Pak Sjamir Sjarif n sanak Palanta nn berbahagia!
    Sangat menarik tanggapan Nyit atas pandangan pak Mochtar Naim 'Gugat NKRI' 
dalam usia beliau 80thn(nnlah 'Mancirik-an Paek'.
    JB satuju jo Nyit bhw pandangan liau tu lah 'talambek' karena pada awal thn 
1960,para penggagas PRRI n Permesta telah memproklamirkan berdirinya 'Republik 
Persatuan Indonesia'(RPI di Bukit Tinggi),dgn presidennya pak Sjafrudin 
Prawiranegara.
    Barangkali berdirinya RPI ini agar daerah2 diseluruh Wilayah Nusantara 
terutama diluar Jawa(baca Sumteng n Sulawesi) dapat berdiri secara utuh(hak 
otonomi absolut-negara baru-?) untuk mengurus daerah mereka sendiri.
   Tampaknya kedua Daerah ini sangat merasakan 'kekuasaan mutlak'(sentralisasi 
kekuasaan dari Jakarta)
    Adakah 'dukungan' nyata dari daerah(propinsi) lain selain Sumteng n 
Sulawesi atas berdirinya RPI ini?      Tidak ada bahkan pimpinan2 Dewan 
Gajah(Sumut) n Dewan Garuda(Sumsel serta Dewan Manguni?(Sulawesi) nn semula 
pendukung kuat ide RPI ini(persekonkolan 'Sungai Dareh'?) antara 'pihak' 
militer n beberapa tokoh2 Nasional yang gagal dalam sidang2 Kontituante di 
Bandung dalam adu otak (argumentasi) tentang dasar negara NKRI-PS atau 
ISLAM;ketiga daerah itu akhirnya "menyerah" kepada Jakarta,bukan mempertahankan 
RPI.
    Akibatnya karena RPI ada di Bukit Tinggi,Pem Pusat menhancur leburkan RPI 
itu dan Rakyat Sumteng MENJADI Korban nn sia2.   Harga diri ke-Minangan,hancur 
lebur,Rakyatnya kocar kacir baik nn ikut RPI ataupun nn jadi korban akibat ulah 
segelintir tokoh Nasional nn gagal dalam Sidang Kontituante itu nn kemudian 
melarikan diri ke Bukit Tinggi.
      Jadi Nyit, kok io gagasan untuk mengganti NKRI menjadi NPRI- versinya pak 
MN-,jangan jadikan lagi Rakyat Sumbar sebagai jawi tunggangan,luko lamo masih 
badarah-darah,n alun 'cegak bana lai'.
   Hemat JB apapun sistim Pemerintahan-negara-(kesatuan,federasi,monarkhi 
absolut-demokrasi) tidak memberikan jaminan terciptanya pemerintahan nn 
bersih,berwibaw n sejahtera karena untuk mencapai ketiga hal tsb sangat 
tergantung kepada mentalitas penyelenggara negara nn taat azas n uud negara! 
    JB,DtRJ,73thn,sk Mandahiliang,Padusunan,Priaman,kini di Bonjer,Jakbar,    
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "sjamsir_sjarif" <hamboc...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 11 Jan 2013 17:05:38 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Mochtar Naim ‘Gugat’ NKRI

Syukurlah, dalam era memasuki "Kepala Delapan" dalam Status Kelompok yang telah 
"Mancirik-an Paek", Angku Mochtar Naim akhirnya mencium walaupun agak terlambat 
lebih setengah abad dari ukuruan 1958-1961 ketika Sumatra Barat "menggugat" dan 
akhirnya Berkuah Darah mengetengahkan idea ini. Sebentar lagi tentu kita akan 
teringat memutarkan kembali ingatan dan kenangan (flash back) ke masa-masa 15 
Februari 1958 - September 1961. 

Istilah yang Angku Mochtar Naim kemukakan sekarang "Negara Persatuan Republik 
Indonesia (NPRI)," telah diketengahkan dengan darah dan air mata dengan 
proklamasi "Negara Persatuan Republik Indonesia (RPI)" pada awal tqhun 1960. 
Muqaddimah Undang-undang Dasar RPI adalah sumber berharga yang mungkin tidak 
ada dalam sumber publik seperti di perpustakaan-perpustakaan negara. Dokumen 
yang merupakan buah tangan Pak M. Natsir itu perlu dicari direset dan diteliti. 
Kebetulan saya, dalam tahun 1959, pernah dapat kepercayaan beliau melihat, 
membaca draft Muqaddimah itu, dan kemudian dilatih membacakannya.

Salam,
-- Sjamsir Sjarif
Di Tempat, 11 Januari 2013

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Nofend St. Mudo"  wrote:
>
> PADANG – Di usia senja, yang sudah menginjak 80 tahun, Sosiolog Mochtar
> Naim, tak pernah berhenti berkontribusi untuk Sumatra Barat bahkan buat
> bangsa ini. Betapa tidak, kini dia justru `menggugat' sistem pemerintahan
> Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dinilai tidak cocok lagi.
> "Melihat gelagat ke masa depan, NKRI yang terpusat kiranya tak mungkin
> dipertahankan lagi. Sekalipun otonomi telah diberikan kepada
> kabupaten/kota," tegas Mochtar saat berorasi di sela-sela peluncuran buku
> `Mochtar Naim; Merantau Sepanjang Masa' di Aula Guber nuran Sumbar, Kamis
> (10/1).
> Menurut mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini, sudah cukup
> rasanya melihat kemiskinan dan kesenjangan yang terus terjadi di bumi
> pertiwi ini. Padahal, Indonesia itu luas, kaya potensi sumber daya alam,
> SDM melimpah, sementara sebagian besar rakyatnya tetap saja terbelenggu
> karena sistem kesatuan yang terpusat, lebih ditentukan selera penguasa
> negara.
> 
> Banyaknya kasus korupsi dan masalah-masalah bangsa lainnya hari ini, juga
> tak lepas dari sistem NKRI yang bersifat vertikal dan sentralistik, yang
> terkadang mengabaikan keinginan rakyat di daerah. "Kini, saatnya kita harus
> berani mengambil kebijakan untuk berubah demi masa depan Indonesia yang
> lebih baik. Saya melihat, sistem federal yang kebanyakan dianut di
> negara-negara besar di dunia ini, yang telah memberikan kemajuan dan
> kemakmuran bagi rakyatnya, tak salah kita juga mengarah berpikir ke sana,"
> katanya.
> 
> Dijelaskannya, di negara federal, sistem wewenang dibagi habis sampai ke
> daerah-daerah. Kecendrungan masalah bangsa seperti KKN, kiranya bakal bisa
> diminimalisir, karena setiap daerah ingin berlomba-lomba membangun
> daerahnya masing-masing. Federalisme berarti kerja besar itu dibagi dan
> dipersamakan dengan daerah-daerah, tidak diborong habis oleh pusat.
> "Kita tidak perlu takut Indonesia ini akan terpecah belah. Soalnya, rasa
> persatuan dan kerja sama justru akan meningkat di negara federal dibanding
> negara berbentuk kesatuan. Artinya, NKRI itu saatnya diubah menjadi Negara
> Persatuan Republik Indonesia (NPRI)," beber Mochtar.
> 
> 
> 80 tahun Mochtar
> Sementara, sebagai persembahan untuk `Sang Guru', mantan mahasiswa Mochtar
> Naim di Fakultas Sastra atau FISIP Universitas Andalas, membuat buku
> tentang sosok beliau, "Mochtar Naim; Merantau Sepanjang Masa".
> Buku ini diluncurkan saat usia Mochtar telah 80 tahun. Berisi tentang sosok
> dan kiprah beliau dari kecil hingga kini, termasuk komentar dan kritikan
> dari banyak kalangan tentang kehebatan seorang Mochtar tersebut. Digagas
> dan ditulis oleh sejumlah mantan mahasiswa beliau. Artinya, orasi beliau
> yang `menggugat' NKRI itu, jelas tak ada dalam buku setebal 382 halaman
> tersebut.
> 
> Hadir Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, kalangan legislatif, pimpinan
> perguruan tinggi seperti dari Unand, UNP, UBH, IAIN dan lain-lainnya.
> Peluncuran juga dihadiri, kalangan akademisi, mahasiswa, LSM, dan para
> tokoh yang berkontribusi menulis dan bicara tentang sosok Mochtar dalam
> buku tersebut.
> Mereka yang menjadi inisiator dan tim penulisan buku itu, seperti
> Afrinaldi, Affan Delano, Elprisdat, dan Erdi Taufik. Kemudian juga ada nama
> Wardas Tanjung, Yusuf Hutatinggi, Refni Suryati, Indra Himrat, Imran Rusli,
> Gusnaldi Saman, dan lain-lainnya.
> "Ini adalah kado terindah di usia saya yang ke-80 tahun. Terima kasih
> semuanya," ucap Mochtar.
> Saat bersamaan juga diluncurkan website www.mochtar-naim.com yang berisi
> tentang sosok, pemikiran dan tulisan-tulisan beliau yang dapat diakses
> untuk referensi bagi siapa saja yang membutuhkan.(007)
> 
> 
> http://hariansinggalang.co.id/mochtar-naim-gugat-nkri/
> Tanggal 11 January 2013
> -- 
> *
> *
> *Wassalam
> 
> *
> *Nofend St. Mudo
> 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
> Tweet: @nofend  | YM: rankmarola


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke