Tks Sanak Afda;

Melalui media apo dan bilo info/"release" Oleh: *Irwan Prayitno* nan di bawahko 
dimuek ...!?

Dari sakian evaluasi Liau, apo langkah2 kongkrit nan ka Liau lakukan, sasuai 
kapasitas Liau sbg Gubernur Sumatera Barat;

ado target waktu ....!? Dari langkah2 kongkrit nan ka liau lakukan ...!?


Salam Ta'zim;
Aslim Nurhasan ST SATI | aslimnurha...@gmail.com
22BC124D | +62811918886 | www.haragreen.co.id

-----Original Message-----
From: Afda Rizki <afdari...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 25 Jun 2012 08:55:41 
To: RantauNet@googlegroups.com<RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Setelah TdS Usai

SETELAH TdS USAI

Oleh: *Irwan Prayitno*

Iven internasional bertajuk Tour de Singkarak (TdS) IV tahun ini, selesai
digelar. Fakta membuktikan, masyarakat Sumatra Barat mampu menjadi tuan
rumah alek gadang tersebut untuk keempat kali. Acara yang menjadi sorotan
masyarakat internasional tersebut berlangsung dengan sangat baik dan terus
makin membaik dari tahun ke tahun. Jika TdS pertama 2009 diikuti 14 negara
yang menurunkan 150 pebalap. Tahun ini diikuti 20 negara yang menurunkan
250 pembalap. Jarak yang ditempuh juga makin bertambah panjang, jika pada
2009 sepanjang 218 kilometer, tahun ini total jarak yang ditempuh 856
kilometer. Daerah yang dilewati empat kabupaten dan kota pada 2009, tahun
ini menjadi 14 kabupaten dan kota.

Durasi waktu lomba meningkat dari 5 hari pada 2009 menjadi 7 hari pada
tahun ini. Tentu saja jumlah hadiah yang disediakan juga meningkat dari
Rp700 juta pada 2009 meningkat menjadi Rp1 milyar pada 2012.

Juga merupakan sebuah perhargaan bagi kita semua dan menandakan sebuah
perhatian serius dari Pemerintah Pusat, TdS dibuka Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dan ditutup Menteri Pemuda dan Olahraga
Andi Malarangeng.

Tentu saja keberhasilan yang dicapai dalam tempo yang relatif singkat
merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak terutama panitia dari
jajaran Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Panitia nasional maupun
internasional dari berbagai negara, media cetak maupun elektronik baik
daerah, nasional maupun internasional, pemerintah kabupaten dan kota serta
masyarakat Sumatera Barat.

Kita gembira dan bersyukur, sejauh ini semua berjalan lancar dan bisa
dikatakan sukses. Namun timbul pertanyaan apa setelah ini, apa tindak
lanjut dari TdS?

Setelah Sumatra Barat dikenal dunia, keindahan alam Sumbar yang eksotik
mulai dikenal dunia dan berhasil menarik wisatawan, bagaimana sikap kita?
Apa yang harus kita persiapkan?

Jika ditanya untuk apa TdS diadakan, menurut saya jawaban utamanya cuma
satu : meningkatkan ekonomi masyarakat.
Setelah TdS sukses dilaksanakan, setelah wisatawan datang berkunjung ke
Sumatra Barat, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan TdS, maka misi
selanjutnya, bagaimana kunjungan wisatawan tersebut berdampak positif
terhadap ekonomi masyarakat.

Kita semua sudah tahu dan dunia pun telah mengakui Sumatra Barat memiliki
potensi alam yang luar biasa. Sumatera Barat punya budaya dan seni yang
spesifik, kita juga punya kekayaan kuliner yang diakui kelezatannya di
mana-mana.

Peluang itu makin terbuka, karena Sumatra Barat bisa dijadikan tujuan
wisata alternatif karena bagaimanapun, wisatawan selalu mencari sesuatu
yang baru dan menarik untuk dikunjungi.

Wisatawan pasti akan merasa monoton jika hanya mengunjungi lokasi wisata
yang sama dari tahun ke tahun seperti Bali, Yogja, Malaysia atau Singapura.
Bagaimanapun jika cuma itu ke itu saja pasti jenuh, harus ada destinasi
alternatif.

Tujuan wisata alternatif itu Sumatra Barat, daerah ini sangat potensial.
Kota Bukittinggi atau Sawahlunto telah membuktikan bahwa pariwisata telah
mampu membuat ekonomi daerah ini berdenyut.

Efek berganda dari pertumbuhan wisata telah membuat ekonomi masyarakat
tumbuh secara nyata. Itulah keistimewaan industri pariwisata dibandingkan
industri lain, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh kelompok tertentu,
tetapi berdampak langsung terhadap masyarakat secara luas.

Dengan demikian berarti tugas selanjutnya, adalah mempersiapkan Sumatra
Barat menjadi tempat wisata yang layak. Kebersihan, keindahan dan
kenyamanan menjadi kata-kata kunci agar wisatawan berkunjung dan betah
membelanjakan uangnya di sini.

Namun hampir di semua objek wisata kita bertebaran sampah dimana-mana.
Kondisi ini harus segera diubah, kebiasaan membuang sampah di sembarang
tempat harus segera dihapus.

Saya menyaksikan sendiri, peserta atau panitia TdS dari negara lain selalu
memasukkan dan menyimpan sampah mereka dalam kantong-kantong untuk kemudian
dibuang di tempat sampah. Tapi justru masyarakat kita membuang sampah
sembarangan dimana saja mereka suka.

Tentu saja kebiasaan ini harus segera kita ubah. Banyak wisatawan yang
memilih tinggal di rumah penduduk (home stay), bukan hotel berbintang asal
rumah tersebut bersih dan nyaman. Hal ini tentu akan berdampak terhadap
ekonomi masyarakat.

Satu lagi yang perlu kita ubah adalah sikap melayani wisatawan. Kalau
ditanya kenapa wisatawan memilih Bali, Jogyakarta atau Bandung, jawabannya
adalah keramahan masyarakat setempat, sikap profesional mereka melayani
wisatawan.

Di bandara di daerah tersebut tidak akan kita temui pengemudi taksi
rebut-rebutan penumpang, apalagi sambil menarik-narik tas mereka.
Premanisme di objek wisata juga paling banyak dikeluhkan wisatawan sehingga
mereka kapok berkunjung ke daerah itu.

Usai TdS juga diharapkan berdampak terhadap ani mo masyarakat masyarakat
Sumbar untuk berolahraga sepeda, bahkan diharapkan ke depan akan uncul
pembalap sepeda yang bakal menjuarai Tour de Singkarak, sekaligus menjadi
pembalap nasional.

Tentu saja infrastuktur pendukung harus terus ditingkatkan. Biasanya jika
peluang bisnis terbuka, kondisi dan masyarakat setempat mendukung, otomatis
investor akan turun turun menanamkan modal untuk menyiapkan fasilitas.

Pemerintah kota dan kabupaten tentu juga akan menfasilitasi agar semua itu
bisa terwujud, tinggal menunggu komitment kita bersama. (*)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke