Tan Ameh jo Dunsanak NT, Dek alun ado nan manjawab, bialah ambo ansua agak sangenek. Siapo tahu Tan Ameh taragak mandanga langsuang bisuak.
Paparan publik: Selasa, 2 Oktober 2012, di Four Season Hotel, Jakarta, pada pukul 14.30 WIB. Tadi harago tetap 730 dengan nilai transaksi 72.5 M jauh di bawah transaksi Kamis nan lalu ampia 360 M. ---------------------------- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat hantaman serius dari bapaknya sendiri, Bumi Plc. Perusahaan investasi asal London ini berniat mengaudit kinerja operasi dan keuangan BUMI karena menemukan keganjilan. Banyak konspirasi yang melatarbelakangi aksi Bumi Plc. Salah satu yang paling santer terdengar, Rothschild sedang 'bermain-main' dengan anak usahanya di Indonesia ini untuk tujuan tertentu. Langkah Bumi Plc, yang didalangi Rothschild, kabarnya dimulai dari surat kaleng yang berasal dari Jakarta. Surat tersebut menyebut adanya kejanggalan atas kinerja perusahaan batubaranya di Indonesia. Bumi Plc langsung memberi pernyataan kepada publik untuk melangsungkan audit investigasi. Sontak saja, saham Bumi Plc dan BUMI langsung melorot pada awal pekan. Analisa dari PT Lautandhana Securindo, Wily Sanjaya mengaku, sebagai perusahaan global dan tercatat di Bursa London Bumi Plc seharusnya tidak mengambil langkah terburu-buru. Apalagi sumbernya tidak relevan. "Ini dari surat kaleng yang dikirim Jakarta. Ini ada apa? Menurunkan harga BUMI dengan maksud apa?" kata Willy di Jakarta, Jumat (28/9/2012). Pengumuman audit BUMI oleh Bumi Plc ini, lanjut Wily, menjadi sulit 'dicerna' mengingat awalnya Rothschild melalui Vallar Plc yang ngebet masuk sebagai pemegang saham. Rothschild pasti telah melalui proses uji tuntas (due dilligence), dan jika menemukan kejanggalan tidak mungkin perusahaan tetap nafsu membeli saham BUMI di 2010. "Waktu ambil alih BUMI tentu sudah melewati due dilligence. Masak enggak ketahuan, ada aspek penyimpangan," tambahnya. Wily meminta investor tidak terpancing dan ikut menurunkan harga saham BUMI. Tentu ada skenario besar dalam aksi Bumi Plc kali ini. "Selama BUMI masih beroperasi, KPC tetap berproduksi tentu tidak masalah. Investor harus jeli," tegasnya. Perkembangan terbaru, otoritas pasar modal pun lansung sibuk. Bapepam-LK dan BEI melayangkan surat kepada BUMI untuk meminta penjelasan. Bursa bahkan langsung bertindak tegas dengan mewajibkan manajemen BUMI menggelar paparan publik paling lambat 2 Oktober 2012. Tujuannya untuk mengklarifikasi duduk perkara kepada investor publik. BEI juga meminta manajemen mengupdate perkembangan kinerja terkini, termasuk status utang mereka yang menumpuk. "Dari penjelasan kemarin, kita menyikapi dengan meminta ke BUMI untuk jelaskan ke publik. Ini PE insidentil. Lalu menginformasikan utang dan informasi jatuh tempo, termasuk rencana audit Bumi Plc," kata Uriep kemarin. Pada penutupan perdagangan Kamis (27/9/2012) kemarin, saham BUMI sudah menghijau dan ditutup pada level Rp 730, naik 60 poin (8,96%) dari periode sebelumnya. Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp 770 dan terendah Rp 660. -------------------------------- "Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tidak akan melanjutkan penelusuran terkait kisruh antara Bumi Plc dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), jika tidak ditemukan transaksi material atas dugaan penyimpangan kinerja keuangan dan operasi di anak usahanya di Indonesia tersebut. "Kalau (transaksi) material harus di-disclose. Kalau ternyata tidak ada penyimpangan, ya nggak usah. Bapepam-LK posisinya menunggu hasil keseluruhan audit dari Bumi Plc," kata Plt Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega di Jakarta, Kamis (27/9/2012). Hingga kini Bapepam-LK masih menantikan hasil pemeriksaan Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada BUMI, serta final audit internal yang dilakukan tim dari Bumi Plc. Jika disimpulkan tidak ada fakta yang merugikan pemegang saham publik, termasuk jika ada dugaan penyimpangan namun bukan salah satu transaksi material, kasus dianggap selesai. "Kita domain di pasar modal. Kalau nggak ada, kita nggak masuk. Namun kalau akibat berantemnya bapak anak ini mengakibatkan kerugian khalayak ramai, baru Bapepam-LK," tegas Ngalim. Emiten berkode itu BUMI menjadi topik utama pembicaraan pelaku pasar akibat pernyataan BUMI Plc yang akan melakukan pemeriksaan kinerja keuangan dan operasi anak usahanya tersebut. Manajemen BUMI bahkan bertandang ke markas Bapepam-LK untuk mengklarifikasi. Direktur dan Sekretaris Korporasi BUMI, Dileep Srivastava saat ditanyakan, tidak banyak berbicara kepada media tentang hasil pertemuan dengan wasit pasar modal ini. "Ini hanya pertemuan biasa. Tidak ada penjelasan (perkembangan terakhir Bumi Plc). Kami semua mencapai kejelasan. Seperti dalam rilis, kami belum menerima laporan, baik itu mengenai investigasi atau siaran pers," tambahnya. "Link Beritanya: http://bit.ly/SC6VgQ ----------------------------- Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/10/2012), BUMI akan menggelar paparan publik Selasa 2 Oktober 2012 besok di Four Season Hotel, Jakarta, pada pukul 14.30 WIB. Tak hanya BUMI, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) juga bakal melangsungkan paparan publiknya besok. Paparan publik BRAU akan dilakukan pada 13.30-15.00 WIB di Financial Hall, Financial Club Jakarta, Lantai 2, Graha CIMB Niaga, Jakarta.Sebelumnya, pihak BEI meminta kedua perusahaan itu agar melakukan paparan publik. Direktur Pengawasan dan Kepatuhan Anggota BEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada BUMI dan BRAU pada 27 September 2012. Salam, ZulTan, L, Bogor Action cures fear. -----Original Message----- From: "tasrilmoeis" <tasrilmo...@banuacitra.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 1 Oct 2012 17:42:25 To: <rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] OOT: Pasar Saham Mancaliak gonjang ganjing pasar saham bara ari ko, terutama masalah Bumi plc, Bumi dan beberapa nak perusahaan lain, ado ndak dunsanak nan jadi pemain atau analis pasar saham nan bisa maagiah pencerahan tantang apo nan tajadi. Wassalam Tan Ameh (53+++) -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/