Sanak Ridha n.a.h,
secara umum saya setuju dengan pendapat sanak. Yang perlu kita kritisi
sekarang adalah apa benar "banyak orang kita yang tidak paham makna nama
(Asmaul Husna) tersebut" seperti sinyalemen sanak,
mengingat Asmaul Husna sudah diajarkan kepada setiap muslim sejak kecil,
dan bukan termasuk konsep  yang sulit pula (dalam arti makna masing-masing
Asmaul Husna) tersebut.

Apakah dengan begini bisa disebut pendidikan agama di masyarakat kita juga
tidak efektif -- untuk tidak menyebutnya gagal? Sebab berapa banyak dari
kita yang hafal ratusan bahkan ribuan nama (kawan sejak kecil),
ratusan/ribuan syair puisi/peribahasa/gurindam/mahfuzhat, ratusan/ribuan
nomor penting dari kode PIN ATM, No telpon, No Rumah lengkap dengan alamat
RT/RW, kode pos, ratusan/ribuan aturan suku (yang tertulis atau pun tidak),
ratusan UU, tapi tak bisa menyebutkan 99 Asmaul Husna di luar kepala tanpa
perlu membuka catatan atau batanyo ka Nyiak Gugel?

Baa pandapek sanak Ridha?

Wassalam,

ANB
Cibubur

Pada Kamis, 14 Februari 2013, Ahmad Ridha menulis:

> 2013/2/14 Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org <javascript:_e({},
> 'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
>
> Jadi, ketika nama "Rahman" dan "Rahim" dijadikan nama panggilan terhadap
>> seseorang, padahal itu Asmaul Husna, lantas apa bedanya dengan "Alhaqq"
>> yang diucapkan Alhallaj? Maksudnya, secara esensial.
>>
>
> Pak Akmal, perbedaan mudahnya adalah banyak orang kita yang tidak paham
> makna nama tersebut, sedangkan al-Hallaj memahaminya. Alasan yang acap
> diketengahkan adalah bahwa al-Hallaj dalam keadaan tidak sadar ketika
> mengucapkannya, serupa halnya dengan ucapan ketika tidur atau pendapat
> sebagian ulama bahwa ucapan thalaq yang dikeluarkan ketika marah besar
> (hingga tidak sadar yang diucapkan) tidaklah berlaku.
>
> Saya jadi teringat sebuah doa yang artinya, "Ya Allah, aku berlindung
> kepada-Mu dari perbuatan menyukutukan-Mu dengan sesuatu padahal aku
> mengetahuinya. Aku juga memohon ampunan kepada-Mu dari kesyirikan yang
> tidak aku sadari". Mungkin kadang kita berkata atau bercanda yang dapat
> menjerumuskan kita tanpa sadar.
>
> Yang penting diperhatikan adalah bahwa sebagian besar ulama menyatakan
> bahwa ucapan "ana al-haqq" adalah kekufuran, walau kemudian ada perbedaan
> apakah al-Hallaj sadar atau tidak dengan ucapannya. Sebagian besar ulama
> tersebut bukanlah semata ulama yang dituduh gemar akan kekuasaan duniawi.
>
> Yang aneh adalah jika al-Hallaj diperbolehkan mengucapkan hal itu (yakni
> mengklaim dirinya adalah kebenaran) karena dia adalah al-Hallaj, sedangkan
> orang lain dipersalahkan jika (dituduh) mengklaim kebenaran. Kenapa
> berstandar ganda?
>
> Yang menyedihkan adalah jika ucapan al-Hallaj dianggap normal dan malah
> dipopulerkan.
>
> Pada akhirnya, manusia hanya dapat menilai zhahir. Selainnya, kita
> kembalikan kepada Allah Ta'aala.
>
> Allahu Ta'aala a'laam.
>
> Wassalaam,
> --
> Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
> (l. 1400 H/1980 M)
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti 
> berlangga...@googlegroups.com<javascript:_e({}, 'cvml', 
> 'berlangga...@googlegroups.com');>.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke