Terima kasih juga atas kesediaan Angku Dam untuk menyisihkan waktu dan tenaga 
dalam memberikan bantuan penyuntingan yang pasti akan membuat calon kumpulan 
cerpen nanti semakin berbobot secara literer.

Salam,

Akmal N. Basral 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Damhuri Muhammad <telah.ins...@gmail.com>
Date: Wed, 7 Nov 2012 08:19:17 
To: akmal n. basral<an...@yahoo.com>
Cc: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>; 
zuler2...@yahoo.com<zuler2...@yahoo.com>; 
kinno...@yahoo.co.id<kinno...@yahoo.co.id>; 
hamid_much...@yahoo.com<hamid_much...@yahoo.com>; 
ronaldppu...@gmail.com<ronaldppu...@gmail.com>; 
pi_li...@yahoo.com<pi_li...@yahoo.com>; tati...@gmail.com<tati...@gmail.com>
Subject: Re: (Cerpen) Editor Kumcer: Damhuri Muhammad & Daftar Peserta Sementara

terimakasih, kakanda akmal.
senang mendengar ada iklim kreatif semacam ini.semoga lancar lah hendaknya.

salam hormat

Sent from my iPhone

On Nov 6, 2012, at 18:43, "akmal n. basral" <an...@yahoo.com> wrote:

> 
> If you really want to achieve something,
> all the universe will conspires in helping you
> to achieve it.
> 
>           - "The Alchemist", Paulo Coelho
> 
> 
> Assalamu'alaikum sanak palanta RN nan ambo hormati,
> terlampir di bawah ini adolah update namo peserta nan akan ikut 
> berpartisipasi dalam Kumcer 2013 (antah apolah namonyo beko nan cocok):
> 
> I. Daftar Samantaro (gelar akademis tidak ditulis, semoga indak keberatan) 
> per 6 Nov '12:
> 
> 1. Zulhasril Nasir. (via FB).
> 2. Asmun Sjueib
> 3. Muchlis Hamid
> 4. Ronald Putra
> 5. Indra J. Piliang
> 6. Hartati Nurwijaya (Megara, Yunani --> via FB)
> 7. Damhuri Muhammad (editor)
> 8. Akmal Nasery Basral (koordinator)
> 
> II. Editor.
> 
> Alhamdulillah, salah surang kawan ambo dan sastrawan muda Minang nan paling 
> manonjol di generasinyo, Damhuri Muhammad, alah manyatokan ka ambo bersedia 
> untuk menjadi editor kumpulan cerpen ko. Angku Dam juo dikenal sebagai 
> kritikus, dan menjabat sebagai Ketua Dewan Juri Khatulistiwa Literary Award 
> (KLA). Pendidikan formal terakhir adolah Magister Filsafat dari UGM.  
> Sahari-hari bakarajo sabagai editor profesional di sebuah penerbitan.
> 
> Dengan masuaknyo Angku Dam ka dalam proyek ko, semoga para penulis cerpen (no 
> 1-6) bisa fokus pado kisah sajo, indak usah paniang jo tetek-bengek "baa 
> manulih sastrawi nan rancak tu".
> 
> III. Stimulus.
> 
> Sebagai stimulus awal, "pemanasan" bagi peserta, silakan dibaco cerpen 
> "Orang-orang Larenjang" nan dimuek Kompas Minggu, tahun lalu.
> 
> Salamek mambaco dan manuai inspirasi bagi sanak kasadonyo.
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> @akmal_n_basral
> 
> * * * 
> 
> 
> ORANG-ORANG LARENJANG
> Damhuri Muhammad
> 
> Dari pagi ke pagi, mulut-mulut itu,  satu demi satu, bagai beralih-rupa 
> menjadi toa. Bila toa di surau mengumandangkan azan, maka toa-toa segala rupa 
> yang terpancang seperti antena itu begitu kemaruk memancar-luaskan gunjing, 
> asung, dan pitanah, bahkan sekali-dua melepas umpat dan makian. Gema suara 
> mereka bagai gendang irama gambus di musim helat, begitu semarak, begitu 
> menyentak.
> Ah, betapa lekas, betapa gegas, gunjing itu tersiar, bahkan jauh sebelum 
> pantang dan larang kami langgar. Toa-toa itu bagai beranak-pinak, 
> sambung-menyambung, balik-bertimbal, berteriak di pangkal kuping kami. 
> Perihal beban berat yang bakal ditimpakan di pundak kami, tentang utang yang 
> selekasnya mesti kami lunasi. Diselang-selingi pula dengan peringatan yang 
> kadang terdengar serupa ancaman: ”siapa melompat siapa jatuh.” Sekali lagi, 
> jauh sebelum pantang dan larang yang disebut-sebut itu kami terabasi. 
> Seolah-olah kami telah lengah menimbang dan menakar, bahwa bila ”hidung 
> dicucuk, tentulah mata bakal berair.”
> Toa yang terus menyala itu telah menjadi sebab paling absah menghilangnya 
> yang terhormat pengulu kami, Bendara Gemuk. Sudah empat petang tak tampak 
> batang hidungnya di lepau kopi, tidak pula di surau. Di usia kepala tujuh, 
> Gemuk tentu tiada bakal pergi jauh. Sesungguhnya ia tidak pergi, hanya saja 
> tidak pulang, dari ladang gambirnya, di rimba Cempuya. Mengingat, kerabat 
> dekat kami, Julfahri, bersikeras hendak mempersunting Nurhusni, yang tidak 
> lain adalah juga sanak famili kami. Dua sejoli yang sedang mabuk kepayang itu 
> berasal dari rumpun yang sama: Larenjang. ”Kawin sesuku,” demikian leluhur 
> kami menukilkan sebutan bagi pantang dan larang itu. Bila dilanggar, suku 
> kami akan terbuang. Julfahri dan Nurhusni wajib kami hapus dari ranji 
> silsilah dan hak waris. Keduanya diharamkan menginjakkan kaki di tanah 
> Larenjang. Mereka harus angkat kaki dan tidak akan pernah ada tempat 
> berpulang. Sementara itu, dalam beberapa musim, akibat menerabas pantangan, 
> orang-orang Larenjang, tanpa kecuali, akan dikucilkan dari pergaulan 
> antarsuku. Bagi kami, tidak akan berlaku lagi, duduk sama- rendah, apalagi 
> tegak sama-tinggi. Pucuk pimpinan yang membawahi semua wilayah persukuan akan 
> menetapkan denda, dan hukuman yang mesti kami jalani. Pendeknya, sebagaimana 
> Julfahri dan Nurhusni, kami pun bakal merantau, meski bermukim di kampung 
> sendiri.
> Maka, bagi Bendara Gemuk, daripada hidup berkalang malu, tentulah lebih baik 
> mati berkalang tanah. Ia bertahan di rimba Cempuya, menggelepak di dangau 
> lapuk dengan bekal seadanya. Meski lengang dan hawa dingin menusuk-nusuk 
> tulang tuanya, tetap saja terasa lebih baik ketimbang terus-menerus mendengar 
> desas-desus yang tak kunjung reda.
> ”Kenapa awak mesti menghamba pada aturan usang itu?” begitu Julfahri berkelit 
> ketika Gemuk mendesaknya untuk membatalkan rencana itu.
> ”Mentang-mentang bersekolah tinggi, berani kau melanggar pantangan adat?” 
> bentak Gemuk.
> ”Kami tidak punya hubungan tali-darah, jadi kami bisa menikah! Kami siap 
> dibuang dari Larenjang!”
> ”Tapi, bagaimana dengan kami yang akan menanggung malu seumur- umur?”
> ”Bila tidak berbuat salah, kenapa harus malu?”

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke