A ya yai......awak ka barencana baru pulang musim paneh bisuak ko ka manginap di 'Hotel Bagonjong' Matraman tu, eee.....kiro arago e lah manggajuju lo. Oo yei yei...indak jadi tampak e ko doh recana tu. Salam, Suryadi
Dari: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Kepada: Rantau Net Rantau Net <rantaunet@googlegroups.com> Dikirim: Sabtu, 2 Maret 2013 5:42 Judul: Bls: Re: [R@ntau-Net] Gubernur Kukuh tak Ada Penyimpangan (Irwan tak Tahu Dana Rp1,9 Miliar) Al, lai takana pepatah: ' tibo di mato dipiciangkan, tibo diparuik dikampihkan'. Mudah-mudahan jan sampai taimbau pulo pak Gub awaktu dek KPK. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Syafruddin AL <syaff...@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Fri, 1 Mar 2013 21:44:33 +0700 To: <rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Gubernur Kukuh tak Ada Penyimpangan (Irwan tak Tahu Dana Rp1,9 Miliar) Adidunsanak di Palanta, NAH! Kalau ambo ndak salah manyimak dari pemberitaan ko, memang ado hal-hal yang aneh dan ganjil. Sacaro aka sehat, katiko upaya pembatasa bansos lah terang benderang dengan keluarnya Peraturan Mendagri tahun 2011, rasonyo ndak mungkin seorang Kepala Biro berani mengambil resiko memproses bansos untuk PKS itu tanpa ado persetujuan atasan. Soalnyo, nilainya lumayan besar. Sulit ditarimo kalau ado tuduhan lalai dan abai. Tapi, ya, sudahlah. Tapi ambo memang agak kecewa dengan sang Gubernur. Tahun 2011 lalu, kami masyarakat Minang di Bogor bersama adiak-adiak mahasiswa bermohon untuk mendapat dana hibah/bansos dari pemda untuk membangun asrama mahasiswa Minang nan tanahnyo alah tasadio (sebagai salah satu prasarat). Tapi dengan dalih ado Keputusan Mendagri, gubernur jo Sekda menolaknyo. Padohal yang diminta cuma Rp1 miliar. Ambo kemudian mangaja Pak mendagri, apakah benar tidak boleh ado bansos bagi pembangunan gedung aasrama mahasiswa? dengan tegas Mendagri bilang, siapa yang melarang. itu dibolehkan sepanjang peruntukannya jelas, apalagi akan dipakai mahasiswa Minang. kan tak mungkin Bupati bogor yang membangunkan asrama. Tetapi permohonan itu tetap tak jalan. Antah lah... Ciek lai, ambo kurang setuju dengan kebijakan Gubernur 'membisniskan' Balairung Hotel. Dasar pembangunan Balairung itu oleh Gubernur Sumbar gamawan Fauzi dulunyo adolah untuk menampung kegiatan urang awak, dan menampung pejabat-pejabat yang pergi ke Jakarta dan bisa menginap di Matraman. Sahinggo, kepeng nan dibao dari padang, bisa baliak ka Padang dengan menginap di Matraman dengan harga yang relatif lebih murah antaro Rp200-Rp300 ribu. Kini, di bawah manajemen baru (BUMND), hotel ini memakai tarif standar internasional. Berkisar Rp600.000/malam. Sudahlah parkir sampik, sia nan ka amuah lalok di situ. Akibatnyo, pejabat-pejabat dari Sumbar yang ke Jakarta lebih memilih mencari tempat lain yang lebih murah, dan memiliki 'kebebasan' berlalu lalang. Sangenek dari ambo. Syaf/50 th, Bogor Pada 1 Maret 2013 09.35, St. eF Al Zain Sikumbang <efmuhan...@gmail.com> menulis: -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.