Mak Ngah, Program KJS ko memang rancak tapi sayang pelaksanaan no tanpa persiapan nan matang. Jumlah KJS nan sekitar 4 juta indak diimbangi jo persiapan fasilitas rumah sakik jo petugas paramedik nan cukuik untuak manampuang lonjakan pasien nan datang. Depkes pun lah mulai protes dek karano rumah sakik selalu disalahkan
Wassalam Tan Ameh Senin, 11/03/2013 14:01 WIB Calon Kepala Daerah Janjikan Berobat Gratis Tak Sesuai APBD, RS Jadi Korban Ikhwanul Habibi - detikNews http://images.detik.com/customthumb/2013/03/11/10/nafsiahmboimenkes3d.jpg?w= 460(Foto: Hasan Al Habsy/detikcom) Jakarta - Ini kritikan Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi pada para calon kepala daerah yang suka memberikan janji-janji pengobatan gratis namun tak melihat kemampuan APBD. Rumah sakit akhirnya harus menjadi korban utang. "Di beberapa kabupaten, termasuk di Jakarta, saat itu calon-calon kepala daerah selalu menjanjikan pengobatan gratis untuk semua masyarakat. Padahal pada perjalanannya, APBD tidak cukup. Sehingga pemerintah daerah mempunyai utang kepada rumah sakit," ujar Menkes Nafsiah Mboi. Hal itu disampaikan Nafsiah usai penekenan nota kesepahaman tata kelola kemitraan sehat antara Kemenkes dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) di Kementerian PDT, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013). Masih mengenai pemerintah daerah, utamanya di kabupaten pemekaran. Nafsiah menilai pemerintah kabupaten pemekaran masih berfokus pada pembangunan infrastruktur pemerintahan sehingga bidang kesehatan belum menjadi prioritas. "Banyak daerah tertinggal adalah daerah pemekaran. Sehingga fokus bupati hanya pada pembangunan infrastruktur pemerintahan saja. Banyak bupati yang menghendaki dibangunnya rumah sakit besar di daerahnya akan tetapi itu tidak berbanding lurus dengan kemampuan APBD," ujar Nafsiah. Untuk kabupaten tertinggal ini, Kemenkes bersedia membantu membangun RS, namun bukan RS besar. "Kemenkes memutuskan untuk daerah-daerah terpencil akan dibuatkan rumah sakit pratama atau rumah sakit kecil. Setelah itu, Kemenkes akan membuat sistem interkonektiviti ke semua rumah sakit tersebut sehingga aliran informasi dapat berjalan lancar," jelasnya. Kemenkes untuk tahun 2013 ini, APBN 2013 mengamanatkan untuk fokus membangun bidang kesehatan di 45 daerah tertinggal. Sementara Menteri PDT Helmy Faishal Zaini, mengatakan saat ini ada 113 kabupaten tertinggal. Di kawasan itu masih sangat diperlukan tenaga-tenaga medis. "Yang perlu kita pastikan ketersediaan dokter di daerah tertinggal. Prioritas penempatan dokter dan bidan akan dilakukan di pulau-pulau terluar," jelas Helmy. (nwk/nrl) From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Sjamsir Sjarif Sent: Monday, March 11, 2013 3:21 PM To: rantaunet Subject: [R@ntau-Net] Empat Rumah Sakit Penolak Pasien KJS Diberi Sanksi Dari Suara Pembaruan kita baca: Empat Rumah Sakit Penolak Pasien KJS Diberi Sanksi Senin, 11 Maret 2013 | 12:43 Image removed by sender. Joko Widodo atau Jokowi [google]Joko Widodo atau Jokowi [google] [JAKARTA] Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) akan menjatuhkan sanksi terhadap empat rumah sakit yang menolak pasien KJS asal Sukapura, Jakarta Utara, Ana Mudrika (14) hingga akhirnya meninggal dunia. Saat ini, pihaknya sudah memaksa rumah sakit untuk mengikuti program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang sudah ada. "Saya perintahkan, semua rumah sakit supaya dipaksa untuk ikut program ini. Kalau tidak dipaksa, ada yang menghindar padahal rakyat membutuhkan ruang pelayanan," ujar Jokowi di Balai Kota, Senin (11/3). Tindakan yang dijatuhkan pun, dikatakannya masih dirumuskan dan menunggu putusan dari Biro Hukum supaya tidak ada kekeliruan. Ia pun menginginkan supaya, masalah yang ada saat ini segera diselesaikan. dst ...Lengkapnya lihat suara Pembaruan 11 Maret 2013 -- MakNgah Sjamsir Sjarif -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta- rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
<<~WRD000.jpg>>
<<image001.jpg>>