Wak Alaikum salam wa Rahmatul Llah hi wa Barokatuh, Dengan bercerita saudari Rahima telah mampu menjelaskan pengertian dan gambaran sikap litsaar. Mungkin juga, dalam pandangan saya, kekurangan sikap litsaar ini lebeh banyak terpengaruh dengan kesengsaraan dan kepayahan mencari nafkah hidup dalam sistem ekonomi yang dilanda kemiskinan, apatah lagi kemiskinan mutlaq/absolute poverty yang rata rata yang dihasilan oleh sikap kerakusan homo ekonomicus. Poverty is political. Kemiskinan yang berbentuk alamii/natural poverty memang ada. Tetapi apa yang kini melanda Indonesia kemiskinan angkara dari, antara lainnya, dasar pembangunan dan budaya ekonomi yang tempang yang telah merugikan negara dan masyarakat. Systemic poverty ini membuahkan apa yang sama sama kita maklumi yaitu kemiskinan hampir hampir membawa manusia ke kufuran. Systemic poverty ini juga yang telah melanda Amerika Syarikat ketika negaranya sedang membangun/ United States as a developing country.
Saya yakin bahwa sikap dan budaya litsaar sudah kukuh dalam sistem nilai adat Minang. Saya yakin juga teras budaya litsaar ini sudah sebati dan mendarah daging dalam pemikiran dan amalan budaya adat Minang. Sistem nilai dan regulatory cultural practices yang terdapat dalam Adat Minang akan membentuk nilai dan cara Minang dalam membudayakan sikap litsaar ini. Tugas ABS-SBK ialah meletakkan batu asas kebiasaan atau sikap litsaar ini di atas landasan yang kukuh dan jitu. Untuk membuat pembetulan dan pengimbangan cara berfikir sehat mengamalkan sikap litsaar dan untuk memperbaiki dan memperbagusi filsafah dan akhlaq litsaar ini ABS-SBK meminta kita semua merujuk kepada the absolute intellectual reference of Al-Quran. Saya bersetuju dengan ide gender equality dalam Islam yang saudari tuliskan. Hanya saya lebeh menyukai memakai istilah gender complementarity. Kalau ditilik dengan saksama, dalam hal ehwal kekeluargaan dan sistem pergaulan, Islam menekan aspek complementarity ini. Complementarity ini lebeh kurang berma'na saling lengkap melengkapi. Mungkin juga asas fithrah complimentarity ini maka sistem dan peraturan hukum Allah tentang kekeluargaan dan kemasyarakatan di susun. Kini sangat popular istilah let go bak to nature. Kalau saya phrase ini boleh di ertikan, antra lainnya, kembali kepada fithrah comlmentarity ini. Satu hal yang kita sama sama mengerti ialah kejayaan ABS-SBK terletak kepada kaedah dan sistem penafsiran, pemahaman dan pemikiran tentang Islam itu sendiri dan mampu meletakkan Islamic package yang cukup relevan dengan dinamika masyarakat Minang. Maju jayanya Islam Minang boleh dikatakan terletak dalam cara kita menafsir, memaham dan memikiri Islam itu sendiri dan mampu me-relanvansi-kan contextual Islamic prescription berlandaskan ahli Sunnah wa Jama'ah. Islam Minang yang maju ya'ni yang di samakan dengan tasawwur Islami mesti di samakan/equate dengan tafsiran, fahaman dan fikrah yang tidak kearah yang jumud, beku atau statis. Oleh itu tidak berlebehan kalau saya kemukakan bahwa maju mundurnya ABS-SBK terletak kepada partisan Islam dalam masyarakat Minang. Partisan ugama yang berfikiran luas, maju lagi Islami dan memahami selok belok adat Minang. Di tangan mereka lah akan membawa perumusan ABS-SBK ke satu peringkat yang lebeh nyata dan syumul. Partisan Agama yang menolak terus state-sponsored Muslim puritanism. Waal Llah hu alam bissawab. Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakaatuh. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Entah berapa tahun yang silam, aku masih ingat, tatkala secara spontanitas saja aku memberikan pilihan pertama pada pasangan hidupku agar memilih Hp mana yang ia sukai. Saat itu aku baru membeli Hp di Dubai, sementara Hp beliau sudah lama.Aku katakan padanya:Silahkan uda pilih Hp mana yang uda sukai, mau Hp yang baru beli, maka Ima yang lama, kalau uda suka yang lama, Ima yang baru, tetapi uda harus memilih yang uda sukai diantara kedua Hp tersebut. Suamiku bingung rupanya, ia memilih yang lama. Lantas kutanyakan, memang uda suka Hp yang lama?, jawabnya ;Enggak sih, suka yang barulah, tapi uda lebih mau mengalah, asalkan Ima pakai yang baru.Yah sudah kalau gitu, karena memang uda suka model Hp yang baru itu, maka silahkan uda pakai Hp itu, biar Ima yang lama, bagi Ima mana yang uda sukai, berarti Ima juga senang, asal uda senang. Hal semacam Hp ini sebenarnya ada beberapa kali terjadi, saya lebih suka menyuruh orang memilih lebih dahulu ketimbang saya dahulu, ketenangan hati ada disana, melihat suami bahagia dan memang beliau ini lebih membutuhkannya, saya ikhlas saja mengalah untuk hal-hal kematerialan semacam ini. Sebelum berangkat Ke kairo, aku dan dua orang kakak kandungku pergi ke pasar grosir Aur Kuning. Semulanya aku hanya berniat menemani kakakku yang datang dari Medan ingin belanja di Aur tersebut. Tapi malah aku yang lebih banyak belanja ketimbang diri beliau. Aku belanja itu, bukan untuk diriku semuanya, tetapi untuk barang yang bisa kudagangkan di Kaironya, yang semula ngak ada rencana untuk bawa barang dagangan, karena jumlah bagasi yang diperbolehkan hanya 20kg per orang.Saya dan anak-anak tiga orang, jadi jumlah timbangan semua yang diperbolehkan hanya 80kg, makanya ngak ada niat untuk bawa barang dagangan, sebab, kali ini, saya akan membawa buku-buku mata pelajaran kedua anak saya, yang kelas 4-6, dimana tahun ini InsyaAllah kls 5SD-1SMP, jadi aku bawa buku kelas 5 dan 1 SMP tersebut, dimana aku juga membawa bahan-bahan buku untuk skripsiku, betapa beratnya bawaanku tersebut, belum lagi oleh-oleh dan barang lainnya. Aku membeli dua pasang baju kaos, warna biru dan coklat(hanya tinggal dua warna itu saja lagi yang ada semodel baju kaos itu), dan warna yang paling aku sukai adalah warna biru tersebut. Begitupun aku membeli beberapa potong jilbab dengan bermacam warna, tetapi yang aku sukai warna hitam. Ketika kakakku yang satu lagi pamitan mo pulang ke Padang(kakak ini ngak beli apa-apa, karena memang ia ngak punya uang), tetapi aku tau, ia sangat suka jilbab dan baju yang aku beli tersebut, karena ialah yang pertama sekali bertanya mengenai harga baju tersebut. Aku ngak sampai hati, saat diatas angkot warna biru muda(angkot ke Baso, via Biaro), aku panggil kakakku itu: kak,..sinilah, kakak silahkan pilih baju mau yang mana warnanya?. Kakakku heran, : Ngak usah, katanya, Ima lebih perlu, karena Ima akan ke Kairo, belum tentu ada model baju ini disana, Ngak..ngak papa kak, cepatlah orang menunggu di angkot ini, kemudian jawab kakakku lagi: Ngak usahlahTerus kukatakan,: Silahkan kakak pilih, mau warna apa, biru atau coklat. Kakakku Tanya: Ima suka warna apa?, Saya jawab: Warna apa saja kulit Ima masuk dikedua warna baju itu koq, kakak pilihlah pintaku dan jawabnya lagi.kalau gitu, kakak pilih warna biru. Kemudian kutawarkan lagi jilbab yang sangat diinginkannya tadi: kak, ini ada jilbab lima warna, silahkan kakak pilih mau warna apa?Ima mau yang mana katanya, Saya tetap jawab,: Warna apa saja jadi. Kakakku memilih warna hitam, yang biasanya warna hitam ini, biasa masuk ke banyak warna baju lain. Sesampai dirumah, kakakku yang satu lagi(dari Medan), itu bertanya:Ima kenapa memberikan baju warna biru yang justru pilihan Ima pertama, dan yang Ima sukai, juga memberikan ia pilihan memilih jilbab yang Ima sukai? Apa kujawab: Kak, hati Ima akan tenang, bila memberikan seseorang apa yang justru ia sukai, meski Imapun jauh lebih menyukainya. Bukankah Allah berfirman: kamu tidak akan mencapai kebaikan(yang sempurna), sehingga kamu memberikan sebahagian apa yang kamu sukai, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinyaQ.S Al Imran awal juz 4), kalau gitu, kakak mau baju-baju Ima yang dilemari itu, kakak banyak menyukai baju-baju Ima, juga barang-barang Ima untuk kakak saja yah..?. (kata kakakku sambil bercanda), Kujawab saja: Silahkan kak, kalau kakak sanggup membawanya. Kedua sikap dan cerita saya diatas, adalah benar-benar sikap spontanitas, yang sudah terbiasa saja, kata orang, alah biasa dek terbiasa. Sesampai di Kairo, tentu aku ceritakan hal ini pada suamiku. Kenapa aku ceritakan setelah aku berikan, bukankah kewajiban seorang istri dan hak suami adalah seorang istri tidak boleh menafkahkan(memberikan) sesuatu barang, ataupun uang pada orang lain, kecuali harus seizin suaminya?.Aku jawab, aku memberikan hal itu bukanlah uang suamiku, tetapi uang hasil kerjaku, jadi tidak ada dosanya bila aku tidak memberitahukanpun pada suamiku tersebut, tetapi kalau diberitahu juga ngak papa bahkan lebih baik, karena dalam Islam, hakikatnya uang istri berhak disedeqahkannya tanpa sepengetahuan suami, berbeda bila itu harta atau uang suami, bila hendak diberikan pada keluarga sekalipun maka sang istri berkewajiban minta izin dahulu pada suaminya.(Ini salah satu kelonggaran dan kemuliaan yang Allah berikan pada perempuan yang bekerja dari hasil keringatnya sendiri, bisa kita lihat firman Allah taala, Bagi lelaki nasib(kadar rezeki), yang ia usahakan, bagi perempuanpun ada bagian dari yang ia upayakan juga. Dan ini juga sebenarnya kemuliaan Islam terhadap perempuan. Islam justru meninggikan derajat kaum perempuan. Banyak orang sibuk dengan emansipasi, persamaan gender. Islam justru jauh berabad yang silam lebih mengutamakan kaum perempuan. Islam menyuruh kaum perempuan agar berjilbab.Ini semua gunanya menjaga maruah perempuan, cobalah kita bayangkan dengan makanan yang ditutup tentu lebih baik ketimbang makanan yang terbuka begitu saja, sering dihinggapi lalat, nyamuk, debu dllnya. Banyak lagi kemuliaan islam terhadap kaum Hawa ini, namun dengan cara yang benar, bukan dengan cara memberikannya harta berlimpah, mewariskan seluruh harta untuk perempuan. Lihatlah kalau Islam sebenarnya mengutamakan kaum perempuan, ditinjau dari lahirnya setengah dari kaum lelaki. Banyak propaganda mereng dalam hal ini seakan hukum waris Islam tidak bertindak adil. Cobalah kalau kita bayangkan, seorang perempuan yang wajib menafkahinya adalah suaminya, tetapi adakah sang istri berkewajiban menafkahi suaminya? Dan kalau saja ayah sang perempuan meninggal, siapakah yang bertanggungjawab menafkahinya? Abang kandungnya, atau Pamannya(adik lelaki, atau abang lelaki perempuan tersebut), kalau saja suaminya meninggal, kemudian kalau ia menikah lagi, siapa yang akan menafkahinya? Suami barunya bukan, tetapi kalau suami yang sang istri meninggal, adakah istri baru yang akan menafkahinya? Tetap sang suami, itu sebabnya maka bagian lelaki jauh lebih besar ketimbang bagian perempuan.Perempuan hartanya bisa tetap, atau bahkan bertambah kalau dia pandai memutarkannya, bila sang suami meninggal, sementara kaum lelaki, bila istrinya meninggal, hartanya akan menafkahi istri barunya, jadi wajar sang suami mendapatkan jauh lebih besar ketimbang istrinya dari sisi hokum waris Islam. Begitu mulianya Islam dalam memuliakan perempuan. Tapi teramat disayangkan, jarang diantara kita ummat Islam menyadari hal ini, kita terbawa propaganda kaum orientalis dengan slogan mereka :Emansipasi wanita,Persamaan gender. Rugi kita kaum wanita kalau disamakan begitu, padahal Allah telah meninggikan kita dari kaum Bapak-bapak. Lihatlah hadits Rasulullah bagaimana seorang anak harus lebih berbakti kepada ibunya, sampai tiga kali dari Bapaknya.Ibumu..ibumu..ibumu baru Bapakmu...Karena apa? Karena kaum Ibulah yang telah melahirkan anak-anaknya, kaum Ibulah yang lebih banyak mendidik anak-anaknya, menjaga, memasakkan, mencucikan, merawat, membimbing. Nah,..tugas ini, ingin kita alihkan kepada kaum lelaki, terlalu bodoh rasanya kita menolak kemuliaan dan kelebihan yang telah Allah berikan itu. Terlalu bodoh kita kaum perempuan kalau dijadikan ajang iklan, tubuh kita dilihat semua orang, duh..dimana lagi keistimewaan kalau semua dah pada melihatnya? Yang anehnya para suami, para abang kandung, para ayahpun merasa bangga pula, kalau anaknya jadi pameran,penyanyi, atau penari. Ada sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al Baihaqi:Dari Abu Waqidz Allaitsi menceritakan biasanya nabi Muhammad Shalllalhualaihiwasallam bersabda:Sesungguhnya Allah yang Maha Tinggi dan Mulia berfirman, sesungguhnya kami menurunkan harta bagi manusia agar mereka kuat menegakkan shalat, dan supaya dibayar zakatnya, seandainya manusia itu mempunyai satu lembah emas, niscaya dia senang mempunyai lembah emas kedua, dan seandainya dia sudah mempunyai lembah emas kedua, maka dia senang mempunyai lembah emas yang ketiga.Tidak ada yang dapat memenuhi rongga manusia selain tanah.Allah menerima taubat kepada orang yang bertaubat kepadaNya. Dalam H.R. Muslim disebutkan, Rasulullah bersabda: Hati orang yang sudah tua, tetap muda dalam hal mencintai dua perkara,hidup dan harta Ada sebuah kisah dizaman rasulullah Shalllalhualaihiwasallam. Sahabat Jafar bin Abdi Thalib syahid pada perang Mutah. Ia meninggalkan tiga anak yang masih kecil. Maka Rasulullah berdiri dan berkata:Siapakah yang akan menanggung anak-anak Jafar, (padahal kala itu, para sahabat masih miskin dan lemah), maka datanglah tiga orang sahabat yang mulia, mereka berlomba-lomba untuk menanggung anak-anak Jafar Radhiallahuanhu, meskipun semua sahabat yang menawarkan itu dalam keadaan miskin.Adakah dizaman sekarang kita muslimin berlomba-lomba untuk mengkafil anak-anak yatim/piatu? Ada lagi sebuah kisah yang mana kisah ini juga diceritakan di H.R Bukhari dan Muslim, dimana pada perang Khandaq, Ahzab, para sahabat saking laparnya, mereka mengikatkan batu pada perut mereka. Datanglah jabir bin Abdullah, dan berkata kepada Rasulullah,: Di rumah ada sisa-sisa ayam dan gandum.Mari kita makan bersama.Rasulullah bertanya, :Apakah aku sendiri saja? jawab sahabat Jabir,Ajaklah seorang atau dua orang bersama baginda. Rasulullah berdiri dan berkata, Wahai segenap kaum Muhajirin, Wahai segenap kaum Anshar, makan siang kita hari ini dirumah Jabir bin Abdullah. Jabir berkata:Dengan serta merta saya beranjak menuju rumah.Saya berkata kepada istri saya,bantulah aku, Rasulullah akan datang bersama pasukan kaum muslimin!.Wanita Mukminah itupun berkata,Apakah engkau telah memberitahukan tentang makanan ini kepada Rasulullah?Jabir berkata,Ya, istrinyapun berkata,Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui ..(hadits ini cukup panjang,yang pada akhirnya makanan sedikit tadi cukup untuk sekian banyak tentara muslimin, karena sedikit itu, tetapi benar-benar ikhlas, bisa menjadi penuh berkah) Coba kita lihat betapa seorang istri yang mukminah memberikan support kepada suaminya agar menjamu tamu dengan baik, dan betapa istri-istri para sahabat, mendukung bahkan yang menganjurkan para suami untuk selalu berbuat baik, berinfaq, bersedeqah, menjamu tamu, dan mensugesti dakwah Islam, adakah para istri semacam zaman Rasulullah dan para sahabat masih ada dizaman sekarang ini, dizaman yang justru serba moderen dan lebih canggih ini, masak dah ada blender, atau bahkan dah bisa beli cabe giling, santan dah jadi dan sebagainya, ngak perlu begitu letih untuk menjamu tamu, sayang sekali sangat jarang terjadi, yang ada malah istri marah-marah kalau suami pulang terlambat untuk cari nafkah, apalagi untuk berdakwah, untuk komunikasi dengan masyarakat sekeliling, dan merepet-repet tak berketentuan kalau suami bersedeqah, apalagi kalau harus capek-capek masak untuk sang tamu suami, maunya diri suami dan harta suami hanya untuk dirinya saja atau keluarga saja, kalau berbagi, maka resahlah hatinya, ngak tentram jiwanya, padahal salah satu tujuan perkawinan adalah untuk mempererat tali siraturrahmi dan persaudaraan sesama muslim, mengembangkan dakwah Islamiyah, bukan hanya sekedar memuaskan nafsu belaka, memiliki keturunan saja, tujuan perkawinan jauh lebih luas dari itu. Dari beberapa cerita diatas, tahukah kita sikap apa yang telah bersemayam didalam diri para sahabat radhiallahuanhum? Itulah dia apa yang dikatakan sikap Iisar(mendahului kepentingan orang lain, ketimbang kepentingan diri sendiri, yang mana tujuan akhir dari sikap iisar ini adalah mendahului Ridha Allah ketimbang ridha siapapun). Dalam kamus A Dictionary of modern written Arabic(kamus berisikan dari Arab ke bahasa Inggris), kata Itsar in berartikanpreference, altruism, prelidection, love, affection(yang berratikan dalam bahasa Indonesianya, memilih ini daripada itu), sebenarnya kurang tepat makna dalam terjemahan bahasa Inggris itu sendiri, begitulah kata Arab Itsar ini, sulit ditemukan sinonimnya dalam bahasa lainnya, jadi kurang tepat yang dimaksud dari Itsar itu sendiri.Sementara yang dimaksud Iisar adalah mendahulukan kepentingan orang lain, ketimbang kepentingan diri sendiri. Kalau Amru Khalid dalam bukunya :Asshabru waddzauqmengatakan, sulit atau bahkan sering kita tidak menemui kata yang tepat dalam bahasa Arab, bila di terjemahkan kedalam bahasa Inggris, atau Prancis, contoh lain, Al haya(malu),yang diterjemahkan dalam bahasa InggrisnyaShy atau Ashamed, keduanya berarti rasa malu, namun kedua kata ini belum memberikan makna malu secara sempurna, begitupun kata Tawadhu(rendah hati), yang terjemahan dalam Inggrisnya humble, maknanya tunduk dan merendah, tetap saja belum menjelaskan makna tawadhusecara sempurna. Dan saya juga pernah menterjemahkan suatu buku, dimana buku tersebut saya melihat betapa bahasa Arab memiliki keistimewaan yang sulit ditemukan dibahasa lain. Contoh saja kata :Saudara lelaki, dalam bahasa Arabnya Akh, sementara kalau bahasa Inggrisnya Brother, dan dalam bahasa Arabnya Saudara perempuan, masih tetap berasal dari akar kata yang sama, yaitu A- kha-Ukhti, kalau kita lihat bahasa Inggris jauh sekali perbedaan tulisan ataupun ucapan saudara lelaki dan saudara perempuan. Saudara Lelaki brother, saudara perempuan sister, Paman dan bibi(Khaalun, khaalatun), kalau bahasa Inggrisnya:Uncle, aunt. Didalam bahasa Arab, masih dalam satu akar kata(dan masih banyak lagi, keistimewaan bahasa Arab, yang sempat saya rangkum saat saya di Indonesia). Mari kita Tanya diri kita sendiri, sudahkah kita memiliki sikap Itsar ini. Kalaulah semua orang memiliki sikap ini, saya kira kaum Muslimin tidak ada yang kelaparan sebagaimana sekarang. Kalaulah sikap kaum Muslimin sebagaimana sikap Rasulullah Shalllahualaihiwasallam, dan para salafusshalih, saya yakin dan percaya, kaum muslimin ngak akan mungkin lemah. Namun teramat disayangkan, sikap penyayang, sikap pemurah, sikap mendahulukan dan merasakan bahwa saudara muslim juga adalah saudaranya juga sudah sangat berkurang dari kepatrian jiwa muslimin, dan juga karena Rasulullahpun telah memperingatkan kita akan makna Iman yang sempurna, adalah dengan mencintai saudara sesama muslim, sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri: Kita tidak akan merasakan nikmatnya Iman, tidak dikatakan mukmin yang sempurna, kalau kita belum merasakan cinta dan kasih sayang saudara muslim, sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Rasulullah bersabda: Tidak beriman salah seorang kamu, sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Sudah tenangkah hati kita makan enak, sementara tetangga kita, saudara kita rakyat miskin disekeliling kita untuk sesuap nasipun ia tak bisa rasakan?. Kenapa semakin berkurangnya nilai-nilai ke islaman sesama muslim semakin berkurang, apakah penyebabnya? Sudah sering atau paling tidak sudah pernahkah kita selalu memberikan uang yang terbaik bukan uang yang lusuh lecek kepada penjual sayur mayur, kepada fakir miskin, kepada pembantu kita. Atau pernahkah dalam hidup kita mengumpulkan uang recehan seratus, limaratus atau berapapun, kita kumpulkan, dan kita berikan pada sang sopir angkot yang selalu setia menemani kita mengantarkan kita ketempat kerja kita. Tahukah dan sadarkah jiwa-jiwa kita bahwa uang seribu dua ribu yang sering terbuang atau tercecer dilantai rumah kita, uang tersebut sangat berharga bagi kenek angkot, atau sopir angkot, karena seribu dua ribu mereka mengumpulkannya dari berapa orang penumpang, atau limaratus, yang tercecer dikamar mandi kita, kita biarkan begitu saja, padahal uang tersebut sangat berharga dan berarti bagi sang penjual kue dijalanan untuk penopang hidup mencari sesuap nasi?, sementara tak jarang diantara kita yang suka menawar kepada pedagang kaki lima, pedagang rendahan dengan tawaran yang serendah-rendahnya, limaratus atau seribu dua ribu rupiah sering kita permasalahkan pada pedagang kecil, pedagang kue, sementara biasanya seribu dua ribu itu tercecer dibawah kasur kita? Setelah itupun, kita ngak pula membiasakan diri kita memberikan uang kertas baru kepada mereka, seringnya kita memilih uang yang dah kumal. Aku sering sekali sedih, melihat Pak Polisi yang menilang sopir angkot yang terkadang mereka tak berpenumpang, dan kadang uang mereka pas-pasan, atau bahkan untuk menutupi setoran pada induk semangnyapun ngak cukup hari itu, karena penumpang sepi, kadang penumpangnyapun cerewet, kembalian yang hanya 500 rupiahpun masih ditagih juga, padahal kadang uang itu terbawa kekantong dan tercuci, apalagi kalau mencucinya disungai terbawa arus sungailah uang itu, cobalah kalau dikasih sedeqah saja pada pak sopir, atau penjual kue, maka kekallah ia diakhirat sana, berbuah 700 kali lipat, bahkan lebih, ketimbang terbawa arus tak berbekas, mana datang pula Pak Polisi meminta uang dari mereka para sopir , kenapa bukan para pejabat, para millioner, para ..para..yang berUang, bermobil mewah itu yang dimintai uang? Betapa sikap iitsar dah semakin menjauh dari kaum muslimin, merasakan penderitaan yang dirasakan orang lain, mendahulukan kepentingan orang lain dari kepentingan dirinya sendiri dengan mendahulukan ridha Allah Subhanahu wataala.membiasakan diri untuk berlapang dada, rasa kasih sayang dan cinta sesama itu mungkin sudah mulai menghilang didada kaum muslimin, sehingga sempit saja dunia ini baginya, kecuali dunia akan lapang kalau segala sesuatu itu hanya miliknya seorang, atau sesuai dengan keinginannya, sesuai dengan tujuan hidupnya sendiri.Ketahuilah wahai saudaraku kaum muslimin, semua yang kita miliki saat ini, pada hakikatnya itu adalah harta Allah yang diamanahkan kepada kita, kelak akan kita pertanggungjawabkan dihadapanNya, oleh sebab itu carilah hanya Ridha Allah semata, berhukumlah hanya kepada hukum Allah semata, itulah makna tertinggi daripada Iisar(mendahulukan Ridha Allah ketimbang ridha siapapun).. Wassalamualaikum. Rahima, Cairo, 4 Pebruari 2008 ____________________________________________________________________________________ Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dan dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur dan Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG!!! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. - Anggota yg posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen akan mengikuti peratiran yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahul === message truncated === --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca dan dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur dan Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG!!! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. - Anggota yg posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen akan mengikuti peratiran yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahul -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---