“Kami ingin Karim mempunyai kemampuan seperti kamu, kami juga tahu mendidik anak itu untuk menjadi sehebat kamu tidaklah mudah, tapi tidak apa kami ingin dia mendapatkan dasar-dasarnya dari kamu, setelah dia mendapat didikan dari kamu selama 5 tahun, akan tiba masanya sama dengan anak-anak lain, dia bertemu dengan guru berikutnya. Sedangkan siapa gerangan guru selanjutnya bagi anak-anak itu, ada beberapa orang yang kamu pernah dengar namanya seperti Datuak Saluang Maut, Pandeka Tinju Lautan dari Pulau Bulan, Dewi Kipeh (Kipas) Matohari, Dua Serigala Putih dari Sungai Dareh, dan ada beberapa yang lain.” Kata Sulaiman. “Wah, kakek, mereka adalah tokoh-tokoh legendaries berpuluh tahun yang lalu, sungguh hebat mereka masih hidup sampai sekarang, mungkin umur mereka sudah di atas 80 tahun. Kakek, bagaimana dengan Aswin, apakah dia juga akan menerima pendidikan selanjutnya dari guru lain yang hebat-hebat juga seperti nama yang telah kakek sebutkan tadi ?”
“Khusus untuk anakmu ada sedikit perbedaan, karena dia sudah dipilih langsung oleh Zainal, maka pendidikannya akan terus berlanjut tanpa terputus. Dan kau jangan kuatir anakmu akan kalah hebatnya dibandingkan dengan anak-anak yang lain, karena sewaktu berada di tempat Zainal nanti, dia akan bertemu dengan guru-gurunya yang lain.” kata panglima Sulaiman. “Syukurlah Aswin akan dididik oleh orang hebat juga, aku berharap dia tidak mengecewakan kelak.”. “Setelah mereka dididik selama 5 tahun oleh guru-guru selanjutnya, maka kami akan datang menjemput mereka untuk kami didik Tentang perhitungan 5 tahun itu dimulai saat kedatangan adik-adik angkatmu ke rumahmu dan Aswin serta Bastian berusia 5 tahun, sedangkan anak yang lain berusia 6 tahun. Jadi tepat di usia 15 tahun nanti Aswin akan mulai kami didik sendiri.” Tidak terasa berapa lama mereka bicara, tiba-tiba terdengar kokok ayam memanggil sang surya untuk memancarkan sinarnya di ranah minang ini. “Bumi, itu pertanda sudah saatnya kami pergi, ingatlah baik-baik pesan kami ini kepadamu, kami yakin kamu mampu melaksanakannya. Setelah ini kamu akan melupakan pembicaraan kita ini, pada saatnya nanti kamu akan mengingatnya kembali dan kami harap kamu bisa menceritakan hal ini pada adik-adik angkatmu tetapi hanya hal-hal yang memang perlu mereka ketahui saja, kami yakin kamu bisa melaksanakannya secara bijaksana.” Kata Pangeran Satyawarman dengan nada halus. Tapi entah kenapa Bumi merasakan nada halus itu sepertinya mempunyai kekuatan magis membuat dia mematuhi perintah terselubung itu. “Sekarang kembalilah kamu, Bumi, laksanakanlah tugasmu dengan sebaik-baiknya, kami mengandalkanmu agar bisa terselesaikan dengan baik sesuai permintaan Sang Maha Kuasa.” Setelah itu keadaan tempat mereka duduk dilingkupi oleh kabut, dan kedua tokoh itupun menghilang. Dan tiba-tiba Bumi terjaga dari tidurnya tanpa dia tahu apa yang membuat dia terbangun secara mengejutkan itu. “Begitulah mimpiku itu adik-adikku, setelah mereka menghilang dan aku terjaga tapi aku tidak bisa mengingat mimpi itu sampai tadi kita berbicara. Mungkin sudah saatnya semua tahu apa yang akan terjadi nantinya. Dan aku senang ternyata anakku akan menjadi murid tokoh-tokoh utama yang mumpuni”,kata Bumi, tentunya ada beberapa bagian dari mimpi itu yang tidak dia ceritakan kepada yang lain seperti bahwa dia seorang mata-mata, kakek Inal yang dimaksud anaknya adalah Datuak Inyiak Balang, dan ada beberapa bagian lagi sesuai dengan nalurinya untuk tidak menceritakannya. “Tokoh utama di dunia persilatan ? Siapa gerangan dia uda, apa mereka tidak katakan siapakah orang menjadi guru anakmu itu ?” tanya Masnan penasaran. ”Mereka hanya bilang nanti pada waktunya kita akan tahu siapa gerangan tokoh itu.” Semua terdiam mendengar jawaban Bumi, mereka masih merasa takjub mendengar kisah mimpi Bumi yang sudah meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, tapi tetap masih terselubung misteri. ”Uda, apa anak-anak yang lain tinggal di dekat sini? Dan apakah masih mempunyai orang tua ?” ”Mereka memang tinggal di sini, Karim tinggal bersamaku dan kedua orang tuanya ada di tanah seberang, kedua orangtua Saiful masih ada asli penduduk sini. Sedangkan Burhan anak yatim piatu yang sekarang dibesarkan oleh keluarga mamaknya (paman/kakak dari ibu), Bastian hidup bersama ibunya. Mengapa engkau tanyakan hal ini Basri ?” ”Uda, seperti yang dikatakan para sesepuh, kalau memang benar aku akan mengambil salah satu dari anak-anak itu menjadi murid, pasti aku akan membawa dia pergi, apakah orang tuanya tidak keberatan dengan itu ?” ”Benar juga sih, tapi mungkin kalau diberi penjelasan mereka akan mengerti dengan sendirinya. Kalau perlu aku akan bantu menjelaskan kepada penanggung jawab mereka.” Terdengar di luar kentongan dipukul sebanyak tiga kali, ini berarti sudah hampir menjelang subuh. Mereka memerlukan istirahat dan perenungan atas kejadian dari tadi siang sehingga malam begini, agar mereka lebih bisa menerima situasi yang telah terjadi sekarang ini. ”Dik, kalian pasti sudah lelah dan butuh istirahat, bagaimana kalau kita semua pergi tidur dulu, pembicaraan ini akan kita lanjutkan nanti, Aku juga akan mengundang anak-anak itu datang ke sini supaya kalian bisa melihat mereka dan siapa tahu mereka memang berjodoh dengan kalian.” ”Baiklah uda, aku pikir juga itu yang terbaik, dengan istirahat siapa tahu kita bisa lebih berpikiran jernih dan membantu permintaan dari para sesepuh itu.” sahut Kahar. ”Selamat malam uda, kami tidur dulu.” kata Masnan. ”Selamat malam juga, mudah-mudahan besok tidak terjadi hal-hal yang mengagetkan seperti hari ini.” sahut Bumi. Segera semua berlalu dan berjalan menuju kamar mereka masing-masing sawmbil membawa pemikiran yang bermacam-macam sehubungan dengan mimpi dari Bumi itu. Tak lama suasana rumah semakin hening dan tenang, yang terdengar hanyalah suara koor para jangkrik untuk mengiringi sang rembulan yang semakin lama semakin bergerak menuju ke peraduannya. Nun jauh di luar sana ada seseorang yang tidak tidur malam ini, bahkan di benaknya terjadi kesibukan merancang rencana ini itu untuk menggemparkan dunia persilatan, sebentar terlihat keningnya berkerut dalam dan mata yang berkilat-kilat penuh kebencian, sebentar berubah cerah bahkan sampai membuat dia tertawa kecil dengan mata yang memancarkan kelicikan dan kekejaman. Di hadapan dia terdapat sebuah tempat tidur yang indah dengan 4 tiang penyangga yang terdapat ukiran ular yang sedang merayap naik dan melilit tiang itu. Sungguh sebuah ukiran yang sangat indah dan tidak ternilai harganya. Dikelilingi dengan kelambu yang putih berenda transparan yang sangat halus sekali jahitannya. Ruangan tidur inipun besar, dindingnya dihiasi dengan lukisan indah yang dibuat oleh pelukis terkenal dari seberang. Semua perabotan yang ada baik bangku, meja, lemari yang terdapat di kamar itupun merupakan hasil pahatan sangat halus dan indah, di setiap kakinya ada ukiran ular yang sedang membelilit kaki meja atau bangku tersebut. Sungguh yang empunya kamar pastilah orang kaya raya melihat isi dalam kamar tersebut penuh dengan hasil karya manusia yang luar biasa indahnya. Dari semua yang indah ini ada satu hal yang mengganggu yaitu wajah orang yang ada di kamar itu, wajahnya sungguh menyeramkan dengan adanya bekas luka yang memerah menjijikan karena masih berair nanah di sekeliling pinggiran luka tersebut, kerusakan wajah itu dari kening kanan sampai tengah dagu, ditambah lagi dengan mata kanannya yang sudah tidak ada lagi sehingga terlihat hanya rongga hitam yang mengerikan. Sebaliknya wajah di sebelah kirinya merupakan wajah seorang pria yang sangat tampan dengan mata hitam yang mempunyai pinggiran kebiru-biruan dan berbulu mata hitam lentik. Pasti dulunya sebelum wajah itu rusak, dia merupakan seorang pria yang sangat tampan sekali, entah apa penyebab sehingga wajah itu sekarang begitu mengerikan. Orang ini mempunyai tubuh tinggi kekar dengan warna kulit yang sawo matang, tapi sayang kakinya kecil tidak sepadan dengan besar tubuhnya. Di atas tempat tidur itu terlihat sosok bocah kecil yang sedang tertidur pulas, raut wajahnya tampan dengan hidung yang tinggi mancung dan berkulit terang. Wajah itu terlihat tidak seperti wajah orang setempat, lebih tepat dikatakan anak ini bukanlah dari ranah ini tapi dari dunia lain sana. Sesekali orang yang sedang duduk itu melemparkan pandangannya kepada bocah ini dengan tatapan memuja. Sungguh sebuah pemandangan yang ganjil sekali, anak kecil dengan raut wajah yang mempesonakan, didampingi oleh orang dewasa yang bertampang mengerikan benar-benar bumi dan langit perbedaannya. Siapakah gerangan kedua orang ini, apakah hubungannya dengan 5 harimau muda kita ? Bagaimana sebenarnya hubungan Kahar dan Siti ? Bersambung…………………. No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1292 - Release Date: 21/02/2008 16:09 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---