Pak Nofrins, Kalau saya tak salah, dulu Nanda Hadi pernah hunting foto dengan pesawat ultralight yang dibawa dari Bandung. Mustinya ada barang satu dua di Sumatera Barat. Kan harganya tak mahal-mahal amat, jauh di bawah Cessna, Balaimana kalau PT Tigo Balai Tour tak hanya menyediakan bus yang bagus, tetapi juga pesawat-pesawat ultralights ? Mencetak pilot-pilot pesawat ultralights juga tidak terlalu sulit. Bisa di bandara Halim Perdanakusuma, atau di Pondok Cabe, Jakarta.
Wassalam, Saafroedin Bahar
--- On Sat, 2/2/08, Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Pemprov Bangun Tiga Bandara Feeder To:
RantauNet@googlegroups.com Date: Saturday, February 2, 2008, 12:01 AM
Bagus ini kalau bisa terealisir. Supaya hunting photo on weekend ke Sumbar bisa lebih luas lagi coveragenya...:) Bravo ini buat Pemda Sumbar...! Kalau Prwsta Sumbar sudah "booming", biasanya joy flight otomatis akan berebut yg menyediakan nanti Pak. Tapi mereka itu ya dikasih kemudahan lah. Jgn dicatut duluan, seolah mereka yg butuh kita di Sumbar. Itu akan mengangkat image Prwsta Sumbar. Kasus "beli sticker bandara" utk mobil2 Taxi jgn terulang lagi lah... Salam, Nofrins "Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya senang sekali dengan adanya rencana
membangun bandara feeder ini, yang berarti akan menembus isolasi daerah-daerah yang bersangkutan, yang jelas akan bermanfaat baik secara umum maupun khusus untuk kegiatan pariwisata. Mudah-mudahan rencana ini bisa terlaksana pada waktunya. Ada mimpi saya mengenai pembuatan bandara feeder ini, yaitu: sebuah di sekitar Lambah Anai, sehubungan dengan adanya lapangan golf di sana; dan sebuah di Solok Selatan, sehubungan dengan adanya Danau di Atas dan Danau di Bawah. Selain itu mungkin baik juga kita dorong adanya joy flights dengan pesawat kecil amfibi tipe Cessa ke Danau Maninjau, Danau Singkarak, Danau di Atas dan Danau di Bawah. Siapa yang ingin mempelopori ?
Wassalam, Saafroedin Bahar
--- On Fri, 2/1/08, Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [EMAIL PROTECTED] Pemprov Bangun Tiga Bandara Feeder To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, February 1, 2008, 7:49 PM
Pemprov Bangun Tiga Bandara Feeder
Sabtu, 02 Februari 2008 Padang, Padek-- Pemprov Sumbar terus meningkatkan potensi bandara feeder (pengumpan) untuk menunjang sektor perekonomian dan transportasi daerah. Usai membangun bandara Rokot di Sipora, Kepulauan Mentawai, Pemprov rencananya akan membangun tiga bandara feeder lagi.
Yakni di Kabupaten Dharmasraya, Piobang (Kabupaten Limapuluh Kota) dan Siberut (Kepulauan Mentawai). Dari rencana pembangunan tiga bandara feeder tersebut, baru bandara Dharmasraya yang telah menyelesaikan pembebasan lahan, sementara dua bandara lainnya masih dalam proses pembebasan lahan. "Pembangunan bandara
Dharmasraya kini telah masuk dalam tahap detail engineering (studi kelayakan). Panjang landasan bandara ini direncanakan memiliki panjang 1.800 meter.
Bandara Pengumpan : Aktivitas di Bandara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Usai memĀbangun bandara Rokot di Sipora itu, Pemprov rencananya membangun tiga bandara feeder lagi di Dharmasraya, Piobang (Limapuluh Kota) dan Siberut di Mentawai. Pembangunan bandara ini lebih ditujukan untuk transportasi kargo, mengangkut hasil rempah (pertanian) ke Malaysia dan Singapura," terang Kasubdin Perhubungan Udara Dishub Sumbar Herry Zulman. Untuk bandara Piobang, kata Herry, direncanakan memiliki panjang landasan 1.400 meter. "Panjang landasan bandara ini jauh lebih panjang dari bandara Rokot. Sama seperti bandara Piobang, pembangunan bandara ini juga ditujukan untuk mengangkut hasil rempah, terutama ke Pekanbaru. Transportasi lewat jalur udara ini
dimaksudkan sebagai transportasi alternatif lewat jalur darat yang selama ini dilakukan," ulasnya.
Sama halnya seperti bandara Piobang, pembangunan bandara Siberut saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Landasan bandara ini memiliki panjang 2.000 meter. "Pembangunan bandara ini lebih ditujukan untuk pariwisata dan kepentingan force major, seperti tempat pendaratan bantuan untuk korban gempa dan tsunami," ujar Herry. Pembangunan bandara Siberut, tambah Herry, guna mendukung bandara feeder Rokot, terutama untuk mengangkut para bule, pecinta olahraga selancar (surfing). "Selama ini, untuk mencapai Mentawai, menggunakan moda transportasi laut, berupa kapal perintis penyeberangan yang berlayar satu kali dalam 18 hari dan satu kali dalam 16 hari. Lama perjalanan sekitar 11 jam, kalau cuaca bersahabat, sedangkan kalau sedang angin barat, waktu tempuh itu bisa lebih lama. Untuk mengefisienkan semua itu,
makanya kita membuat bandara Rokot dan Siberut," demikian Herry. (san)
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
|
|
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Peraturan yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---