Salam sanak sapalanta kasadonyo. Sekedar berbagi cerita di hari libur panjang. •••
Shubuh tadi pagi saya diberi pengajaran oleh Allah, tentang praktek sabar. Hari ini saya berangkat menuju Jogyakarta jam 3 dinihari. Berencana Shalat shubuh di rest area tol Padalanyi. Saat shubuh tiba dan sampai di rest area itu mata saya terkelap dan akhirnya lokasi itu terlewatkan dalam perjalanan ini. Mungkin karena pengaruh ketegangan di tol cikampek,akibat banyak truk raksasa yang berjalan bak keong, kegagalan shalat di rest area menyebabkan hati ini galau. Menumpahkan kemarahan pada diri dan pengemudi. Termasuk saya marah pd Tuhan. Apa artinya tidur yang terkelap itu ? Lalu kenapa saya dilalaikan. Bukankah saya berdoa minta dilancarka melalui shalat qasar saat berangkat, sesuai dengan rencana saya. Anehnya setelah tol padalenyi itu tidak ada satu mesjidpun. Suami mengajak shalat di pom bensin. Saya menolak dengan alasan tidak nyaman dan tidak khusuk. Dalam pencarian menjelang batas shubuh akhirnya kami menemukan mesjid kecil yang bernama Al Ikhlas diarea restoran kecil pula. Mesjid itu dikelola oleh sebuah keluarga. Tampaknya memang disediakan untuk pelintas batas. Kaum perempuan disediakan tempat khusus didalam sebuah rumah. Seorang ibu menyambut kaum perempuan dengan ramah. Ia Melayani kami seperti tamunya. Saya shalat disini melebihi kenyamanan yang saya angankan di sebuah rest area itu. Saya jadi malu sama Tuhan. Tatkala saya marah padaNya. Yang merasa doa saya tak diijabahNya. Berburuk sangka padaNya. Kenapa menghambat langkahku untuk menghadap padaNya. Ternyata DIA mengantarkan saya ke suatu tempat dimana ada satu keluarga besar yang berbuat baik dalam melayani umat . Untuk menjadi contohku. Disini saya dipahamkan Allah, bahwa tatkala kita meminta, janganlah hitung hitungan melalui doa kita. Ini yang sering secara tidak sadar kita lakukan. Kita sering berdoa dengan logika berbalut nafsu. Tidak dengan iman dalam wujud sabar dan pasrah. Demikianlah hendaknya kita dalam berjalan. Baik dalam menjalani hidup dan hari hari kita. Hikmah berikutnya. Tatkala bertadabur alam di Ranah Minang, saya sulit menemui mesjid yang memiliki fasilitas tandas/wc yang memadai. Mesjidnya bagus tapi tandasnya sangat buruk sekali. Padahal yang satu ini hal yang pokok dalam bersuci. Lalu adakah keramahan seperti ini di ranah kita. Tatkala sang ibu itu melepas saya, " barakallah ya bu... Semoga dalam perjalanan panjang ibu ..selamat sampai tujuan. Aamiin ya rabbal alamiin. Ya,.perjalanan saya masih panjang. Lebih lebih memaknai sabar. Innallaha maasshabirin. Itu yang saya maknai pengajaran dari Allah pada hari ini. Wassalam, Evy Nizhamul, Masuk perbatasan Jateng Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/