MakNgah nan budiman,
Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo 
banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan 
al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah tu 
(hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah  khusus seperti shalat.

MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna 
dengan Guntur Romli (JIL)  yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam 
majalah Gatra.

Salam,

Akmal N. Basral


Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak" <alhaqirwalfa...@yahoo.com> wrote:

> Sanak Akmal,
> 
> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
> rambuik tu..????
> 
> 
> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> 
> 
> 
> Sangenek,
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> 
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> From: "Akmal N. Basral" <an...@yahoo.com>
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:
> 
>> Assalamualaikum, wr.wb
>> 
>> Adidusanak yang saya hormati.
>> 
>> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
>> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
>> 
>> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
>> Begini.
>> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
>> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
>> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
>> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
>> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
>> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
>> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
>> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar 
>> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg 
>> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, 
>> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya 
>> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata 
>> teman2 kala itu. 
>> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di 
>> UI ada NKK BKK.
>> 
>> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
>> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
>> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata 
>> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk 
>> hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
>> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
>> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
>> gangguan.(QS 33:59). 
>> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
>> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
>> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
>> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
>> 24:31)
>> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
>> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
>> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
>> 
>> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan 
>> islam.
>> 
>> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio 
>> dan rasa. Yaitu :
>> A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
>> B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi 
>> jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah 
>> ini. 
>> C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. 
>> D. Dan lain lain yang pro dan kontra.
>> 
>> Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah :
>> 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar :
>> Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah 
>> masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya 
>> Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi 
>> oleh budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu 
>> pengetahuan dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan.
>> 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah 
>> sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak 
>> baik”. 
>> 
>> Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman 
>> saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat 
>> atau tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. 
>> Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat. Wafi amfusikum 
>> afala tubsiruun.
>> 
>> Demikian uraian saya tentang jilbab. 
>> 
>> Selamat menjalani ibadah di bulan Ramadhan
>> 
>> Wassalam,
>> 
>> Evy Djamaludin
>> 
>> 
>> 
>> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>> From: "Darwin Bahar" <dba...@indo.net.id>
>> Sender: rantaunet@googlegroups.com
>> Date: Mon, 6 Aug 2012 02:44:49 +0700
>> To: Palanta Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
>> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim mengenai Al Maidah
>> 
>> Dinda Zultan sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati;
>> 
>> Tentang pertanyaan Zultan, bara kiro-kiro umua bini H. Agus Salim katiko 
>> bakodak tu? 
>> 
>> Jawaban saya singkat saja:  saya tidak berdusta mengenai kodak tu :)
>> 
>> Lebih lanjut, saya juga tidak berdusta :) pula  tentang guru-guru perempuan 
>> saya di Padangpanjang dulu. Dan hal itu tidak hanya merupakan kasus 
>> Padangpanjang saja dan cara guru perempuan berbusana belaka, tetapi juga 
>> cara perempuan dewasa berbusana pada umumnya dan hampir merata di berbagai 
>> tempat di Ranah Minang. Malahan saya tidak ragu untuk mengatakan, ketika Uni 
>> Nismah masih menjadi murid SGA di Payakumbuh dulu, beliau menggunakan busana 
>> yang tidak berbeda dengan  murid-murid SGA di Padangpanjang ketika itu: rok 
>> putih terusan sedikit di bawah lutut dan lengan baju sampai siku, tanpa 
>> penutup kepala tentu saja.
>> 
>> Bukan baitu Uni?
>> 
>> Dan yang tidak selalu menutup rambut di luar rumah bukan hanya isteri H. 
>> Agus Salim, tetapi juga isteri Pak Natsir, Isteri Bung Hata dan isteri 
>> Soetan Sjahrir. Dr Meutia Hatta, putri Bung Hatta yang disunting oleh Dr 
>> Sri-Edi Swasono, yang selain dikenal sebagai seorang Profesor Ekonomika juga 
>> seorang mubaligh itu juga tidak menggunakan penutup kepala di luar rumah
>> 
>> Kok bisa?
>> 
>> Seperti kita ketahui, Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di 
>> tengah-tengah masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah 
>> SWT yang punya Kitab yang mengetahuinya.  Oleh sebab  itu tafsir, termasuk 
>> QS. An-Nuur 60, dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh budaya 
>> di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dari  
>> masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan. Kita perlu ingat, Ranah 
>> Minang tidak hanya banyak melahirkan negarawan-negarawan besar tetapi juga 
>> ulama-ulama besar. Sejarah juga mencatat, Muhammadiyah dilahirkan di Yogya, 
>> dibesarkan di ranah Minang dan disebarkan ke Nusantara dan ke Semenanjung 
>> Tanah Melayu oleh perantau-perantau Minang. 
>> 
>> Terlalu naifkah beliau-beliau itu membaca An-Nuur 60? Kalau dilihat dari 
>> kaca mata budaya padang pasir—di kawasan  mana sampai saat ini perempuan 
>> tidak boleh menyetir mobil, dan kalau tertangkap tangan akan dihukum cambuk  
>> (atau bagi orang-orang yang sudah terbiasa melihat  segala sesuatu dengan 
>> kacamata budaya padang pasir), boleh jadi jawabannya, ya.
>> 
>> Tafsir mana yang lebih disetujui terpulang kepada diri masing-masing. Karena 
>> pada akhirnya, setiap jiwa hanya akan menanggung dirinya sendiri (Al-Quran).
>> 
>> Bagi saya sendiri—walaupun apalah awak ini— kalau melihat tafsir yang 
>> berbeda dan ragu memilih yang mana, maka sesuai dengan titah Rasulullah, 
>> saya akan minta fatwa kepada qulb (hati nurani) saya sendiri. Saya tidak 
>> pernah terlalu khawatir kalau jawaban hati nurani keliru, karena saya tahu 
>> samudera ampunan Illahi sangatlah luas bagaikan samudera tidak bertepi.
>> 
>> Dan khusus mengenai penutup kepala, saya tidak akan ragu mengikuti pendapat 
>> Pak Natsir—yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan, akhlak dan 
>> kezuhudannya sangat saya kagumi itu:
>> 
>> “Orang yang pakai jilbab itu adalah sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak 
>> pakai jilbab jangan dibilang enggak baik”.
>> 
>> Dengan kata lain yang di atas itu rambut penting, namun yang di bawahnya 
>> lebih penting lagi.
>> 
>> Wallahualam bissawab
>> 
>> Wassalam, HDB-SBK (L, 69)
>> 
>> ===
>> 
>> Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re:  Ustad Chodjim mengenai Al Maidah 
>> Sat Aug 4, 2012 11:11 pm (PDT) . Posted by: 
>> "ZulTan"
>> 
>> Tunggu Sanak Anwar jo Pak Darwin, batanyo ambo ciek. Bara kiro-kiro umua 
>> bini H. Agus Salim katiko bakodak tu?
>> 
>> Kalau lah tuo, mungkin ndak mens lai indak lo sadang manganduang, dan ndak 
>> taragak kawin baliak, jan kan hanyo basalendang, dilapehnyo bagai bajunyo 
>> "tidak mengapa," kecek Allah, asa jan dipanggak'annyo perhiasannyo. Bacolah 
>> QS. An-Nuur 60.
>> 
>> Salam, 
>> ZulTan, L, Bogor
>> Action cures fear.
>> 
>>  
>> 
>> -- 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>> - DILARANG:
>> 1. E-mail besar dari 200KB;
>> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. One Liner.
>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>  
>>  
>>  
>> -- 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> =================================

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke