Padang, Singgalang, Tanggal 24 May 2013

Minat wisatawan asing berbelanja ke Bukittinggi mulai beralih ke provinsi
lain. Itu terjadi karena hilangnya beberapa iven budaya di Kota Jam Gadang.

Demikian diungkapkan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwista Propinsi
Sumbar, Novrial, dalam acara Peningkatan Peranan Pramuwisata Madya dalam
Pelayanan Informasi Kepariwisataan di Hotel Rocky, Padang Rabu (22/5).
“Salah satu contoh, jika dulu pasar konveksi Aur Kuning menjadi destinasi
wisatawan dari Malaysia. Sekarang kunjungan mereka mulai merosot. Mereka
mulai melirik Bandung. Di sana orang Malaysia melihat ada yang lebih
menarik dibanding Bukittinggi. Khususnya saat berbelanja,” terang Novrial.

Turunnya minat wisatawan asing, khususnya dari Malaysia dan Singapura juga
bisa dilihat dari pengurangan jumlah flight dari dua negara tersebut ke
Sumbar. Sebaliknya terjadi penambahan jumlah flight dari negara serumpun
itu ke Kota Kembang, Bandung.
“Mulai merosotnya kunjungan wisatawan dari Malaysia atau Singapura
berwisata sambil belanja, sebuah realita yang tidak dapat kita pungkiri.
Ini akan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi daerah kita. Sebab kita mulai
ditinggalkan,” terangnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Novrial, perlu adanya perubahan atau
terobosan baru. Misalnya saja dengan mempertahankan keunggulan di daerah,
mulai dari iven, kesenian dan budaya serta kualitas produk. Sebab Sumbar
memiliki kebudayaan yang tidak dimiliki daerah lain. Apalagi Sumbar sangat
erat kaitannya dengan budaya Melayu.

Cara lain untuk mempertahankan wisatawan asing tersebut, ujarnya melalui
pembinaan lewat seminar yang mereka selenggarakan. Sebab pelaku
pramuwisata, bisa mencoba menjual kekuatannya secara full dan memperbaiki
kelemahan secara bertahap.
“Kita akan mencoba juga jenis lain kepada wisatawan, misalnya kuliner yang
secara tradisional masih disukai wisatawan Malaysia. Kita akan coba angkat
kekuatan lain ini, sambil perbaiki diri supaya bisa diperhatikan
wisatawan,” ulasnya.

Hal tersebut disambut baik Ketua DPD Himpunan Pramusiwata Indonesia (HPI)
Sumbar, Budiman didampingi Ketua DPC Bukittinggi, Wendra. Menurutnya, SDM
pramuwisata harus terus dibina dengan baik. Begitu pun dengan kualitas,
juga mesti ditingkatkan dalam menghadapi persaingan di era globalisasi.
“Pramuwisata yang kita miliki sekarang sudah baik dibandingkan dari daerah
lain, sebab mereka berperan langsung di garis terdepan melayani wisatawan,”
terang Budi.

Ke depan melalui training center HPI, dapat meningkatkan diri menjadi
sebuah lembaga sertifikasi profesi pramuwisata, setelah bersinergi dengan
lembaga pemerintah yang berwenang dan mengindahkan ketentuan standar
kempetensi Kerja (SKKNI) oleh Badan Nasional Sertifikasi. (303/107)

-- 
*
*
*Wassalam

*
*Nofend St. Mudo
36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola
*

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke