Bagi sanak nan pernah bakunjung tantu sapandapek jo ambo, makam
pahlawan nasional kurang tauruih. Babeda jo makam Kiai Mojo, dek dakek
jo kampung Jawa Tondano, jadi diuruih jo masyarakat Jaton tu dek
mereka keturunan para pengawal Kiai Mojo tu. Tadanga berita pemda
kurang perhatian. Maklum dek beda agamo.

-----------------------------------------
Berziarah di Makam Imam Bonjol

Kompas, Sabtu, 31 Maret 2012 | 13:43 PM



Makam pahlawan nasional Imam Bonjol di Desa Lota, Kecamatan Pineleng,
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Photo: Kompas/TIA

MANADO, KOMPAS.com -- Selain wisata alam dan kuliner, Sulawesi Utara
pun punya wisata lain yang tidak kalah menarik. Di kota ini banyak
gereja nan cantik dan arsitekturnya unik. Namun, ada pula wisata
sejarah, seperti mengunjungi makam pahlawan Imam Bonjol di Desa Lota,
Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa.

Di desa itu, di antara rerimbunan pohon, mencuat bangunan adat khas
Sumatera Barat. Bangunan kecil beratap bagonjong itu adalah cungkup
makam sang pahlawan yang terkenal dalam Perang Padri di Tanah Minang.

"Bangunan sudah beberapa kali direnovasi, terakhir pada tahun 1992
atas perintah Menteri Perhubungan Azwar Anas," kata Ainun, pengurus
makam yang juga keturunan keempat dari pengawal Imam Bonjol, Apolos.

Makam sosok yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia itu sederhana.
Hanya dikelilingi keramik putih dengan nisan bertulisan namanya dan
tahun kelahiran, yakni 1774 di Tanjung Bungo/Bonjol, Sumatera Barat,
berikut tanggal wafatnya, 6 November 1854 di pengasingan di Minahasa.

Nama yang tertulis pada nisan adalah Peto Syarif Ibnu Pandito
Bayanuddin bergelar Tuanku Imam Bonjol, Pahlawan Nasional.

Sekitar 60 meter dari lokasi makam, di tepi Sungai Malalayan, terdapat
batu datar yang dulu selalu menjadi tempat shalat Imam Bonjol.

Untuk mencapai lokasi pengunjung melewati jalan setapak dari batu,
menurun ke aras sungai. Makam ini biasanya ramai pengunjung saat hari
Minggu dan selama musim liburan.

-- 
Sent from my mobile device

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman.
rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke