---------- Forwarded message ----------
From: dutamardin umar <dutamar...@gmail.com>
Date: Tue, 20 Nov 2012 18:11:56 +0700
Subject: [MinangUSA] Fwd: Berita Diaspora Indonesia terbitan Waspada
Edisi Selasa 20-11-2012
To: "iaa-fo...@indonesianamerican.org" <iaa-fo...@indonesianamerican.org>
Cc: minangusa <minang...@yahoogroups.com>, imsa US <ims...@googlegroups.com>

Salam dari kampung halaman Nagari Gasan Gadang, Sumatera Barat.

---------- Forwarded message ----------
From: dutamardin umar <dutamar...@gmail.com>
Date: Tue, 20 Nov 2012 16:56:23 +0700
Subject: Fwd: Berita Diaspora Indonesia terbitan Waspada Edisi Selasa 20-11-2012
To: cid2...@googlegroups.com

---------- Forwarded message ----------
From: Sugiarto Wsp <sugiarto...@yahoo.com>
Date: Tue, 20 Nov 2012 15:34:37 +0800 (SGT)
Subject: Berita Diaspora Indonesia terbitan Waspada Edisi Selasa 20-11-2012
To: dutamar...@gmail.com







Diaspora Indonesia
Satukan Potensi Untuk Kampung Halaman



            PADA awal Juli lalu tepatnya 6-8
Juli 2012, diselenggarakan Kongres Diaspora Indonesia yaitu pertemuan pertama
masyarakat perantau di luar negeri dari berbagai negara asal Indonesia di Los
Angeles, Amerika Serikat. Keberadaan Diaspora Indonesia tersebut untuk
mempersatukan kekuatan, potensi dan menjadi aset untuk membantu pembangunan
kampung halaman di Indonesia, serta memperjuangkan hak dan kewajiban diaspora
itu sendiri.

            Masyarakat Diaspora Indonesia
merupakan aset nasional yang strategis dan merupakan potensi besar bagi
pembangunan Indonesia ke depan, karena mempunyai kekuatan politik, ekonomi,
sosial dan budaya yang besar. Namun, jumlah Diaspora Indonesia di berbagai
negara ini yang mencapai lima juta jiwa lebih, potensinya belum termanfaatkan.

            Demikian dikatakan, Direktur
Eksekutif Diaspora Indonesia di Amerika Serikat Dutamardin Umar kepada Waspada
dalam perjalanan dari Medan menuju Pematangsiantar dan Tebingtinggi, Sabtu
(17/11). Kunjungannya tersebut selain untuk pulang kampung, sekaligus
dalam rangka
program kerja Diaspora Indonesia untuk melihat potensi-potensi yang dapat
dikembangkan dan dibantu baik di Sumatera Utara maupun di daerah lain seperti
Sumatera Barat yang merupakan kampung halamannya.

            Dutamardin Umar merupakan warga Diaspora
Indonesia asal Minang di Negeri Paman Sam, kelahiran 17 Agustus 1947 di
Pariaman, Sumatera Barat dan dibesarkan di Tebingtinggi, Sumatera Utara. Sudah
21 tahun tinggal  di Virginia USA bersama
istri Nur Lisma dan 5 orang anaknya. Dutamardin yang memiliki keahlian dalam
manajemen industri, sudah memiliki status permanen sebagai warga negara di
Amerika.

            Keberadaan Diaspora Indonesia ini,
kata Dutamardin, untuk melakukan sinergi dengan bangsa-bangsa lain dan akan
menjadi sebuah kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan luar negeri
seperti Amerika Serikat. Hal tersebut telah dilakukan bangsa Israel yang bisa
melobi Amerika Serikat melalui kekuatan-kekuatan politik, ekonomi dan budaya
Israel dengan kekuatan diasporanya, sehingga menjadi sebuah negara yang sangat
kuat. Begitu juga dengan negara-negara lain seperti India, China, Vietnam dan
lainnya.

            "Kita bisa mempercepat
pembangunan bangsa ini, dengan belajar dari negara luar. Apalagi kehadiran kita
dari luar negeri ini, bisa menjadi
kekuatan untuk membantu pembangunan di tanah air bisa lebih cepat, baik
dengan cara melakukan kerjasama antar pemerintah luar negeri dengan pemerintah
Indonesia maupun dengan kita melalui swasta. Terutama dengan potensi-potensi
diaspora yang ada untuk dikembangkan dan digerakkan," ujar pria kelahiran
Minang ini.

            Saat ini masyarakat Diaspora
Indonesia berharap agar pemerintah maupun wakil rakyat untuk melihat diaspora
ini sebagai suatu kekuatan yang selama ini belum termanfaatkan. Apalagi
diaspora ini tidak hanya di Amerika saja tetapi ada di seluruh dunia.



Program Kerja

            Diaspora Indonesia di Amerika
sendiri, katanya, telah memiliki program-program baku yang sangat bermanfaat
bagi pembangunan Indonesia menjadi lebih baik dengan membentuk bidang-bidang
kerja (task force)  seperti task force
keimigrasian dan kewarganegaraan, taks force Pemilu, task force masalah SDM,
task force masalah wanita dan anak-anak, task force ekonomi dan sosial budaya.

            Hal itu sesuai dengan visi dan misi
Diaspora Indonesia dengan tiga rekomendasi yaitu 1) Pembentukan Indonesian
Diaspora Network; 2) Merintis program kerja konkret di bidang pendidikan,
sosial budaya, dan ekonomi; 3) merealisasikan inisiatif penting, yaitu
kebijakan visa, pembentukan desk khusus Diaspora Indonesia, dan fasilitas
program sosial budaya.

            Melalui taks force keimigrasian dan
kewarganegaraan, Diaspora Indonesia berupaya memperjuangkan untuk mendapatkan
perlakuan khusus seperti kewarganegaraan ganda yang didapatkan oleh
negara-negara lain seperti China maupun India yang banyak membawa masuk devisa
ke dalam negeri.

            Dutamardin menyebutkan, banyak
diaspora yang merubah kewarganegaraannya dikarenakan kepentingan untuk tetap
bisa berperan aktif dan lebih maju di negara mereka bekerja, namun mereka tetap
memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Berdasarkan ini pula banyak dari
kalangan diaspora berharap untuk dapat memiliki kewarganegaraan ganda agar bisa
dengan mudah membangun perekonomian di daerah tanah kelahirannya.

            "Kita berharap ada perlakuan
khusus terhadap Diaspora Indonesia, seperti yang didapatkan oleh negara-negara
lain yang bisa mendapatkan perlakuan khusus dan sangat bermanfaat bagi kemajuan
negara mereka," ujarnya.

            Seperti negara India dan Srilanka,
pendapatan perkapita mereka bisa meningkat berkat peranan diaspora mereka di
luar negeri yang bisa keluar masuk ke negara mereka dengan perlakuan khusus.
Mereka datang ke negara asalnya bukan untuk mengambil uang, tetapi untuk
menempatkan uangnya di negara mereka, berinvestasi untuk pembangunan negara
mereka.

            "Diaspora Indonesia ini memiliki
kebangsaan yang tinggi terhadap Indonesia yang dapat membantu dan berperan
untuk membangun Indonesia baik melalui bisnis dan investasi di sana, serta
mengembangkan dan membangun budaya Indonesia di luar negeri sebagai soft power
untuk menunjukkan eksistensi dan berperannya Indonesia di mata
internasional," ujarnya.

            Kemudian melalui task force masalah
Pemilu, Diaspora Indonesia berharap memiliki daerah pemilihan (Dapil) dalam
Pemilihan Umum (Pemilu) di luar negeri dan memiliki wakil sendiri dari Diaspora
Indonesia untuk menjadi anggota legislatif di DPR RI. Saat ini Diaspora
Indonesia mempersiapkan bahan untuk mengajukan uji materi terhadap UU Pemilu ke
Mahkamah Konstitusi agar dapat memiliki Dapil dan wakil di DPR yang bisa
mewakili masyarakat Diaspora Indonesia di luar negeri.

            "Ini diperlukan untuk mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi warga negara Indonesia di luar negeri agar
mengetahui hak dan kewajiban mereka dan tidak diabaikan. Selama ini hak-hak
warga di luar negeri diabaikan, karena memilih wakil yang tidak diketahui siapa
orangnya dan tidak bisa mewakili aspirasi mereka di luar negeri. Padahal
sebenarnya warga di luar negeri adalah satu kekuatan dan potensi yang harus
dipertimbangkan yang dapat membantu kekuatan bangsa kita dalam percaturan
politik di luar negeri," kata Dutamardin.

            Melalui task force masalah Sumber
Daya Manusia (SDM), Diaspora Indonesia berupaya bagaimana turut membantu
memikirkan SDM warga negara Indonesia yang ada di luar negeri, dimana yang
tadinya di level yang rendah bisa ditambah ke level yang lebih tinggi melalui
program-program pelatihan, pendidikan dan sebagainya.

            Di bidang ekonomi dengan nama taks
force perekonomian, Diaspora Indonesia akan menghimpun kekuatan-kekuatan
ekonomi kita seperti menjalin kerjasama di bidang ekonomi antara pemerintah
Amerika dengan pemerintah Indonesia maupun melalui swasta, sebagaimana yang
juga dilakukan oleh negara China, India, Vietnam.

            Kemudian, di dalam task force
masalah wanita, dipersiapkan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perempuan asal Indonesia, seperti memberikan perlindungan terhadap
wanita, masalah anak-anak, dan juga termasuk dalam masalah seni dan budaya.

            "Kekuatan kita sebenarnya
kekuatan budaya, dimana anak-anak dan wanita senang dengan budaya Indonesia
sebagai alat mempersatukan diaspora di luar negeri dengan memelihara budaya,
mulai dari makanannya hingga keseniannya. Meskipun mereka sering makan piza
tapi mereka juga masih senang dengan kuliner Indonesia, dan sering melakukan
pertemuan, berkumpul dengan mempertahankan budaya Indonesia, bahasa Indonesia,
serta kesenian Indonesia," ujarnya.

            Di samping adanya task force-task
force tersebut, Diaspora Indonesia juga mempunyai program Indonesian Diaspora
Business Council (IDBC) yang akan membina permasalahan bisnis baik di Amerika
maupun Indonesia bekerjasama dengan diaspora dengan menggrade potensi-potensi
yang ada di Amerika maupun potensi-potensi yang ada di Indonesia.

            Selain itu ada Indonesian Diaspora
Brand Bank yaitu kumpulan tenaga ahli di berbagai bidang seperti di bidang IT,
ekonomi, teknologi, aeromatika dan lain sebagainya. "Data-data mengenai
para ahli itu akan dikumpulkan, sehingga kalau nanti kita memerlukan tenaga
ahli bidang tertentu kita bisa tahu siapa orangnya. Mungkin kita bisa
manfaatkan tenaga ahli ini bagi pembangunan di tanah air," ujarnya.

            Di bidang kesejahteraan disebut
dengan Indonesian Diaspora Foundation. Melalui bidang ini, berupaya membantu
rakyat Indonesia yang perlu dibantu seperti dari segi ekonominya, dimana masih
banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karena faktor tidak punya biaya.

            Melalui Indonesian Diaspora
Foundation ini, terdapat beberapa program yaitu Quarter a Day: menyumbangkan
uang sebesar 1/4 Dolar AS setiap hari. Jadi setiap diaspora Indonesia yang ada
di luar negeri menyisihkan uangnya sebesar 1 quarter atau 25 sen Dolar AS
setiap hari.

            "Bisa dibayangkan kalau ada
satu juta orang Diaspora Indonesia saja melakukan itu, maka bisa dikumpulkan
250.000 Dolar AS per hari. Itu justru akan menjadi kekuatan ekonomi kita yang
dapat membantu pemerintah Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan yang ada,
termasuk membantu anak-anak yang tidak bisa bersekolah hanya gara-gara tidak
bisa membeli seragam sekolah," ujar Dutamardin Umar yang juga sebagai
pengurus di Indonesian American Association di bidang Entrepreneurship.

            Kemudian ada juga program One on One
yaitu setiap Diaspora Indonesia yang mampu akan mengangkat seorang anak di
Indonesia untuk dibantu dalam pendidikannya hingga ke perguruan tinggi, bahkan
bila perlu dapat disekolahkan ke luar negeri.

            "Itu sudah kita persiapkan.
Yayasan Indonesian Diaspora Foundation ini sudah dibentuk di Amerika dan
diharapkan di setiap negara juga akan bisa dibentuk. Ini akan kita cari
orang-orang yang perlu dibantu di Indonesia dan dicarikan bapak angkatnya di
luar negeri," ujarnya.

            Selanjutnya, program satu komputer
satu sekolah. Diharapkan nantinya setiap sekolah terutama sekolah terpencil
diprogramkan memiliki satu komputer lengkap dengan jaringan internetnya,
sehingga anak-anak bisa tahu dunia luar selain Indonesia. "Setelah itu
berjalan nantinya kita akan upayakan setiap kelas satu komputer, sehingga guru
bisa mengajar melalui komputer. Dan melalui jaringan komputer ini, bisa
melakukan komunikasi dengan satu orang di Amerika untuk memberikan pelajaran
seperti misalnya bahasa Inggris. Maka dengan adanya jaringan internet ini,
bagaimana seluruh Indoensia bisa terjangkau melalui internet," kata
Dutamardin.

            Jadi, kata Dutamarlin, selain ada
program Diaspora Indonesia secara umum, juga ada program yang sudah baku
dijadikan sebagai badan hukum terpisah, seperti Indonesian Diaspora Business
Council di bidang bisnis, Indonesian Diaspora Brand Bank mengumpulkan para
ahli, dan Indonesian Diaspora Foundation yang bergerak di bidang kesejahteraan
baik orang diaspora di luar negeri maupun masyarakat di Indonesia.

            "Karena kita masih baru, saat
ini kita sedang menghimpun kekuatan baik di Amerika maupun negara-negara lain
yang sudah membentuk diasporanya. Dan saat ini kita juga berupaya agar
masyarakat Indonesia di luar negeri bisa percaya dengan organisasi ini, bahwa
organisasi ini memang benar-benar bisa dipercaya. Untuk itu kita terus
sosialisasikan organisasi ini, sejak mulai Juli hingga sekarang kita terus
mensosialisasikan dan pemerintah Indonesia juga turut mensosialisasikan ini ke
negara-negara lainnya.

            Bahkan, lanjut Dutamardin, Presiden
SBY sangat merespon dengan adanya Diaspora Indonesia ini dan merekomendasikan
ke Kementerian Luar Negeri untuk memiliki bidang khusus yang menangani Diaspora
Indonesia ini yang secara proaktif akan mengakomodasi berbagai kesempatan yang
terbuka pengembangan dan pembangunan potensi Diaspora Indonesia.



Program Di Sumut

            Mengenai program kerja Diaspora
Indonesia di daerah seperti Sumatera Utara, Dutamardin mengatakan, saat ini
pihaknya masih melakukan peninjauan potensi apa yang bisa dikembangkan dan
kebutuhan apa yang layak untuk dibantu. Oleh karena itu, dalam kunjungannya di
Sumatera Utara dan Sumatera Barat ini selain untuk mensosialisasikan Diaspora
Indonesia, juga untuk mencari dan mengumpulkan data mengenai potensi di daerah.

            "Potensi Sumut masih akan
dimonitor karena belum mendapat informasi dan akan ditelusuri, seperti potensi
wisata yang belum tergali, kemudian di bidang kesehatan untuk pembangunan rumah
sakit, serta bantuan pendidikan bagi anak yang perlu dibantu," ujarnya.

            Dutamardin menyebutkan, pihaknya
berusaha mendorong orang-orang yang pernah tinggal di luar negeri untuk
mencalonkan diri di daerah mereka berasal menjadi wakil rakyat di DPR. Apalagi,
orang-orang yang pernah tinggal di luar negeri pasti memiliki pemikiran yang
terbuka luas.

            "Makanya dengan adanya calon-calon
wakil rakyat di daerah di Sumut ini, bisa menyampaikan informasi apa yang perlu
dibantu dan dikembangkan dengan bantuan dari Diaspora Indonesia," ujarnya.


            Di Tebingtinggi, Dutamardin yang
juga merupakan Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Amerika Serikat ini,
melakukan pertemuan dengan warga Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tebingtinggi,
sekaligus memperkenalkan Diaspora Indonesia Amerika dan program kerja yang akan
dilaksanakan, serta memperkenalkan anggota DPR RI Ramadhan Pohan yang pernah
menjadi diaspora di Amerika. Selanjutnya, Dutamardin Umar melanjutkan
perjalanan menuju kampung halamannya di
Sumatera Barat, Padang, untuk meninjau potensi yang akan dikembangkan
dan dibantu oleh Diaspora Indonesia di Amerika. (Sugiarto)



Waspada/Sugiarto

Direktur Eksekutif
Diaspora Indonesia di Amerika, Dutamardin Umar (tengah) didampingi anggota DPR
RI Ramadhan Pohan (kanan) yang pernah menjadi diaspora di Amerika
Serikat dan Ketua
PD Muhammadiyah Tebingtinggi Ali Hasan Lubis.


-- 
Sent from my mobile device

Dutamardin Umar/Virginia-USA
-----------------------------------------------------

-- 
Sent from my mobile device

Dutamardin Umar/Virginia-USA
-----------------------------------------------------

-- 
Sent from my mobile device

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman.
rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke