Abih bumi dimakannyo. Baa mampatangguangjawabkannyo di akiraik nantik ko? Salam, Suryadi
________________________________ Dari: Andiko <andi.ko...@gmail.com> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Kamis, 7 Maret 2013 7:39 Judul: [R@ntau-Net] Sikat Bos Tambang Sikat Bos Tambang Koalisi LSM: Ratusan Ekskavator Milik Oknum Pejabat-Aparat Padang Ekspres • Kamis, 07/03/2013 11:54 WIB • TIM PADEK • 92 klik Solsel, Padek—Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mendesak aparat kepolisian menangkap para bos tambang dan menghentikan semua aktivitas penambangan yang menggunakan ekskavator, kapal keruk maupun mesin dompeng. Hingga kini, polisi hanya menangkap para pekerja lapangan dan operator alat berat. Sedangkan para cukong tambang emas liar yang memiliki ratusan ekskavator, belum tersentuh hukum. “Lingkungan dan hutan lindung di Solsel rusak. Aktivitas ini sudah merugikan negara triliunan rupiah sejak dua tahun terakhir,” ujar Bupati Solsel Muzni Zakaria ketika ditemui Padang Ekspres di Kantor Bupati, kemarin. Muzni bertekad akan terus berjuang menghentikanillegal minning yang telah merusak kampung halamannnya. “Ini harus dilakukan bersama-sama dan transparan. Kasus ini telah isu nasional. Kita minta aparat hukum kejar dan tangkap para bos tambang emas ilegal itu,” tegas Muzni yang mengaku sudah menyusun tim terpadu untuk membumihanguskan illegal minning di Solsel. Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, mafia tambang liar di daerah perbatasan dengan Kerinci ini, memiliki jaringan kuat. Eksploitasi tambang emas liar itu, diakui ninik mamak dan tokoh masyarakat setempat terlibat oknum aparat, pejabat provinsi dan kabupaten. Informasi itu menjadi perbincangan sehari-hari di lapau hingga Kantor Bupati Solsel. “Sulit diberantas, karena bajunya sudah beragam dan pemainnya banyak. Bahkan, ada pejabat yang disebut-sebut ikut memasok sampai tujuh ekskavator ke sana. Pantas saja Pak Bupati bilangnya mau menghadap Presiden, karena sudah melapor ke mana-mana tidak juga turun aparat terkait,” ujar seorang pejabat eselon II Setkab Solsel yang enggan ditulis namanya. Pejabat berambut lurus itu pun heran hingga kini aparat Polda maupun Polres tidak juga merazia alat berat di areal tambang ilegal. “Padahal, tidak sulit memberantasnya kalau ada komitmen aparat. Kalau aparat beralasan tidak bisa memberantas karena medan sulit untuk mengeluarkan alat berat dari sana, lha, masuknya bisa, kok ke luar tidak bisa, lucu?” tambahnya. Aktivis LSM Topan RI Solsel, Sutan Saridin mengakui sejauh ini baru orang-orang kecil ditangkap polisi. “Penangkapan jangan pandang bulu, baik rakyat, pejabat, maupun oknum aparat harus diringkus,” tegas tokoh masyarakat itu. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.