama sedangkan Barack Obama bila terpilih akan menjadi presiden 
keturunan Afrika-Amerika pertama di Amerika.  Pemilihan di Iowa memang proses 
pemilihan awal dan para kandidat ini harus berkampanye dan merebut hati pemilih 
di 49 negara bagian lainnya.  Namun, hasil pemilihan di Iowa menunjukkan 
keiinginan yang kuat dari masyarakat Amerika untuk sebuah pemerintahan yang 
berbeda, Hillary di dalam pidatonya di Iowa menyatakan:"We're sending a clear 
message that we are going to have change and that change will be a Democratic 
president in the White House in 2009".  Ada sebuah keletihan di masyarakat AS 
menghadapi politikus-politikus dari partai Republik.  Isu-isu yang diusung 
partai Republik mempersoalkan imigran ilegal, pembelaan perang Irak, terorisme, 
anti aborsi dan pajak membuat masyarakat lelah dan bosan.  Mereka
 lebih mengiginkan isu penghentian perang Irak, kesehatan, ekonomi dan 
pendidikan, isu-isu yang diusung politikus partai Demokrat.  
   
  "The idea of change" menjadi magnet bagi publik Amerika tinggal bagaimana 
"change" itu akan diperoleh.  Apakah "change" akan diperoleh dengan inspirasi 
(Obama), atau "change" dibuktikan dengan kerja keras (Hillary) ataukah dengan 
"harapan" (Edwards)?  Inilah pertanyaan-pertanyaan yang penting bagi publik 
Amerika.  
   
  Bagi Hillary, kerja keras merupakan bagian dari etika masyarakat Amerika.  
Etika kerja ini ia dapatkan dari latar belakang keluarganya.  Keluarga Hillary 
merupakan keluarga biasa, kelas menengah, ayahnya memiliki bisnis kecil dan 
ibunya anak seorang pemadam kebakaran.  Ibunya berasal dari keluarga susah yang 
ketika berumur 8 tahun bersama dengan adiknya, 3 tahun, terpaksa naik kereta 
api selama empat hari, hanya berdua, mencari nenek mereka untuk dapat tinggal 
dengan layak.  Orang tua mereka karena keadaan ekonomi tidak sanggup menjaga 
mereka.  Cerita tentang masa susah ibunya saat masih anak-anak membuat Hillary 
sepanjang hidupnya memperjuangkan hak-hak anak.  Setelah tamat dari Wellesly 
College ia kemudian meneruskan studinya di Yale University bidang hukum.  
Selama kuliah, ia membantu pelayanan hukum untuk keluarga dan anak-anak yang 
mengalami kekerasan.  Setelah tamat dari Yale University ia bekerja sebagai 
pengacara di Children's Defence Fund.  Ia sempat masuk dalam
 anggota yudikatif untuk mengadili "impeachment" Richard Nixon, namun setelah 
itu, ia tidak ingin melanjutkan karier sebagai pengacara papan atas, ia kembali 
berniat meneruskan pekerjaan hukum untuk masalah-masalah sosial.  Di Arkansas, 
ia kemudian mendirikan sebuah pelayanan klinik hukum untuk keluarga dan 
anak-anak yang mengalami kekerasan. Di usianya yang ke-30, ia diangkat oleh 
presiden Carter untuk duduk sebagai ketua Dewan Pelayanan Hukum Amerika khusus 
menangani persoalan hukum untuk rakyat miskin.  Ia pun meraih penghargaan dua 
kali sebagai pengacara terbaik di Amerika Serikat.  Di Arkansas pula ia 
mengantarkan suaminya meraih kemenangan menjadi gubernur Arkansas.  Ketika Bill 
Clinton menjadi presiden, Hillary sebagai ibu negara tidak duduk manis saja.  
Ia bekerja keras berbicara di berbagai forum internasional untuk hak-hak anak 
dan perempuan serta Hak Asasi Manusia.  Ia sadar pengaruhnya sebagai ibu negara 
sehingga ia ingin memanfaatkan posisinya sebaik mungkin
 untuk kepentingan anak-anak dan perempuan di seluruh dunia.  Ia yang 
menyuarakan secara lantang di berbagai belahan dunia bahwa "hak-hak perempuan 
adalah hak asasi manusia".  Ia juga bekerja keras untuk mendorong terwujudnya 
Program Asuransi Negara untuk Kesehatan Semua Anak, program ini menolong jutaan 
anak-anak.  Bukunya "It takes a village to raise a child" menjadi buku terlaris 
dan seluruh keuntungan satu juta dollar ia sumbangkan untuk kemajuan dan 
hak-hak anak.  Ia memang gagal memperjuangkan program kesehatan universal namun 
dari kegagalan tersebut ia belajar untuk dapat memperjuangkan kembali program 
kesehatan yang lebih baik dan dapat diimplementasikan.  Kesehatan untuk semua 
merupakan perjuangan Hillary yang tiada habisnya. 
   
  Pada tahun 2000 Hillary memulai kariernya di Parlemen merepresentasikan New 
York.  Ia berhasil memperjuangkan berbagai kebijakan seperti pemotongan pajak 
untuk kelas menengah, menaikkan upah minimum, investasi untuk menciptakan 
lapangan kerja, akses internet yang luas penting untuk peningkatan ekonomi 
masyarakat di pedesaan, komitmen AS untuk melawang HIV/AIDS secara global, dsb. 
Pada tahun 2006 karena hasil pekerjaannya yang cemerlang ia dipilih lagi 
menjadi anggota Parlemen mewakili New York untuk kedua kalinya.   
   
  Hillary menekankan pengalamannya selama 35 tahun bekerja untuk publik 
Amerika, Hillary menekankan "experience" sebagai yang terpenting dalam memimpin 
Amerika di abad ke 21.  Di sinilah yang membuat Hillary berbeda dengan Obama.  
Obama baru masuk parlemen pada tahun 2005, Karena belum lama berkiprah di 
parlemen tidak banyak yang dapat dibuktikan dari kerja Obama.  Meskipun 
demikian, pekerjaan yang patut dicatat adalah perjuangannya meloloskan 
kebijakan merekam setiap investigasi yang dilakukan oleh polisi.  Rekaman ini 
penting agar dapat melindungi korban dari kesewenang-wenangan yang dapat 
dilakukan oleh aparat. Kebijakan lain yang berhasil adalah membantu keluarga 
miskin. Memang keberhasilan perjuangan kebijakan-kebijakan Obama lebih banyak 
sebatas di tingkat negara bagian Illinois dan bukan secara nasional.  Kelebihan 
Obama adalah ia mampu menjual "inspirasi" ke publik Amerika.  Publik Amerika 
kini bertanya-tanya lagi "do we need experience or do we need inspiration?"
 dalam menghadapi persoalan isu domestik dan global. 
   
  Bagi saya kandidat-kandidat dari partai Demokrat sangat dinamis, berwawasan 
luas dan jelas dalam program-programnya.  Kandidat-kandidat presiden seperti 
ini jarang ditemukan di Indonesia. Ada yang membandingkan Hillary dengan 
Megawati, menurut saya perbandingan ini sangat jauh.  Track record Hillary 
tentu lebih solid dan karier politiknya dicapai bukan karena suaminya (apalagi 
ayahnya) tapi karena kerja keras bertahun-tahun lamanya malang melintang di 
dunia politik dengan hasil yang dapat dibuktikan.  Publik Indonesia juga ada 
yang membandingkan Obama dengan SBY, ini tentu tidak sepandan sama sekali.  SBY 
tidak memberikan inspirasi apapun kepada masyarakat Indonesia. 
   
  Yang membuat saya takjub dengan "the idea of change" dari partai Demokrat 
adalah bahwa baik Hillary maupun Obama merupakan kandidat yang 
merepresentasikan bukan saja perubahan akan tetapi "posibilitas".  Bagi 
generasi muda, posibilitas ini penting karena apakah perempuan yang nantinya 
menjadi presiden di negara nomor satu ini ataukah seorang kulit hitam, keduanya 
telah mendobrak dinding mayoritas kulit putih dan laki-laki, bila dinding 
tersebut dapat didobrak, maka bisa saja seorang homoseksual, lesbian dan etnis 
atau agama minoritas lainnya dapat menjadi pemimpin besar.  "There is no limit 
to possibilities..." 
   
   
  
 
  On Jan 3, 2008 11:49 PM, Budi Dharma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            
Menarik sekali mencermati pertarungan para kandidat presiden USA hari2 ini. 
Bila hendak dibandingkan dengan kondisi politik di negeri ini : Obama miriplah 
disandingkan dengan figure SBY yang mewakili sisi maskulin, sedangkan Hillary 
seperti mbak Mega yang mengusung sisi feminism. Bedanya Obama vs Hillary harus 
bertarung di babak "semifinal" karena keduanya berasal dari partai yang sama, 
beda dengan disini. 

Kalau Obama dan Hillary boleh dikatakan "wajah2 baru", lha disini malah para 
mantan capres pun masih ngotot untuk "berkuasa" lagi di 2009. Bila kampanye 
capres USA itu lebih pada kehandalan tebar program dan janji, lha disini justru 
yang laku tuch tebar pesona dan omong kosong. 

Kalau disana ada yang namanya konvensi untuk menjaring calon dari luar, lha 
disini malah cari pasangan dari luar partai. Begitulah kalau pengurus partai 
tidak mendidik kadernya untuk dibina menjadi pemimpin, lha wong sebagai anggota 
parlemen aja malah minta bantuan staf ahli, iki piye… Partai bukan menjadi 
sekolahnya para politikus tempat mengabdi bagi rakyat, justru dianggap 
pekerjaan yang harus digaji dari rakyat. Semuanya bilang kecewa, tapi hanya 
sebatas mengeluh dan malah minta orang lain saja yang maju. 

Tersenyum juga saya melihat karikatur KOMPAS hari ini yang menggambarkan dalih 
"sang ahli" bahwa banjir ini adalah fenomena alam. Juga ketika jargon" bersama 
kita bisa" justru tidak ampuh lagi mengatasi semuanya. Maka ketidakpuasan itu 
diwujudkan dengan uneg2 bahwa SBY-JK tidak pantas maju lagi di pemilu 2009. 
Lalu menurut pembaca, siapa yang pantas ? 


PS :
Resolusi 2008. Mungkin milis ini bisa bikin polling kecil2-an untuk mencari 
tokoh2 masyarakat figure alternative yg cukup mumpumi untuk naik ke panggung 
politik Indonesia mulai sekarang ? Saatnya yang muda membuat breakthrou'… 


---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

[Non-text portions of this message have been removed]








  

__._,_.___   Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
  Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar 
  ==============================================


============================================== 
    MARKETPLACE
      
---------------------------------
  Earn your degree in as few as 2 years - Advance your career with an AS, BS, 
MS degree - College-Finder.net. 


   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

    Visit Your Group 
      New business?
  Get new customers.
  List your web site
  in Yahoo! Search.

    Real Food Group
  Share recipes
  and favorite meals
  w/ Real Food lovers.

    Endurance Zone
  A Yahoo! Group
  Learn how to
  increase endurance.



  .

 
__,_._,___                         



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke