Assalamualaikum WW.
sabalunyo kami mengucapkan semoga mak Ngah selalu dlm keadaan sehat walafiat 
seiriang batambah umua satahun lai.

Ambo mancubo mandugo-dugo ditambah dengan bahan bacaan nan tasadio di internet 
manambah kuat kesimpulan ambo bahwa Riau (tamasuak Riau kepulauan) sangat kuat 
pengaruh kaum Bugis-Makassar yg kemudian mereka menjadi "urang Melayu Riau"

iko link ciek lai mak Ngah ttg bugis di Sumatra 

http://ila-galigo.blogspot.com/search/label/Bugis%20Di%20Sumatera

http://ms.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Bugis_Di_Tanah_Melayu

Iko nan di pesisir barat Sumatra, tamasuak kisah Bugis di kepulauan Nias 
http://niastanoniha.blogspot.com/2009/11/pasukan-arung-pallaka-di-nias-tanoniha.html

Mak Ngah, URANG MINANGKABAU : kan terkenal juo sebagai "Adventurer", sadangkan 
wilayah-wilayah nan jauah di subarang lautan nan sangat jauah dari tanah 
leluhur tersebar  di antero benua ado urang awak, TAPI baa kok di wilayah nan 
dokek dari kampuang (contoh: Riau/dan Riau kepulaun, tamasuak Malaysia 
mungkin?) pengaruh Minangkabau nampaknyo kalah.
Apakah karena "Persatuan Urang Minangkabau Tidak Kuat" Indak terimplementasikan 
walaupun ado pepatah urang tuo mangecekan :
sadanciang bak ayam, saciok bak ayam, ka bukik samo mandaki, ka lurah samo 
manurun, tatungkuik samo makan tanah, tatalungkui samo minum ambun dst..dst.. 

Mungkin fenomena iko juo nan menyebabkan wilayah-wilayah di riau daratan 
seperti urang-urang di Aia Tirih, Kuok, kampar (dulu banyak rumah gadang) kini 
LUPO KACANG JO PARAKNYO", banyak dari mereka yg dengan bangga mengaku sebagai 
"urang Melayu", bukan Minangkabau...Atau mungkin ado dunsanak di palanta punyo 
carito lain.

sakitu dulu mak Ngah dan sanak..
maaf ,, kini ambo siap-siap ka pai ka kampus .

Wassalam,
Ramadhanil
Palu 48 thn





--- Pada Sel, 30/4/13, sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> menulis:

Dari: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com>
Judul: Re: [R@ntau-Net] Apakah Minangkabau kalah Pengaruh Oleh Bugis-Makassar 
di Propinsi Riau dan Riau Kepulauan
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 30 April, 2013, 3:43 AM

Aalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,

Angku Ramadhanil Pitopang,

Alangkah senangnya kita membaca posting dan menelusur sumber yang ditayangkan 
satu persatu. Kita beruntung dan berterima kasih adanya Angku Ramadhanil di 
Seberang Garis Wallace yang profesi spesialisasinya dikenal sebagai ahli 
tumbuh-tumbuhan di bidang akademik. Namun, perhatiannya jauh meluas mendalam 
memperhatikan lingkungan rantau yang ditempatinya. 

Ditambah dengan Duet postings yang diketengahkan bersama Angku Andiko baru-baru 
ini menambah meresapnya perhatian kita mempelajari Masyarakat Minangkabau dari 
kacamata orang di Luar Minangkabau itu sendiri. Ini adalah satu medode yang 
perlu kita teruskan. 

http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/171944

Rujukan yang diberikan dalam dua postings itu baik diteliti dan dijadikan bahan 
dasar untuk mencari lebih detail tentang kita sendiri dari pandangan mata orang 
lain. Merantau bukanlah monopoli Orang Minangkabau saja seperti kita mungkin  
melihatnya. Kita lihat Orang Bugis Makassar mempunyai kegesitan di bidang 
adventure ini dan mungkin banyak yang dapat kita bandingkan dengan masyarakat 
kita.

Pertanyaan angku Ramadhanil di paragraf terakhir hampir MakNgah ajukan sesudah 
membaca posting Angku Andiko dalam posting ziarahnya itu. Tetapi tampakanya 
tidak ada yang merespon posting itu serta balasan angku Ramadhanil namun 
pertanyaan itu keluar dari angku Ramadhanil sendiri. Kemungkinan pantai barat 
Sumatera banyak didominasi Aceh, sedangkan Bugis Makassar sudah sibuk di bagian 
Timur Minangkabau. 

MakNgah impressed bahkan di Pulau Nias sampai di Hinako, kepulauan terBarat di 
Nias ada komunitas Bugis Makassar, namun di Pariaman dan Natal tidak kita 
dengar adanya masyarakat Bugis Makasar. Bahkan salah seorang Gubernur Sumatera 
Utara adalah Orang Bugis Makassar marga Marunduri dari Gunung Sitoli. Mungkin 
karena Nias tidak dijamah Aceh yang aktivitasnya bolak-balik utara selatan 
pantai Barat Sumatera. 

Salam,
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif 
Di Tapi Riak nan Badabua
Monday April 29, 2013 1:40PM PDT (Pacific Daylight sabing Time).
--- In rantau...@yahoogroups.com, Ramadhanil pitopang <pitopang_64@...> wrote:
>
> Assalamualaikum WW.
> Dunsanak di palanta yang ambo hormati,
> dari pengamatan dan bahan bacaan 
> http://www.kabarkami.com/sejarah-masuknya-bugis-makassar-ke-tanah-melayu-malaysia.html
> 
> http://www.lenteratimur.com/susur-galur-melayu-bugis/
> http://bontocina-kaizen.blogspot.com/2010/07/diaspora-bugis-makassar-di-negeri.html
> 
> dan berbagai sumber lain serta bukti yg ada misalnya : Rumah Adat orang 
> Melayu Riau arsitekturnya mirip dengan Rumah Bugis Makassar, selain itu 
> sejarah juga menunjukan bahwa Pujangga Melayu yang mengarang "Gurindam 12" 
> adalah Raja Ali Haji, yg masih turunan Bugis-Makassar. Mungkin di daerah Riau 
> seperti Indragiri banyak komunitas BM tersebut, termasuk Gubernur Riau bpk 
> Rusli Zainal katanya masih keturunan Bugis makassar. Apalagi sultan Johor, 
> Selangor, masih berhubungan dengan Bugis makassar. termasuk perdana menteri 
> Malaysia sekarang yang berdarah Gowa - Makassar.
> 
> Mungkin pengaruh kuat ini yg menyebabkan banyak urang Riau sekarang yang 
> lebih "manjauah "dari Minangkabau, atau barangkali dunsanak punya 
> carito-carito lain ttg sejarah Riau kepulauan/ Riau nan bisa dibagi di 
> palanta ko.
> 
> Cieklai: Baa kok ndak tadanga "carito urang-urang Bugih-makassar" di wilayah 
> pesisir barat Sumatra seperti : bengkulu, pasisia, gauang, taluak kabuang, 
> Piaman, Nias bahkan sampai ke Aceh.
> 
> 
> Wassalam,


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke