Very good point, Pak Syahrion!

ANB 
Cibubur 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: syahrion teridel <ryon...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 2 Jan 2013 11:05:24 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Soekarno-Hatta, berbeda dengan Muhammad Hatta



Apabila dilihat dari sudut pandangan ilmu politik, maka pemahaman tentang 
Soekarno-Hatta akan berbeda dengan pemahaman kita terhadap Soekarno dan Hatta 
secara sendiri-sendiri. Sebagai Proklamator ya Soekarno Hatta, tapi sebagai 
seorang individu dan pemimpin nasional Soekarno dan Hatta harus dipahami secara 
sendiri-sendiri. Sebab dalam kebersamaan mereka terdapat perbedaan, kebersamaan 
mereka telah diabadikan pada Bandara Soekarono-Hatta, pesan sejarah dan 
nilai-nilai yang coba diingatkan dari itu adalah kebersamaan dalam memerdekakan 
bangsanya. Pemahaman tentang kesendirian diantara mereka akan melengkapi 
pemahaman kita tentang kebersamaan mereka, untuk itu perlu ada simbol yang 
mengingatkan kita (anak bangsa) ini untuk kita memahami mereka sebagai pribadi 
yang besar. 

Banyak sekali sikap dan tindakan Hatta, yang kadang kala bertolak belakang 
dengan sikap dan tindakan  Soekarno. Perbedaan itu perlu dipahami oleh setiap 
generasi bangsa sesudahnya, 


________________________________
 From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
To: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Sent: Wednesday, January 2, 2013 8:41 AM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Jalan Hatta? Jalan Tan Malaka? Peringatan 22 Desember?
 

Pak Syaf Al NAH

1. Nama Hatta di bandara itu kan jadi satu kesatuan dengan Soekarno, sebagai 
Proklamator. Kini momentum itu mendapatkan penghargaan sendiri sebagai 
individual sudah ada setelah beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional (bukan 
Pahlawan Nasional "Soekarno-Hatta").

Di Paris, nama Charles de Gaulle jadi (1) nama bandara, (2) dijadikan juga nama 
kawasan pertemuan 12 jalan tersibuk (junction) dengan nama Place Charles de 
Gaulle (untuk menggantikan nama legendaris Place de Étoile tempat di mana 
berdiri Arc de Triomphe), dan (3) masih juga dijadikan nama jalan Grande Rue de 
Charles de Rue.

Kenapa orang Prancis mau "bersusah payah" memberikan penghormatan setinggi itu 
buat pahlawannya,  sementara orang Minang merasa sudah tercukupkan hanya dengan 
"paket 2-in-1" sebagai nama bandara?
Jadi dalam konteks nama bung Hatta, bukan orang lain yang mengerdilkan 
apresiasi terhadap beliau, tapi orang Minang sendiri. 

2. Kalau mau perbandingan, kita lihat dengan kejadian lain Pak Syaf Al: 

Kongres AS (The Second Continental Congress) memutuskan mereka menyatakan 
merdeka dari Inggris tanggal 2 Juli 1776. Tapi apakah hari itu yang dianggap 
Indepence Day AS? Tidak. Hari Kemerdekaan AS ditetapkan pada 4 Juli 1776 (dua 
hari kemudian) pada saat teks Declaration of Independence DIBACAKAN. 

Padahal teks DoI itu dibuat terpisah. Preambule pada 15 Mei (oleh John Adams 
yang kelak jadi Presiden ke-2), dan batang tubuh yang sebagian besar disusun 
Thomas Jefferson (kelak jadi Presiden ketiga setelah Adams).

Tapi orang AS nggak mau terlibat perdebatan mencari mana lebih dulu telur atau 
ayam: tanggal 15 Mei, atau 2 Juli, atau 4 Juli kah yang dianggap Hari 
Kemerdekaan? 

Logika yang sama dengan Kemerdekaan Indonesia, kenapa tanggal 17 Agustus? 
Apakah itu mengacu pada tanggal Proklamasi dibacakan (jam 10 pagi)? Atau 
tanggal draf disusun?

Kalau mau dilihat dari perspektif historis lebih jauh lagi: saat Bung 
Karno-Bung Hatta "diculik" Sukarni dkk juga dalam konteks para pemuda "radikal" 
itu ingin Proklamasi dibacakan/diumumkan lebih cepat. Tapi yang akhirnya 
dianggap Hari Kemerdekaan adalah saat naskah DIBACAKAN. 

Jadi sudah merupakan konvensi global untuk melihat sebuah negara/pemerintahan 
muncul dari hari saat dideklarasikan. (Sama saja usia manusia dihitung saat dia 
lahir ke dunia, bukan saat kedua orang tuanya berjima'/sepakat untuk membuat 
keturunan).

Dalam konteks Proklamasi dan Bung Hatta, BH adalah Thomas Jefferson. ("Silakan 
Bung Hatta yang merumuskan, karena kata-kata Bung Hatta lebih baik," ujar Bung 
Karno. "Baiklah, kalau begitu saya yang mendiktekan, Bung Karno yang menulis," 
jawab Bung Hatta). 

Itu sebabnya mengapa dalam konteks nama jalan, penghargaan terhadap Bung Hatta 
harus lebih diperkuat lagi -- terutama oleh organisasi dan masyarakat Minang. 
Jangan harapkan ide untuk ini akan muncul dari Pemerintah Pusat atau etnis lain.
Jadi ini bukan masalah kecil, bukan masalah parsial. Justru implementasi nyata 
dari ABS SBK terhadap sosok yang telah berkorban banyak buat Republik.

Kembali ke kronologi PDRI, kapan deklarasi itu dibacakan di Halaban? Rabu, 22 
Desember.
Semua dokumen menyatakan itu, tak ada yang berbeda satu pun. 

Kalau sekarang Hari Bela Negara ditetapkan tanggal 19 Desember, itu implikasi 
dari:

a.  Pengaruh kelompok tertentu (untuk tidak menyebut etnis non-Minangkabau yang 
sangat dominan dalam penulisan sejarah negara ini) masih tidak rela kalau 
penghargaan ditabalkan pada 22 Desember.
Sebab kejadian faktual pada 19 Des adalah Jogja sebagai ibukota jatuh, 
Pres-Wapres ditangkap, pemerintah RI lumpuh. Benar di Wisma Tri Arga ada 
pertemuan Sjafruddin Prawiranegara dkk, tapi saat itu belum ada deklarasi, 
bahkan dibandingkan contoh saat Kongres AS memutuskan 2 Juli sebagai hari 
pembebasan diri dari Inggris pun masih jauh perbandingannya.

b.  Masyarakat Minang (wa bil khusus para tokoh Minang modern) sampai sekarang 
masih minder, dan tak punya keberanian serta marwah untuk memperjuangkankan 
tanggal 22 Desember itu adalah "Hari Proklamasi PDRI" yang posisinya hanya 
setingkat di bawah Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus.

Ini logika paling jelas kalau PDRI mau dilihat sebagai upaya "agar pemerintahan 
tidak terputus" seperti istilah  Da Syaf Al. 

Jadi kalau kita rangking urutan kepentingan Hari Nasional: (1) Proklamasi 17 
Agustus, (2) Proklamasi PDRI 22 Desember, baru (3) Hari Nasional lain (Hari 
Pahlawan, Hari Sumpah Pemuda, Hari Kebangkitan Nasional, dll). 

Kenapa mesti disebut Hari Proklamasi PDRI? Sebab Bung Hatta saja dalam "Memoir" 
yang sudah saya kutip beberapa kali sebelum ini jelas-jelas menulis Pak Sjaf 
Prawiranegara sebagai Presiden Darurat, kok.
Bung Hatta yang konseptor utama naskah Proklamasi sudah menyebutkan begitu, kok 
generasi yang datang belakangan, tidak mengalami suasana ketika itu, dan 
tragisnya banyak dari orang Minang sendiri, yang  tidak membaca sejarah dengan 
jernih. 

3. "Apo masih ado (urang Minang) yang berani menegakkan kapalo (menyangkut 
PDRI)," tulis Pak Syaf Al.

Manuruik ambo, ado. Sejarawan Asvi Warman Adam salah satunya. Sejak Orde Baru 
jatuh, AWA menggunakan momentum itu untuk menggulirkan serangkaian tulisan 
tentang perlunya Pak Sjaf diakui sebagai  Presiden.  Selain tentu saja 
organisasi-organisasi Minang yang sejak akhir 80-an sudah menggelar seminar 
tentang urgensi PDRI dalam kelangsungan sejarah RI. 

Da Syaf Al betul, agar orang melihat lagi tanggal 22 Desember sebagai Hari 
Proklamasi PDRI yang sangat vital bagi kelangsungan NKRI, perlu perjuangan 
sangat gigih.

Bukankah ini yang seharusnya diperjuangkan banyak pihak, terutama organisasi 
Minang yang besar-besar?

Sekaranglah momentumnya.

Wassalam,

ANB
Cibubur




Pada Senin, 31 Desember 2012,  menulis:

Sanak Akmal Yth.
>
>Mantap gagasannyo. Tapi jan terlalu baharok ka organisasi urang awak nan ado 
>kiniko. Ndak ciek juo nan militan doh, kecuali Rantau Net mau dijadikan 
>organisasi. 
>
>Soal Jl. Hatta dan Jl. Tan Malaka, ambo kiro mungkin Jl. Tan Malaka yg agak 
>urgen, soalnyo namo Hatta lah terabadikan jadi namo Bandara Cengkareng samo jo 
>Soekarno. 
>
>Menyangkut hari PDRI atau Bela Negara dari tgl 19 ke 22 Desember, ambo kiro 
>penetapan tgl 19 sudah penuh pertimbangan oleh pemerintah. Ado kemungkinan 
>mengapa PDRI ditetapkan tgl 19, supayo pemerintahan tidak terputus. Kaduo, 
>kalaulah rapat di Tri Arga tak buyar kena bombardir, tentu saat itu (tgl 19 
>des) langsung dideklarasikan dan disusun kabinet PDRI. Dari duo buku PDRI yg 
>ambo baco, rapek tgl 19 tu dijadikan cikal bakal pembentukan PDRI.
>
>Kalau mau diperjuangkan lagi untuk dialihkan ke tgl 19, agaknyo memang 
>memerlukan pemikiran dan perjuangan yg gigih. Pertanyaannyo, setelah Sumbar 
>berhasil menjadi "Pak Turuik" pasca PRRI, apo masih ado yang berani managakkan 
>kapalo. Pak Saaf se lah acok mengeluh, lah 50 tahun PRRI, masak rang awak 
>masiah 'manakua' juo.
>
>Salam,
>
>Syaf AL/Bogor
>
>Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
>Teruuusss...!
>________________________________
>
>From:  Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> 
>Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
>Date: Mon, 31 Dec 2012 13:21:25 +0700
>To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
>ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
>Subject: [R@ntau-Net] Jalan Hatta? Jalan Tan Malaka? Peringatan 22 Desember?
>
>
>
>
>Untuak sia nan maraso iko masalah penting,
>antah di ranah atau di rantau.
>
>
>(To Whom It May Concern)
>
>
>Tahun 2013 alah di ambang pintu. Aa nan dikarajoan organisasi-organisasi 
>Minang, terutama tingkat nasional, yang banyak diisi orang-orang hebat, 
>jejaring luas, dan kemampuan lobi tinggi di pemerintahan?
>
>
>Ambo numpang saran sajo:
>
>
>1. Pajuangkan bana agar ado namo jalan Mohammad Hatta di daerah protokol 
>Jakarta. Masak di Haarlem, Belanda, ada nama jalan Mohammed Hatta Straat, di 
>DKI Jakarta indak ado namo Jalan Hatta, yang adolah proklamator bangsa ko, 
>alun lain sagarobak predikat lain. 
>
>
>Di jalan, namo Bung Hatta ruponyo kalah pamor dibanding Rangkayo Rasuna Said 
>nan alah dapek tampek di kawasan Segitiga Emas.
>
>
>2. Baitu pulo jo namo jalan Tan Malaka, Pahlawan Nasional, kapan awak akan 
>batamu jo namo jalan ko nan barado di kawasan gadang? Minimal di sekitar 
>Kalibata tampeknyo dulu manulih Madilog, salah satu risalaha kebangsaan 
>terbaik yang pernah ada. 
>
>
>Organisasi Minang tolong jangan hanya mambuek rekomendasi ke rekomendasi hasil 
>seminar sajo. Jadilah PRESSURE GROUP untuk kebaikan. Rangkul akademisi, buek 
>petisi, versi online juo ndak baa. Jadikan prioritas karajo tahun 2013. 
>
>
>3. Tarakhia, jan cukuik pueh hanyo dapek "penghiburan" Hari Bela Negara 19 
>Desember. Sia nan membela negara hari itu? Di Jogja, Bung Karno, Bung Hatta, 
>dll, dicokok Ulando.
>
>
>Di Kiktinggi, Pak Sjaf Prawiranegara dkk maninggakan Kiktinggi.
>
>
>Kalau organisasi Minang mau serius meluruskan sejarah, buat Pemerintah 
>mendengar bahwa yang harus diperingati adalah 22 Desember, hari saat Republik 
>ini DISELAMATKAN, lewat Deklarasi PDRI di Halaban.
>
>Tanggal 22 Des ini bahkan lebih crucial dibanding Hari Pahlawan 10 Nopember. 
>Tanggal itu, Surabaya memang diserang, tapi Republik tidak jatuh, dan 
>Pres-Wapres tidak ditangkap. Tapi lihatlah gema perayaan Hari Pahlawan 
>sekarang? Seakan-akan sudah merupakan "hari suci kenegaraan" kedua setelah 17 
>Agustus 1945.
>
>
>Ini keliru besar!
>
>
>Agresi Militer I (21 Juli-5 Agustus 1947), Republik tidak hancur, ibukota 
>tidak jatuh, dan Pres-Wapres juga selamat. Tapi pada Agresi Militer 2, 19 
>Desember 1948, pemerintahan Indonesia secara teknis hancur lebur, hilang ... 
>kalau tidak ada PDRI.
>
>
>Bisakah organisasi Minang dengan banyak tokoh nasional, dan jejaring lobi di 
>pemerintahan yang masif, bisa melihat urgensi ini? 
>
>
>Beranikah memperjuangkan 22 Desember sebagai "Proklamasi Republik Indonesia 
>Darurat" (saya gunakan apostrof agar tak jadi kontroversi tak produktif), 
>sehingga pada tahun 2013 dan seterusnya, siapapun yang menjadi Presiden RI, 
>entah SBY atau siapa nanti sesudah 2014, akan bersedia dengan senang hati 
>menggelar upacara kenegaraan mengenang terselamatkan ya Republik yang hampir 
>karam, lewat sebuah deklarasi menjelang Subuh ketika udara di puncak dingin, 
>pada jam 03.40 WIB? 
>
>
>Ini program-program riil yang parameter ukuran tercapai tidaknya lebih mudah 
>diukur. Dan saya kira justru organisasi-organisasi Minang lebih banyak 
>berkiprah di wilayah ini. Jadilah Pressure Group sebagai bagian dari penerapan 
>ABS SBK yang riil, dengan cara yang sangat mendasar lebih dulu: mengembalikan 
>kehormatan kepada yang berhak, dan memberikan apresiasi setulus mungkin bagi 
>perjuangan, minimal, ketiga tokoh ini: Bung Hatta, Tan Malaka, dan Hari 
>Darurat Negara 22 Desember.
>
>
>Sia organisasi Minang nan amuah manjadi lokomotif untuak iko? Ambo 
>mendaftarkan diri untuk menandatangani petisi untuak 3 karajo di ateh.
>
>
>Wassalam,
>
>
>Akmal N. Basral
>Cibubur
>
>
>
>
>
>
>
>
-- 
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 
>
-- 
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 
>
-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke